7 Penyebab Potensial Nyeri Saat Buang Air Kecil

7 Penyebab Potensial Nyeri Saat Buang Air Kecil

Kesehatan 335

1. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih adalah penyebab paling umum anyang-anyangan. Penyakit ini terjadi ketika bakteri menumpuk di suatu tempat dalam saluran kemih seseorang. Wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih karena memilih uretra yang lebih pendek. Gejala yang akan ditunjukkan adalah sering buang air kecil, berwarna keruh atau bercampur darah, berbau, dan demam.

Shop with Me

Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Wardah Crystal Secret Essential Package (Cleanser 100 ml, Serum 20 ml, Day Cream 30 g)
IDR 397.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

2. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual atau disingkat dengan IMS dapat memengaruhi kesehatan saluran kemih, yang pada akhirnya menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Infeksi-infeksi tersebut yakni klamidia, gonore, dan herpes. Selain menyebabkan sakit saat kencing, kondisi ini akan menunjukkan gejala sesuai penyakitnya, misalnya melepuhnya di area alat kelamin pada penyakit herpes.

Mengidap infeksi menular seksual bisa sebabkan nyeri berkemih

3. Infeksi Prostat

Pada pria, prostat dapat mengalami infeksi bakteri jangka pendek, yang disebut dengan infeksi prostat atau prostatitis. Pada penyakit ini, seseorang menjadi sulit untuk kencing, terutama di malam hari, dan cenderung merasakan nyeri pada kandung kemih, testis, dan penisnya. Tidak hanya itu, ejakulasi pun menjadi terasa menyakitkan.

4. Batu Ginjal

Bahan berupa kalsium atau asam urat yang menumpuk dan mengeras akan membentuk batu di dalam dan di sekitar ginjal, inilah yang disebut dengan batu ginjal. Terkadang, batu ini bisa mengendap di area tempat urin akan masuk ke kandung kemih, sehingga menyebabkan buang air kecil terasa menyakitkan. Gejala lainnya yaitu jumlah urin sedikit dan warnanya keruh atau merah, hingga sakit di bagian samping dan belakang.

5. Kista Ovarium

Jika ada kista di ovarium, itu dapat menekan kandung kemih dan menyebabkan buang air kecil terasa menyakitkan. Tingkat rasa sakitnya akan lebih tinggi ketika kista berkembang pada kedua sisi ovarium, yang mana kedua sisinya ini berada dekat dengan kandung kemih. Orang dengan kondisi ini juga akan sulit untuk mengenali apakah kandungan kemihnya sudah kosong atau belum setelah buang air.

6. Interstitial Cystitis 

Interstitial cystitis (sindrom nyeri kandung kemih) adalah kondisi yang menyebabkan iritasi kronis pada kandung kemih dan bisa berlangsung hingga 6 minggu atau lebih tanpa ada infeksi lain yang mendasarinya. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang sering buang air kecil tetapi dengan volume yang lebih sedikit.

7. Sensitif Terhadap Bahan Kimia

Tiap-tiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda-beda. Bahan-bahan yang membuat iritasi biasanya terkandung di dalam produk wewangian, seperti sabun, pelumas vagina, tisu toilet beraroma, atau krim. Pada orang yang sensitif, mereka cenderung lebih rentan terhadap bahan tersebut, sehingga pada akhirnya menyebabkan nyeri saat buang air kecil karena telah terjadi iritasi.

Nyeri saat berkemih mungkin terjadi karena iritasi akibat penggunaan produk wewangian

Sebaiknya, kita tidak mengabaikan perasaan nyeri saat kencing, karena pasti ada penyebab yang mendasarinya. Jika tidak diperiksakan, mungkin tingkat nyerinya akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, jangan ragu untuk mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk pemeriksaan ya.

Ada banyak penyebab potensial dari nyeri saat buang air kecil. Jika Ladies sebelumnya tidak pernah mendapatkan diagnosis terkait penyakit-penyakit di atas, sebaiknya diperiksakan ke dokter, begitupun juga ketika salah satunya dialami. Tujuannya adalah agar penyebab mendasar tersebut dapat diobati dan ditangani dengan benar, sehingga nyeri saat buang air kecil jadi berkurang.