Mata Berair Sementara itu Normal, Tetapi Kalau Terus-Menerus Bagaimana?

Mata Berair Sementara itu Normal, Tetapi Kalau Terus-Menerus Bagaimana?

Kesehatan 223

Air mata diperlukan untuk melindungi permukaan mata, membantunya cepat pulih saat terluka, dan memberikan kenyamanan. Umumnya, air mata akan keluar saat kita dalam keadaan emosional, menguap, tertawa, hingga saat menatap layar terlalu lama. Hal tersebut hanya akan terjadi selama beberapa waktu dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ketika produksinya terjadi secara berlebihan, mungkin saja ada permasalahan lain. Berikut penjelasannya.

Shop with Me

Kaos Beautee
IDR 154.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sendok
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Slingbag W 62
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

1. Produksi Air Mata Berlebihan

Mata berair dapat terjadi saat netra kita berusaha untuk membilas penyebab iritasi, baik pada salah satu maupun kedua mata. Seringkali juga disertai dengan gejala lain, seperti peradangan, kemerahan, gatal, nyeri, hingga penglihatan kabur. Beberapa bentuk iritasi yang dapat menyebabkan produksinya berlebihan antara lain:

  • Paparan asap, angin, suhu dingin

  • Konjungtivitis (virus atau bakteri)

  • Cedera (tergores, masuknya kerikil kecil, atau kotoran)

  • Trichiasis (bulu mata tumbuh ke dalam karena ektropion, yaitu saat kelopak bagian bawah mengendur dan terlipat ke arah luar)

2. Mata Kering

Pada bagian kelopak mata, terdapat kelenjar minyak (meibom) yang berfungsi untuk mencegah air dalam air mata kita menguap. Ketika kelenjar ini tidak berfungsi dengan baik, maka minyak tidak diproduksi dengan cukup, sehingga netra kita menjadi kering. Selain disfungsi kelenjar meibom, rheumatoid arthritis dan obat alergi yang dijual bebas juga dapat mengakibatkannya menjadi kering. 

Ketika mata kering, produksi airnya akan meningkat

3. Tersumbatnya Saluran Air Mata

Saluran air mata akan berkembang seiring bertambahnya usia. Maka dari itu, bayi biasanya mengalami mata berair selama beberapa minggu. Namun, saluran nasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata ke hidung) dapat tersumbat pada salah satu atau kedua mata. Jika salurannya tersumbat, maka air akan menumpuk di kantung air mata. 

Ketika cairan tersebut menggenang, risiko infeksi meningkat, dan netra kita akan menghasilkan cairan lengket sehingga memperparah kondisinya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, penuaan, dan jarang sekali akibat tumor. Tak jarang, penyumbatan ini disertai dengan gejala lain seperti penglihatan kabur, bengkak, pengerasan kulit kelopak, dan kemerahan.

4. Alergi

Alergi dan pilek bisa menyebabkan mata berair. Penyebabnya bisa karena allergen spesifik yang ada di dalam rumah atau lingkungan sekitar, seperti serbuk sari, debi, bahkan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Penyebab mata berair ini dapat dicegah dengan cara menghindari pemicu spesifik tersebut.

5. Bell’s Palsy

Bell’s palsy terjadi ketika setengah bagian wajah mengalami kelumpuhan saraf. Salah satu akibatnya adalah mengganggu proses kedip. Padahal, berkedip membantu air mata untuk menyebar ke seluruh area mata. Ketika kelopak tidak dapat menutup dengan benar, maka otomatis risiko keringnya menjadi meningkat. Pada akhirnya, mata berair.

Pengobatan

Sebenarnya, tanpa menemui dokter, kita dapat mengatasi mata berair secara mandiri di rumah. Misalnya dengan menggunakan obat tetes mata, mengompres hangat pada netra yang sakit, menggunakan tisu bersih untuk mengeluarkan kotoran, dan tentunya  mengistirahatkan netra dari layar. Namun, ketika gejalanya tidak hilang atau semakin memburuk, periksakanlah ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Mata berair dapat diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya, seberapa parah kondisinya, dan ada atau tidaknya kondisi lain yang menyertai. Jika kasusnya ringan, maka dokter umumnya hanya akan meminta pasien menunggu hingga gejalanya hilang. Namun, jika semakin memburuk, maka pengobatan tambahan biasanya diperlukan, seperti:

  • Iritasi: disiram (konjungtivitis virus) dan antibiotik (konjungtivitis bakteri)

  • Trichiasis: mengeluarkan bulu mata dari netra yang terkena

  • Ektropion: operasi untuk mengencangkan tendon yang menahan kelopak mata

  • Saluran tersumbat: operasi untuk membuat saluran baru, yang disebut dengan dacryocystorhinostomy

Coba atasi terlebih dahulu dengan menggunakan obat tetes mata

Jadi, ada beberapa penyebab mata berair, yakni iritasi, mata kering, saluran tersumbat, alergi, hingga bell’s palsy. Pengobatan mandiri dapat dilakukan dengan obat tetes mata, mengompres hangat, menggunakan tisu, dan mengistirahatkan mata. Namun, jika masalahnya tak dapat ditangani sendiri, maka periksalah ke dokter.

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!