Over-Explaining: Mengenal Konsep dan Dampaknya dalam Komunikasi

Over-Explaining: Mengenal Konsep dan Dampaknya dalam Komunikasi

Gaya Hidup 1040

Over-explaining, atau kecenderungan untuk terlalu banyak menjelaskan atau memberikan alasan yang berlebihan dalam komunikasi, adalah pola perilaku yang sering kali dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi kita. Meskipun niatnya mungkin baik, over-explaining dapat memiliki dampak yang tidak diinginkan dalam hubungan interpersonal dan pembicaraan sehari-hari.

Apa Itu Over-Explaining?

Over-explaining terjadi ketika seseorang memberikan penjelasan yang berlebihan, terperinci, atau berulang-ulang tentang suatu topik atau keputusan. Ini bisa terjadi karena keinginan untuk membuat orang lain memahami atau setuju, kekhawatiran akan salah paham, atau dorongan untuk membenarkan tindakan atau pendapat.

Ciri-ciri Over-Explaining

  • Menjelaskan Berulang-Ulang: Orang yang cenderung over-explaining mungkin merasa perlu untuk menjelaskan hal yang sama berulang-ulang, bahkan setelah orang lain sudah memahaminya.

  • Memberikan Terlalu Banyak Detail: Mereka cenderung memberikan terlalu banyak detail, termasuk detail yang mungkin tidak relevan bagi pendengar.

  • Khawatir Disalahpahami: Kecenderungan untuk over-explaining seringkali muncul dari rasa khawatir bahwa orang lain tidak akan memahami dengan benar atau akan salah paham.

  • Menggunakan Banyak Justifikasi: Orang yang over-explaining sering kali memberikan banyak alasan atau justifikasi untuk pendapat atau tindakan mereka, bahkan jika hal itu tidak diperlukan.

Baca juga :

Mengenal Konsep “Feminisme” yang Kerap Kali Disalahpahami

Dampak Over-Explaining

  • Kehilangan Perhatian Pendengar: Terlalu banyak detail dan penjelasan berulang dapat membuat pendengar kehilangan minat dan konsentrasi.

  • Kurang Efisiennya Komunikasi: Over-explaining dapat membuat komunikasi menjadi tidak efisien, karena waktu yang dihabiskan untuk menjelaskan terlalu banyak detail.

  • Kesalahpahaman: Ironisnya, over-explaining dapat menyebabkan kebingungan atau kesalahpahaman, terutama jika informasi yang diberikan terlalu rumit.

  • Kurangnya Keyakinan: Terlalu banyak menjelaskan atau memberikan alasan dapat memberikan kesan bahwa seseorang tidak percaya pada apa yang dia katakan atau lakukan.

Cara Mengatasi Over-Explaining

  • Menyadari Apa yang Telah Dilakukan: Kesadaran adalah langkah pertama untuk mengatasi over-explaining. Cobalah perhatikan kapan kamu mulai terjebak dalam kecenderungan ini.

  • Fokus pada Pesan Inti: Identifikasi pesan inti atau poin penting yang perlu kamu sampaikan, dan sampaikan dengan jelas dan singkat.

  • Pahami Audiens: Pertimbangkan tingkat pemahaman dan pengetahuan audiens, dan sampaikan informasi yang sesuai.

  • Praktikkan Komunikasi Efektif: Pelajari tentang teknik komunikasi efektif, termasuk mendengarkan dengan baik, berbicara dengan jelas, dan memastikan pesan yang kamu sampaikan terkait dengan konteks.

Over-explaining adalah perilaku yang dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi kita. Meskipun kadang-kadang apa yang kita lakukan hanya ingin memastikan bahwa pesan yang kita sampaikan dapat dipahami dengan baik, terlalu banyak menjelaskan juga dapat merugikan pembicaraan. Dengan memahami ciri-cirinya dan menerapkan teknik komunikasi yang lebih efektif, kita dapat menghindari dampak negatif dari over-explaining dan membangun hubungan komunikasi yang lebih baik dengan orang lain.

Komentar

User NewFemme

Ida farida

25 Aug, 2023 10:34

terimakasih sangat bermanfaat