Kleptomania adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki dorongan kuat dan tak tertahankan untuk mencuri sesuatu. Mereka secara sadar menyadari bahwa mencuri adalah sesuatu yang salah, tetapi sayangnya keinginan tersebut tidak dapat mereka dihentikan oleh dirinya sendiri.
Shop with Me
Seorang kleptomania justru selalu merasa bersalah, malu, hingga stres karena mencuri. Maka dari itu, banyak yang akhirnya mengembalikan barang curian tersebut, menyumbangkannya, atau membayar sesuai jumlah yang dicuri. Uniknya, wanita 3 kali lebih tinggi mengalami kleptomania daripada pria, dan tidak ada batasan umur.
Gejala Kleptomania
Berdasarkan penjelasannya, sudah dipastikan gejala utama dari kleptomania adalah mencuri sesuatu karena tak dapat menahan diri untuk tidak melakukannya. Barang yang dicuri bukan merupakan suatu kebutuhan yang tak dapat mereka dapatkan sendiri, pun tidak melihat dari seberapa besar nilai atau harganya.
Proses pencurian bagi penderita kleptomania tidak direncanakan. Biasanya seorang klepto akan merasakan suatu antisipasi tinggi sebelum mencuri, kemudian setelah tindakan itu dilakukan, muncul perasaan yang melegakan atau kesenangan. Namun begitu suasana hati positif tersebut memudar, mereka akan merasa bersalah, malu, dan menyesal.
Penyebab
Otak membuat sirkuit untuk menghambat segala sesuatu yang dipelajari untuk tidak dilakukan. Hambatan tersebut berfungsi agar seseorang tak melakukan suatu hal yang tidak dapat diterima oleh orang lain. Pada orang klepto, hambatan tersebut tak berfungsi normal, sehingga mereka merasa tidak terhalang untuk mencuri.
Penyebab pasti kleptomania tidak diketahui, tetapi ada beberapa kemungkinannya, seperti:
-
Perbedaan struktur otak akibat ketidakseimbangan neurotransmitter
-
Perbedaan bahan kimia dalam otak
-
Sebagai salah satu gejala dari kondisi kesehatan mental lain seperti stres, depresi, trauma
-
Genetik
Kleptomania disebabkan oleh fungsi otak yang tidak jalan sebagaimana mestinya
Diagnosis Kleptomania
Tak ada pemeriksaan apapun untuk mendiagnosis kleptomania, tetapi berdasarkan the American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima, terdapat 5 kriteria yang harus terpenuhi untuk seseorang dapat didiagnosis mengalami kleptomania. Kriteria-kriteria tersebut adalah:
-
Berulang kali gagal menahan diri untuk mencuri, padahal benda tersebut tidak diambil karena dibutuhkan atau dapat diperjualbelikan
-
Merasa adanya antisipasi atau tekanan sebelum mencuri
-
Muncul emosi positif (kelegaan atau kesenangan) setelah mencuri
-
Mencuri bukanlah suatu bentuk respons emosional (marah atau balas dendam) dan tidak terjadi karena delusi atau halusinasi
-
Adanya kondisi kesehatan mental lain, seperti gangguan perilaku, perilaku manik, atau antisocial personality disorder bukanlah penjelasan yang lebih baik untuk perilaku tersebut
Pengobatan
Mayoritas orang yang kleptomania tidak menjalankan pengobatan. Namun secara sederhana, perawatan untuk kleptomania terbagi ke dalam 2 pendekatan. Pertama adalah dengan obat-obatan yang bertujuan untuk memblokir emosi positif saat sedang mencuri sehingga dapat menahan keinginan untuk mencuri. Kemudian bisa juga dengan antidepresan, anti kejang, atau lithium.
Kedua adalah melalui psikoterapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Pada terapi ini, seseorang akan diajak untuk memahami mengapa mereka melakukan suatu hal tertentu, dibantu untuk mengubah atau menghindari perilaku tersebut agar tidak terjadi, mengidentifikasi pemicunya, hingga mengelola stres.
Pengobatan klepto mulai dari konsumsi obat hingga psikoterapi
Jadi, kleptomania adalah masalah kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya tak dapat menahan diri untuk tidak mencuri meskipun mereka tahu bahwa tindakan tersebut salah. Maka dari itu, kita tidak boleh menghakimi mereka seenaknya tanpa tahu kondisi yang terjadi ya. Yuk baca artikel Newfemme yang lainnya!