Apa Arti dari Warna Urinmu?

Apa Arti dari Warna Urinmu?

Kesehatan 657

1. Bening atau Tidak Berwarna

Jika urine tidak berwarna atau terlihat bening, maka tandanya seseorang minum lebih banyak air daripada yang direkomendasikan. Ini adalah salah satu cara untuk menghidrasi tubuh. Namun, ketika terlalu banyak, justru dapat mengubah keseimbangan elektrolit dalam darah. Memiliki urine yang kadang-kadang terlihat jernih itu baik, tetapi jika kondisinya selalu terjadi, maka tandanya konsumsi air harus dikurangi.

Shop with Me

Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Urine bening juga dapat mengindikasikan masalah hati, seperti sirosis atau hepatitis. Selain itu, orang yang sering buang air kecil, misalnya pada penderita diabetes atau sedang mengonsumsi obat diuretik. Hal ini karena mereka sering buang air kecil, sehingga akibatnya mereka jadi minum air lebih banyak karena haus.

2. Kuning Pucat atau Transparan

Tanda seseorang terhidrasi dengan tepat adalah memiliki urine berwarna kuning pucat. Jika Ladies berada pada kondisi ini, maka tandanya tubuh sudah mendapatkan air yang cukup. Di sisi lain, warna urine kuning pucat juga lagi-lagi bisa terjadi pada penderita diabetes. Hal ini karena mereka sering kali mengeluarkan air kencing dalam volume yang tinggi. Mereka jadi sering harus dan akhirnya meminum lebih banyak air.

3. Kuning Tua

Seseorang dengan urine berwarna kuning tua mengindikasikan bahwa tubuhnya sedang dehidrasi tingkat ringan. Ini terjadi ketika seseorang tidak meminum air dengan cukup. Jika rekomendasinya adalah minimal 8 gelas per hari, maka orang dengan urine berwarna kuning tua meminum air lebih sedikit daripada itu. 

Semakin tua warna urin, semakin tinggi tingkat dehidrasi seseorang

4. Oranye

Urine berwarna oranye juga salah satu pertanda tubuh seseorang tidak terhidrasi. Kadar vitamin B2 (riboflavin) yang terlalu banyak dalam darah juga dapat memengaruhi warna urine menjadi lebih oranye. Selain itu, ada pula obat-obatan yang bisa mengubah urine menjadi oranye, seperti sulfasalazine, fenazopiridina, senna yang terdapat dalam obat pencahar, serta beberapa obat kemoterapi.

5. Oranye tua atau Coklat, Coklat Tua, dan Hitam

Jika seseorang tidak memproduksi cukup urine, maka warnanya bisa menjadi lebih pekat dan lebih gelap. Penyebabnya bisa karena dehidrasi, aktivitas fisik yang intens, atau berada di lingkungan panas. Selain itu, penyebab lain urine berwarna coklat adalah konsumsi kacang fava dalam jumlah besar.

Di sisi lain, ketika warnanya sudah menjadi coklat tua, ini mungkin mengindikasikan adanya beberapa masalah kesehatan, seperti penyakit hati, rhabdomyolysis (akibat kerusakan otot), serta alkaptonuria (kondisi langka yang menghambat tubuh memecah asam amino tertentu, biasanya bisa dilihat dalam popok anak).

6. Merah Muda atau Merah

Urine berwarna merah muda atau merah dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama adalah konsumsi makanan yang mengandung pigmen alami berwarna merah muda dan magenta, seperti bit, blackberry, dan rhubarb. Kedua adalah kondisi medis hematuria (adanya darah dalam urin) akibat infeksi saluran kemih (ISK), infeksi prostat, atau adanya batu ginjal. 

Terakhir yaitu akibat konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pencahar yang mengandung senna, obat phenazopyridine atau Pyridium (digunakan untuk mengatasi ketidaknyamanan pada saluran kemih), dan antibiotik rifampisin (Rifadin). Maka dari itu, jika mengalami kondisi ini, berkonsultasi dengan dokter karena ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis.

Urin yang berwarna merah disebut dengan hematuria, karena mengandung darah

7. Biru atau Hijau

Urine berwarna biru atau hijau adalah kondisi yang jarang terjadi dan bisa disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, seperti amitriptyline (sejenis antidepresan), indometasin (obat pereda nyeri), cimetidine (Tagamet), propofol (obat bius), dan suplemen vitamin B atau mengonsumsi makanan yang mengandung pewarna makanan dalam jumlah besar (misal permen dan obat).

Selain itu, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan urine berwarna hijau adalah infeksi bakteri Pseudomonas aeruginosa (misalnya pada infeksi saluran kemih), hiperkalsemia jinak familial (kondisi genetik), dan prosedur medis (akibat penggunaan pewarna dalam tes medis yang dilakukan pada ginjal atau kandung kemih). 

8. Keruh atau Putih

Urine yang keruh bisa menjadi pertanda adanya infeksi saluran kemih (seringkali disertai dengan gejala lain seperti bau busuk pada urine, frekuensi buang air kecil meningkat, serta nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil), penyakit ginjal kronis, atau preeklampsia yang menyebabkan ibu hamil harus dipantau selama kehamilannya. 

Sementara itu, urin berwarna putih atau terlihat susu dapat mengindikasikan kondisi yang disebut chyluria. Chyluria terjadi ketika zat seperti susu yang disebut chyle terkandung di dalam urin. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi parasit yang memengaruhi sistem limfatik dan saluran kemih, meskipun juga bisa memiliki penyebab lain.

Perubahan warna urine dapat disebabkan oleh hidrasi, konsumsi makanan, efek samping obat, hingga kondisi kesehatan tertentu. Jika urine tetap terlihat keruh atau berwarna, periksalah ke dokter.

Komentar

User NewFemme

Sudirman Sudi

17 Oct, 2023 20:14

klo urin warna berbeda2 setiap buang air besar gimna ya