Periodic Limb Movement Disorder: Gerakan Kaki Berulang Saat Tidur

Periodic Limb Movement Disorder: Gerakan Kaki Berulang Saat Tidur

Kesehatan 402

Periodic limb movement disorder (PLMD) adalah gangguan tidur di mana seseorang mengalami gerakan berulang, kram, atau kekakuan pada anggota tubuh bagian bawah mereka saat tidur. Kondisi ini dikenal sebagai periodic limb movements of sleep (PLMS) dan terjadi setiap 5 hingga 90 detik setiap satu jam. 

Shop with Me

Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bitzen Topi Wanita Star Summer Hat Korean Fashion Knit Visor Sports Baseball Cap Topi Olahraga Rajut Katun
IDR 20.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jas Hujan Axio Assio Europe Origina
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Seseorang dengan kondisi ini mungkin tidak menyadari mereka memiliki gangguan tidur karena gerakannya terjadi selama tidur. Mereka biasanya hanya akan terbangun di tengah malam tanpa alasan yang jelas atau merasa sangat lelah di siang hari. Jadi, mereka kerap kali menganggap itu adalah insomnia. Namun jika sudah punya pasangan tidur, maka biasanya itu akan diberitahukan oleh si pasangan.

Gejala

Periodic limb movement disorder dapat terjadi pada semua usia, baik wanita maupun pria, tetapi jarang terjadi pada anak-anak, serta risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Tanda utama PLMD biasanya ditunjukkan ketika seseorang sering mengeluh akibat tidur tidak nyenyak, sering terbangun di tengah malam, atau merasa mengantuk di siang hari. Gerakannya harus memenuhi kriteria berikut.

  • Melibatkan satu atau kedua anggota tubuh, seperti meregangkan, membengkokkan, atau menekuk lutut, pergelangan kaki, atau jempol kaki.

  • Terjadi selama fase tidur ringan non-REM, biasanya pada paruh pertama malam.

  • Berlangsung selama dua detik setiap kali, dan terulang setiap 5 hingga 90 detik setidaknya 15 kali per jam.

PLMD akibatkan penderitanya sering mengantuk di siang hari karena tidak mendapatkan tidur cukup

Apakah Periodic Limb Movement Disorder sama dengan Restless Leg Syndrome

Periodic limb movement disorder seringkali disalahartikan dengan restless leg syndrome (RLS) karena kedua memiliki gejala yang mirip, tetapi keduanya berbeda, serta didiagnosis dan diobati secara berbeda. Meskipun begitu, PLMD memang biasanya sering terjadi bersamaan dengan RLS. Kebanyakan orang dengan RLS juga mengalami PLMD (sekotar 80-90%), tetapi mayoritas orang dengan PLMD tidak mengalami RL.

Gejala PLMD terjadi selama tidur sedangkan RLS terjadi saat seseorang masih terjaga, entah itu saat duduk diam atau berbaring. Orang dengan RLS punya dorongan yang tak terkendali untuk menggerakkan kaki agar merasa lega, sementara orang dengan PLMD, kakinya bergerak dan berkedut secara berulang tanpa sepengetahuan penderitanya.

Penyebab

Periodic limb movement disorder ada yang bersifat primer (muncul sendiri) dan sekunder (disebabkan oleh kondisi medis lainnya). Penyebab pasti PLMD primer belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat dua penyebab potensial, yaitu kekurangan dopamine atau permasalahan komunikasi antara saraf di sepanjang sumsum tulang belakang.

Pada kasus PLMD sekunder, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:

  • Diabetes

  • Kekurangan zat besi

  • Konsumsi kafein

  • Cedera atau tumor pada sumsum tulang belakang

  • Uremia

  • Anemia

  • Gangguan tidur lain, seperti restless leg syndrome (RLS), narcolepsy, REM sleep behavior disorder, atau sleep apnea

  • Gangguan perkembangan neurologis, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau Willam's syndrome

  • Efek samping dari beberapa obat, seperti antidepresan trisiklik, neuroleptik, obat anti-mual, dan lithium

  • Penghentian obat penenang, seperti barbiturat dan benzodiazepin

Diagnosis

Dokter mendiagnosis PLMD melalui polisomnografi. Prosedur ini mencakup elektromiografi (EMG), yang dilakukan di laboratorium tidur, kemudian aktivitas otak, denyut jantung, pernapasan, aktivitas otot, gerakan mata, kaki, dan organ vital lainnya dipantau saat tidur. Jika gerakan kaki terjadi setidaknya 15 kali per jam, maka diagnosis mungkin dapat ditegakkan.

Pengobatan

Pengobatan periodic limb movement disorder dilakukan dengan kombinasi antara perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan, tergantung pada tingkat keparahan gejalanya. Jika tingkatnya masih ringan hingga sedang, maka kondisinya dapat diobati dengan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan tidur, seperti:

  • Meningkatkan asupan zat besi

  • Mengurangi atau menghindari konsumsi kafein serta alkohol

  • Kelola stres dengan latihan pernapasan, meditasi, atau yoga

  • Menerapkan good sleep hygiene, termasuk menjaga waktu tidur dan bangun yang teratur dan memiliki rutinitas sebelum tidur.

Pada periodic limb movement disorder yang parah, dokter biasanya meresepkan obat yang mungkin juga dipakai pada RLS, seperti benzodiazepin, melatonin, agen dopaminergik, gabapentin, agonis GABA, dan clonazepam, khususnya, telah terbukti mengurangi jumlah total gerakan kaki yang dialami oleh seseorang per jam.

Pengobatan PLMD bisa dengan kombinasi antara perubahan gaya hidup dan obat-obatan

Jadi, periodic limb movement disorder adalah gangguan tidur di mana seseorang mengalami gerakan berulang tanpa disadari pada anggota tubuh bagian bawah saat tidur. Kondisi ini perlu diidentifikasi dan dikelola dengan baik untuk meningkatkan kualitas tidur dan kesejahteraan penderitanya. Jika Ladies atau seseorang lainnya yang dikenal mengalami gejala PLMD, segera berkonsultasi dengan dokter ya!