Serba-Serbi Keamanan Pangan Pada Telur

Serba-Serbi Keamanan Pangan Pada Telur

Kesehatan 25

Telur berisiko mengandung bakteri Salmonella, umumnya berada pada bagian cangkangnya. Kenapa begitu? Hal ini dikarenakan telur ayam keluar melalui saluran yang sama dengan fesesnya. Selain cangkang, bagian dalamnya juga mungkin saja terkontaminasi karena masuk melewati pori-pori atau atau bahkan sebelum cangkang terbentuk dalam saluran reproduksi ayam.

Maka dari itu, baik bagian putih atau kuningnya, setiap orang disarankan untuk tidak mengonsumsinya dalam keadaan setengah matang atau mentah. Tidak hanya sebagai telur utuh, tetapi juga dalam produk lain yang mengandung telur mentah, misalnya mayonnaise. Bakteri Salmonella tidak membuat ayam sakit, tetapi jika dikonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan diare, sakit perut, muntah, bahkan demam.

Peringatan Konsumsi Telur

Bayi, anak kecil, wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh melemah (penyakit infeksi atau penyakit kronis) sangat rentan terhadap infeksi bakteri Salmonella. Makan dari itu, kelompok ini tidak disarankan untuk mengonsumsi telur mentah atau setengah matang. Beberapa contoh makanan yang mengandung telur tidak matang adalah mayonnaise, es krim, dan eggnog.

Bayi, anak kecil, ibu hamil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh melemah tidak disarankan untuk makan telur mentah dan setengah matang

Kriteria Telur yang Aman

Ketika membeli telur, pastikan untuk memilih yang cangkangnya bersih dan tidak pecah-pecah. Jangan membeli telur yang sudah retak atau pecah-pecah di toko. Namun, jika telur pecah dalam perjalanan pulang, maka pecahkan ke dalam wadah yang bersih, tutup, simpan di kulkas, dan gunakan selambat-lambatnya dalam 2 hari.

Telur tidak perlu dicuci karena dapat meningkatkan risiko kontaminasi air cucian. Pori-pori yang ada pada cangkang telur membuat air cucian dapat masuk ke dalam. Bagaimana jika telur mengapung? Telur yang mengapung menandakan bahwa usianya sudah tua, tetapi masih tergolong aman untuk dikonsumsi. Pastikan untuk memastikan bau dan penampilannya setelah dipecahkan dan sebelum dimasak. Masa simpan telur:

  • Telur mentah bercangkang: kulkas 3-5 minggu dan tidak boleh dibekukan

  • Putih telur mentah: kulkas 2-4 hari dan 12 bulan di freezer

  • Kuning telur mentah: kulkas 2-4 hari dan tidak dapat dibekukan

  • Telur rebus matang sempurna: kulkas 1 minggu dan tidak boleh dibekukan

Jangan beli telur yang sudah retak atau pecah, walaupun hanya sedikit

Penampilan Telur Ayam

Penampilan telur ayam memang bervariasi, tetapi belum tentu ia tidak layak dikonsumsi. Mungkin poin ini cukup banyak membuat orang bingung. Variasi dari penampilannya dipengaruhi oleh banyak faktor dan tidak menandakan bahwa telur tersebut tidak aman dikonsumsi. Berikut penjelasan singkat terkait penampilan telur baik sebelum maupun setelah dimasak::

  • Bercak darah: pecahnya satu atau lebih pembuluh darah kecil di kuning telur saat ovulasi (bukan menandakan telur tidak aman dikonsumsi)

  • Putih telur berwarna keruh: telur masih sangat segar dan semakin bening warnanya maka semakin tua umurnya

  • Putih telur berwarna merah muda atau warna-warni: kemungkinan telah terinfeksi bakteri Pseudomonas (berbahaya untuk dikonsumsi)

  • Kuning telur: warnanya akan bervariasi tergantung apa yang dimakan oleh ayam

  • Lingkaran hijau pada kuning telur matang: proses memasak terlalu lama, sehingga senyawa belerang dan besi dalam telur bereaksi dengan permukaan kuning telur (aman dikonsumsi)

Telur berisiko mengandung bakteri Salmonella (penyebab diare dan sakit perut), sehingga ia harus dimasak hingga matang untuk memastikan keamanannya. Konsumsi telur mentah dan setengah matang tidak disarankan bagi bayi, anak kecil, wanita hamil, lansia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh melemah. Pastikan untuk memastikan penampilan telur sebelum membelinya ya!