Skoliosis: Melengkungnya Tulang Belakang

Skoliosis: Melengkungnya Tulang Belakang

Kesehatan 361

Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang membentuk seperti huruf C atau S. Penyakit ini biasanya ditemukan pada masa kanak-kanak atau remaja awal, tetapi juga bisa dialami oleh orang yang lebih tua, terutama usia 60-70an. Sayangnya, skoliosis akan menjadi permanen jika tidak diatasi dengan segera. 

Shop with Me

SPIRO Mixed Fiber Detox Tubuh
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Secara umum, tulang belakang yang normal akan membentuk garis lurus ketika dilihat dari belakang. Namun, pada orang dengan skoliosis, tulang belakangnya akan melengkung ke satu sisi dan memutar. Akibatnya pinggul dan bahu terlihat tidak rata. Skoliosis sebenarnya bisa terjadi di bagian tulang belakang manapun, tetapi:

  • Paling sering di bagian dada dan pinggang (membentuk C)

  • Sangat jarang terjadi dua kali seperti di leher dan punggung bawah (membentuk S)

Gejala

Gejala skoliosis akan berbeda tergantung dari derajatnya. Namun secara umum adalah sebagai berikut:

  • Bahu, lengan, tulang rusuk, dan/atau pinggul tidak rata

  • Satu tulang belikat lebih menonjol atau lebih tinggi daripada yang lain

  • Tubuh terlihat condong ke satu sisi

  • Kepala terlihat tidak dalam satu garis lurus dengan panggul

  • Tulang belakang terlihat berputar

Gejala skoliosis akan terlihat saat satu tulang belikat lebih menonjol sehingga terlihat tidak rata

Penyebab

Penyebab skoliosis dapat berbeda-beda dan secara umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu idiopatik, bawaan, dan neuromuskular. Berikut penjelasan singkatnya:

1. Skoliosis idiopatik

Penyebab tidak diketahui, tetapi mungkin ada peran keturunan. Ditemukan pada bayi (0-2 tahun), remaja (3-9 tahun), remaja (lebih dari 10 tahun), dewasa (kelanjutan dari skoliosis idiopatik remaja).

2. Skoliosis bawaan

Akibat perkembangan tulang belakang yang tidak normal sejak lahir. Ditemukan pada sindrom Marfan, Ehlers-Danlos, Osteochondrodystrophy, dan neurofibromatosis.

3. Skoliosis neuromuskular

Terpengaruhnya otot di tulang belakang akibat kelainan sistem saraf. Ditemukan pada kelumpuhan otak, spina bifida, dan cedera tulang belakang.

4. Skoliosis lainnya

Degeneratif (lansia karena rusaknya sendi dan cakram tulang belakang akibat keausan), fungsional (gangguan pada bagian tubuh lain, misal perbedaan panjang kaki, kejang otot, peradangan).

Diagnosis

Jika mencurigai adanya skoliosis, maka penting untuk mendapatkan diagnosis oleh tenaga profesional yang tepat. Diagnosis akan diawali dengan pengkajian riwayat kesehatan, termasuk pribadi dan keluarga. Kemudian bagaimana gejala yang dirasakan, dampaknya terhadap aktivitas sehari-hari, dan juga terhadap emosional. Selanjutnya pemeriksaan fisik yang meliputi:

  • Pengamatan kelengkungan pada bahu, lengan, pinggul, dan tulang rusuk

  • Membungkuk ke depan untuk mencari adanya lengkungan di punggung atas dan bawah

  • Selain itu, mungkin dapat pula dilakukan tes pencitraan, seperti X-ray, MRI, CT scan, dan pemindaian tulang

Pengobatan

Pengobatan skoliosis akan berbeda-beda pada setiap orang, dengan memperhatikan faktor seperti usia, tingkat keparahan kurva, kemungkinan kurvanya memburuk, serta dampaknya terhadap kualitas dan aktivitas sehari-hari. Jika tergolong ringan, mungkin saja tidak diperlukan pengobatan. Namun jika menyebabkan masalah pernapasan, maka harus mendapat perawatan yang tepat.

  • Observasi: kelengkungan tulang belakang diamati saat masih tergolong minimal (batasnya 20-30 derajat kelengkungan). Pengobatan dilakukan secara agresif.

  • Bracing: menggunakan kawat yang membantu mengontrol memburuknya kelengkungan tulang belakang, tetapi tidak memperbaiki kelainan bentuk yang sudah ada. Efektif digunakan pada anak-anak yang secara tumbuh dengan kurva skoliosis buruk.

  • Operasi: dilakukan jika kondisinya sudah parah

Selain itu, ada pula beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri skoliosis, meskipun tidak membantu memperbaiki kelengkungannya. Contohnya seperti peregangan, olahraga, pijat, hidroterapi, simulasi listrik, atau penggunaan penyangga punggung. Namun pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menangani.

Lakukan pengobatan dan perawatan sesuai rekomendasi dokter

Jadi, skoliosis ditunjukkan dengan gejala yang khas yaitu mengelungkungnya tulang belakang (seperti huruf C atau S). Penyakit ini sering ditemukan sejak masa kanak-kanak atau remaja awal. Mayoritas kasus tidak diketahui penyebabnya, tetapi ada pula yang mendapatkannya sejak lahir atau akibat dari kelainan saraf. Sudah banyak fasilitas kesehatan yang menawarkan pemeriksaan skoliosis nih, yuk cek sekarang!

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya !