Bagaimana Menghadapi Fase Anak Tidak Mau Makan?

Bagaimana Menghadapi Fase Anak Tidak Mau Makan?

Parenting 626

Banyak orang tua mengalami fase di mana anak mereka tiba-tiba tidak mau makan atau menjadi pilih-pilih dalam makanan yang mereka terima. Fase ini dapat menyebabkan kekhawatiran dan stres bagi orang tua yang prihatin tentang gizi dan kesehatan anak mereka. Namun, penting untuk memahami bahwa fase ini adalah hal umum dalam perkembangan anak. Artikel ini akan menjelaskan mengapa fase anak tidak mau makan terjadi, memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan anak, dan memberikan strategi yang efektif untuk menghadapinya dengan bijaksana.

Shop with Me

Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
AZZURA CUSHION
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Mengapa Fase Anak Sulit untuk Makan Bisa Terjadi?

  • Perkembangan Normal: Anak mengalami perubahan selama pertumbuhan dan perkembangan mereka. Fase tidak mau makan adalah bagian dari eksplorasi dan pengembangan citarasa serta keingintahuan anak terhadap makanan baru.

  • Kontrol dan Otonomi: Anak mungkin ingin mendemonstrasikan kontrol dan otonomi mereka dalam memilih makanan. Ini adalah cara mereka untuk mengeksplorasi preferensi pribadi mereka.

  • Sensasi Baru: Perubahan dalam sensasi mulut, seperti gigi tumbuh atau gigi goyang, dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat makan dan mengurangi nafsu makan anak.

  • Perubahan Rutinitas: Perubahan dalam rutinitas, seperti masuk ke fase baru seperti masuk sekolah, dapat mempengaruhi perilaku makan anak. Stres atau kecemasan juga dapat mempengaruhi nafsu makan mereka.

Strategi Menghadapi Fase Anak Sulit Makan

  • Tetap Tenang dan Sabar: Jangan menunjukkan kekhawatiran berlebihan atau memberikan tekanan pada anak terkait makanan. Tetap tenang dan sabar, dan jangan menggunakan makanan sebagai sumber konflik.

  • Tetapkan Rutinitas Makan yang Konsisten: Tetapkan jadwal makan yang konsisten dengan waktu yang ditentukan. Hal ini membantu anak mengembangkan harapan terkait makan dan mengurangi kemungkinan konfrontasi.

  • Tawarkan Pilihan Makanan yang Sehat: Berikan pilihan makanan yang sehat dan beragam, tetapi tetap sesuaikan dengan preferensi anak. Ajak mereka untuk terlibat dalam proses memilih dan memasak makanan.

  • Jadikan Makanan Menyenangkan: Buat suasana makan yang menyenangkan dengan menghadirkan makanan dalam bentuk yang menarik dan mengundang selera. Libatkan anak dalam aktivitas seperti memasak atau menghias makanan.

  • Jadilah Teladan yang Baik: Menjadi teladan yang baik dalam hal pola makan yang sehat. Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.

  • Berikan Porsi yang Wajar: Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang mereka tidak mau. Berikan porsi yang wajar dan biarkan mereka merasakan rasa lapar dan kenyang.

  • Cari Bantuan Profesional Jika Diperlukan: Jika fase tidak mau makan berlanjut dan berdampak negatif pada pertumbuhan dan kesehatan anak, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi anak.

Baca juga :

Perilaku Anak Tidak Umum Seperti Anak Seusianya?

Fase anak tidak mau makan adalah hal umum dalam perkembangan anak. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan anak dan menerapkan strategi yang bijaksana, orang tua dapat membantu menghadapi fase ini dengan lebih efektif. Semoga artikel ini membantu!