Mastitis, Peradangan Payudara Pada Ibu Menyusui

Mastitis, Peradangan Payudara Pada Ibu Menyusui

Kesehatan 400

Selama menyusui, terkadang payudara ibu menjadi bengkak sehingga menyebabkan kekhawatiran terhadap kesehatan bayi yang disusui. Kondisi bengkak tersebut mungkin adalah mastitis. Kenapa sebenarnya kondisi tersebut bisa terjadi? Berbahayakah bayi yang meminum ASI dari payudara yang terkena mastitis? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

Shop with Me

Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Flowest Collagen drink
IDR 120.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Apa itu Mastitis?

Mastitis terjadi ketika payudara mengalami peradangan atau membengkak dan terkadang bisa menyebabkan infeksi bakteri. Mastitis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering pada ibu menyusui dalam tiga bulan pertama. Ketika tidak ditangani dengan tepat, mastitis dapat menyebabkan abses payudara, yaitu terbentuknya kumpulan nanah di dalam jaringan payudara.

Gejala

Mastitis adalah kondisi peradangan, maka dari itu umumnya pembengkakan, terasa lunak, dan sensasi hangat pada area payudara ketika disentuh. Umumnya pembengkakan terjadi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan, tetapi bisa pula selama pemberian ASI. Selain itu, gejala lain yang bisa dialami adalah sebagai berikut:

  • Nyeri payudara (mastalgia)

  • Terasa seperti terbakar saat menyusui

  • Terasa adanya benjolan keras di payudara

  • Payudara memerah

  • Gatal 

  • Luka kecil di kulit payudara atau di puting susu

  • Demam dan menggigil ketika terjadi infeksi

Penyebab

Secara umum, penyebab paling mastitis adalah karena kelebihan suplai susu (hiperlaktasi). Ketika produksi susu berlebihan, saluran susu menjadi sempit karena jaringan disekitarnya menekan saluran tersebut sehingga payudara penuh dan bengkak. Selanjutnya, jika terjadi infeksi, maka disebut dengan mastitis bakteri. Terakhir, ketika tidak ditangani, kondisinya bisa menjadi parah yaitu abses payudara.

Faktor Risiko

Sudah terlihat jelas bahwa risiko mastitis lebih tinggi ketika ibu menyusui dan pasokan ASInya berlebihan. Selanjutnya adalah puting pecah-pecah, menggunakan bra ketat, hanya menyusui pada satu payudara, kelelahan, dan riwayat mastitis sebelumnya. Seluruh faktor tersebut menyebabkan ASI bisa menumpuk di salah satu atau kedua payudara.

Pada wanita yang tidak menyusui, faktor risikonya terjadinya mastitis bisa karena kerusakan pada puting akibat tindik atau kulit yang eksim, menggunakan implan payudara, racun tembakau pada rokok karena merusak jaringan payudara, rendahnya sistem kekebalan tubuh karena penyakit tertentu, dan mencukur atau mencabut rambut di sekitar puting.

Jangan hanya menyusui anak pada satu payudara saja

Penanganan Mastitis

Mastitis inflamasi biasanya sembuh total pada hari ke 10 atau 14 dan ketika ditangani dengan baik gejalanya akan mereda 24 hingga 72 jam. Penanganan mastitis bakteri bisa dengan mengonsumsi antibiotik, ibuprofen, dan asetaminofen. Selanjutnya, bisa juga ditangani di rumah dengan tujuan untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit, diantaranya yaitu:

  • Teruslah menyusui untuk menghindari payudara yang terasa penuh dan tidak nyaman

  • Posisi bayi harus tepat dan menempel dengan benar.

  • Kompres payudara dengan kain yang telah dibasahi air hangat untuk meningkatkan aliran air

  • Kompres payudara dengan kompres dingin untuk mengurangi nyeri

  • Minum banyak cairan dan istirahat cukup

  • Pijat pelan bagian atas payudara ke arah puting, jangan diremas atau digosok terlalu keras

Mastitis biasanya terasa menyakitkan dan membuat tidak nyaman, tetapi biasanya tidak menyebabkan masalah jangka panjang. Meskipun mengalaminya, tetaplah untuk menyusui bayi karena ibu tidak menularkan infeksi payudara ini kepada sang bayi melalui ASI. Hal ini karena ASI mengandung antibakteri yang membantu bayi melawan infeksi. Antibiotik yang diberikan pun aman dikonsumsi ibu menyusui.

Tetap susui bayi meskipun mastitis terjadi

Demikian penjelasan terkait mastitis, yaitu peradangan jaringan payudara karena penyumbatan saluran susu. Kondisi tersebut tidak ditularkan kepada bayi yang disusui, jadi tetaplah menyusui. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menanganinya dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Tertarik dengan artikel terkait kewanitaan? Langsung saja kunjungi website atau download aplikasi Newfemme!

Komentar

User NewFemme

Asri

04 Jul, 2023 01:13

Knpa payudarah kiri saya sakit padahal asi lancar dan tidak bengkak