Makanan Fungsional: Lebih dari Sekedar Bergizi

Makanan Fungsional: Lebih dari Sekedar Bergizi

Kesehatan 186

Makanan fungsional merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu makanan yang memiliki manfaat lebih dari sekadar memberikan energi dan nutrisi. Sebenarnya, mayoritas makanan tergolong makanan fungsional, baik itu buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian, bahkan makanan yang diperkaya atau difortifikasi juga termasuk.

Sumber

Pemahaman mengenai makanan fungsional membantu kita untuk mempertimbangkan cara memilih makanan, yaitu dengan mengonsumsi lebih banyak makanan yang memberikan manfaat lebih pula bagi tubuh. Hal ini karena merekalah yang membantu menjaga tubuh tetap kuat dan sehat. Berikut adalah sumber makanan fungsional

  • Buah-buahan: strawberry, cranberry, blueberry, raspberry, blackberry, kiwi, pir, persik, apel, jeruk, pisang

  • Sayuran: brokoli, kembang kol, kale, bayam, zucchini

  • Kacang-kacangan: almond, mete, pistachio, kenari, kacang brazil

  • Biji-bijian: chia seeds, flax seeds, pumpkin seeds, hemp seeds

  • Kacang-kacangan: kacang hitam, kacang kuda, kacang navy, kacang lentil

  • Whole grain: oat, barley, buckwheat, beras merah, kuskus

  • Seafood: salmon, sarden, hering, ikan teri, ikan kembung, cod

  • Makanan fermentasi: tempe, kombucha, kimchi, kefir, sauerkraut

  • Herba dan rempah-rempah: kunyit, kayu manis, jahe, cabe rawit

  • Minuman: kopi, teh hijau, teh hitam

Nah, selain secara alami, ada pula beberapa makanan yang telah dimodifikasi atau diperkaya, seperti jus, susu sapi, susu dari sumber nabati, pasta atau roti, sereal, granola, atau telur. Makanan yang diperkaya umumnya akan memiliki informasi pada label atau kemasannya dengan sebutan “terfortifikasi” atau “diperkaya”.

Mayoritas makanan tergolong makanan fungsional

Manfaat

Sesuai namanya, makanan fungsional tentu memberikan manfaat kesehatan yang besar bagi kesehatan. Berikut adalah 3 bintang utamanya.

1. Mencegah Kekurangan Gizi

Makanan fungsional kaya akan zat gizi penting seperti vitamin, mineral, lemak sehat, dan serat. Baik dikonsumsi dalam bentuk alami ataupun diperkaya, kedua-duanya tetap dapat mencegah tubuh dari kekurangan gizi. Maka dari itulah saat ini sudah banyak tersedia makanan terfortifikasi yang mudah ditemukan di pasaran. Salah satu contohnya, fortifikasi zat besi tepung gandum mampu mengurangi tingkat anemia defisiensi zat besi pada anak-anak Yordania.

2. Melindungi dari Penyakit

Makanan fungsional menyediakan nutrisi penting untuk membantu melindungi tubuh dari penyakit. Hal ini karena mereka kaya akan antioksidan (molekul yang membantu menetralisir radikal bebas), sehingga membantu mencegah kerusakan sel dan beberapa kondisi kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Beberapa makanan fungsional juga tinggi akan asam lemak omega-3, yang terbukti mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan kesehatan jantung.

3. Mendorong Pertumbuhan dan Perkembangan yang Tepat

Beberapa zat gizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak-anak. Maka dari itu menjadikan makanan fungsional dari pola konsumsi sehari-hari dimaksudkan agar dapat membantu memastikan kebutuhan gizi terpenuhi. Misalnya fortifikasi asam folat pada sereal, biji-bijian, dan tepung untuk kesehatan janin dalam rangka mencegah risiko neural tube defect.

Makanan fungsional membantu mencegah kekurangan gizi, melindungi dari penyakit, serta menunjang pertumbuhan dan perkembangan si kecil

Makanan fungsional perlu menjadi bagian dari konsumsi sehari-hari demi menjaga kesehatan tubuh. Nutrisi yang terkandung di dalamnya tidak hanya membantu mencegah kekurangan gizi, tetapi juga melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis, serta mendukung pertumbuhan serta perkembangan pada masa bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, yuk perkaya makanan kita dengan makanan fungsional!