Cegah Anak Mengalami Hurried Child Syndrome

Cegah Anak Mengalami Hurried Child Syndrome

Kesehatan 51

Dampak Fisik

Tak hanya dari segi mental, kesehatan secara fisik pun juga ikut terguncang, seperti gangguan pencernaan (tukak lambung, sakit perut, atau masalah pencernaan lainnya), gangguan tidur (insomnia), sakit kepala, bahkan penurunan kemampuan kognitif (kesulitan menyimpan ingatan, rentang fokus yang pendek, atau kesulitan untuk fokus).

Dampak Mental

Ketika orang tua terus-menerus membuat anak tergesa-gesa dan menginginkan mereka memenuhi standar tertentu, itu hanya akan menciptakan stres berkelanjutan. Hal ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental, seperti stress, kecemasan (misalnya serangan cemas saat mengikuti ujian, yang justru menyebabkan kegagalan), takut terhadap penolakan, depresi, ketidakbahagiaan, rasa rendah diri, bahkan pikiran untuk mengakhiri hidup.

Anak yang selalu digesa-gesa akan berisiko mengalami stres, kelelahan, bahkan depresi

Pencegahan

Setelah memahami betapa besarnya dampak jika anak selalu diburu-buru, maka orang tua harus menyadari bahwa penting bagi anak mereka untuk tumbuh sesuai usianya. Tidak lain dan tidak bukan adalah demi kesehatan dan kebahagiaan mereka semata. Berikut adalah poin-poin yang perlu menjadi perhatian orang tua demi mencegah terjadinya hurried child syndrome.

  • Mengenal kelebihan dan kekurangan anak dan bantu mereka memahami itu

  • Memahami bahwa setiap anak mengalami proses perkembangan yang berbeda, sehingga jangan membandingkannya dengan anak lain

  • Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok atau kegiatan sosial

  • Beri mereka batasan waktu untuk bermain gadget, menonton TV, serta video game, dan perbanyak aktivitas fisik

  • Pertimbangkan terlebih dahulu kesiapan anak sebelum memberikan mereka tugas-tugas tertentu

  • Tunjukkan apresiasi atas usaha anak

  • Bantu anak menemukan solusi ketika ada masalah

  • Anak akan mencontoh dari apa yang mereka lihat, sehingga orang tua harus memberikan contoh yang baik

  • Perhatikan kebutuhan dan bakat khusus anak, bicarakan masa depan dengan mereka secara positif dan penuh harapan

  • Bantu anak untuk menetapkan tujuan yang bersifat pribadi yang bermakna, bukan keinginan orang tua

  • Biarkan anak bermain bebas di luar, bersenang-senang, dan aman tanpa terus-menerus diawasi

  • Seimbangkan waktu bersosialisasi dengan orang tua dan anak lain

  • Jangan terlalu banyak mengatur kegiatan anak setelah sekolah

  • Biarkan anak bermain dan belajar dengan kecepatan mereka sendiri agar mereka belajar dari kesalahan, pemahaman, dan keberhasilan mereka.

  • Mengajarkan kesabaran dan kontrol diri untuk menghindari perilaku yang tidak pantas

  • Bantu mereka menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan kehidupan, menjadikannya relevan, dan mewujudkannya

  • Jangan berbagi masalah dewasa dengan anak-anak karena mereka hanyalah makhluk yang membutuhkan orang tua, bukan sebagai orang yang sebaya

Jadilah orang tua yang mengerti bahwa anak perlu dimengerti, diberikan afirmasi positif, dan didukung minatnya

Peran Guru di Sekolah juga Penting

Tak jarang, membandingkan satu anak dengan anak lainnya tidak hanya terjadi di rumah, tetapi juga sekolah. Hal ini dapat menjadikan pendidikan hanyalah sebuah perlombaan menuju kelulusan, bukan untuk dinikmati prosesnya. Ketika anak-anak hanya fokus untuk mendapatkan nilai yang bagus, mereka lupa bahwa belajar justru dapat membantu mereka menemukan minat dan memaknai hidup.

Dengan memahami dampak negatif seperti kecemasan, depresi, rasa rendah diri, bahkan masalah fisik yang dapat muncul akibat hurried child syndrome, penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya memberikan dukungan yang positif bagi anak-anak. Mereka perlu diberikan waktu dan ruang untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapannya, tanpa perlu dipaksa atau ditekan untuk mencapai standar yang tidak realistis.