Secara alami, sebenarnya vagina dapat melumasi dirinya sendiri untuk membantu aktivitas seksual seorang wanita. Namun terkadang, tidak semua vagina melumasi dirinya dengan baik, sehingga beberapa orang menggunakan lubrikan buatan untuk memfasilitasi hubungan seks. Apakah penggunaan lubrikan itu baik? Simak selengkapnya pada artikel ini.
Shop with Me
Mengapa Wanita Butuh Lubrikan Buatan?
Kekeringan vagina umum terjadi pada beberapa wanita. Hal ini menyebabkan hubungan seksual tidak berjalan dengan lancar karena sakit yang dirasakan. Oleh karena itu, pelumas buatan dapat digunakan untuk mengurangi kekeringan vagina tersebut. Pelumas vagina adalah cairan yang dirancang untuk mengimbangi kekeringan vagina atau dibutuhkan ketika lubrikan alami tidak memadai untuk melumasi.
Siapa yang Butuh Lubrikan?
Lubrikan buatan dapat digunakan oleh siapa saja, termasuk mereka yang punya kemampuan melumasi secara alami. Penggunan pelumas buatan akan bermanfaat bagi wanita yang mengalami kekeringan vagina karena konsumsi obat-obatan tertentu, wanita yang mengalami fluktuasi hormon selama hamil dan setelah melahirkan, menopause, dan tidak cukupnya pelumas setelah aktivitas seksual yang lama.
Lubrikan bisa digunakan meskipun vagina mampu melumasi areanya sendiri
Jenis Pelumas
Ada berbagai jenis pelumas yang dijual di pasaran untuk memenuhi kebutuhan orang yang berbeda-beda. PIlihannya tergantung preferensi pribadi dan tergantung keadaan.
1. Pelumas Berbahan Dasar Air
Jenis ini adalah yang paling umum ditemukan dan biasanya terdiri dari 2 variasi yaitu dengan gliserin dan tanpa gliserin. Selain itu, jenis ini biasanya lebih murah, tidak menodai sprei, dan aman digunakan dengan kondom. Meskipun begitu, produk berbahan dasar air ini akan membuat vagina lebih cepat kering dan bisa menyebabkan infeksi jamur.
2. Pelumas Berbahan Dasar Silikon
Keuntungan menggunakan lubrikan berbahan dasar silikon adalah tidak berbau, tidak berasa, halus, dan hipoalergenik. Selain itu, pengaplikasiannya tidak perlu berulang karena lebih tahan lama dari jenis lainnya. Meskipun begitu, kekurangan lubrikan jenis ini adalah sulit untuk dibersihkan, sehingga harus menggunakan scrub sabun untuk menghilangkan sisanya.
3. Pelumas Berbahan Dasar Minyak
Jenis pelumas minyak terdiri dari 2 variasi yaitu minyak alami (berbahan dasar minuak kelapa atau mentega) dan sintesis (minyak mineral atau vaseline). Pelumas ini mudah ditemui, tidak mahal, dan aman, namun disarankan mengutamakan lubrikan berbahan dasar air karena minyak bisa menyebabkan kulit irtasi dan menodai sprei.
Cara Penggunaan Pelumas
Paling gampangnya adalah dengan mengikuti petunjuk yang ada di kemasan lubrikan. Namun, cara terbaik adalah dengan mulai menggunakannya sedikit terlebih dahulu, kemudian ditambah secara bertahap hingga vagina terasa rileks. Jika mau, bisa juga mencoba jenis-jenis pelumas terlebih dahulu sebelum menentukan mana yang terbaik.
Berikut ini cara yang dapat dilakukan untuk mempermudah penggunaannya:
-
Gunakan alas handuk untuk menghindari noda yang menempel
-
Warm up lubrikan di tangan sebelum dioleskan
-
Fungsikan lotion sebagai bagian dari foreplay
-
Oleskan lotion tepat sebelum penetrasi
-
Pastikan seluruh area intim terlumasi dengan baik
-
Aplikasikan kemballi jika merasa lubrikan kurang
Yang perlu diperhatikan adalah jika vagina terasa gatal atau perih, maka hentikan penggunaanya karena itu merupakan reaksi alergi. Jika ingin menggunakan pelumas berbasis estrogen, maka harus didiskusikan terlebih dahulu dengan profesional kesehatan. Bersihkan dengan benar area vagina untuk menghilangkan sisa lubrikan yang menempel.
Manfaatkan pelumas sebagai bagian dari foreplay
Demikianlah penjelasan terkait lubrikan buatan yang perlu diketahui. Menggunakan pelumas akan membantu ketika vagina kering atau untuk menambah gairah seksual. Jenisnya ada yang berbahan dasar air, silikon, dan minyak. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanannya. Terkait penggunaan lubrikan lainnya, bisa langsung saja konsultasi dengan dokter di Newfemme ya, Ladies!