Bahu Kaku dan Sakit? Mungkin Frozen Shoulder

Bahu Kaku dan Sakit? Mungkin Frozen Shoulder

Kesehatan 282

Frozen shoulder atau adhesive capsulitis menyebabkan gerakan bahu menjadi terbatas dan kondisinya sangat menyakitkan. Frozen shoulder terjadi ketika jaringan ikat kuat yang mengelilingi sendi bahu (kapsul sendi bahu) menebal, kemudian menjadi kaku, dan akhirnya meradang. Kata “beku” yang dipakai di sini mengacu pada semakin besar sakit yang dirasakan, maka semakin kecil kemungkinan bahu untuk digunakan.

Shop with Me

Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Wanita lebih sering mengalami kondisi ini daripada pria, di mana usia paling rentan berkisar antara 40-60 tahun. Selain itu, mereka yang pernah cedera bahu, pernah menjalankan operasi di mana pundak tidak boleh digerakkan, diabetes, atau gangguan tiroid akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami frozen shoulder. 

Gejala

Frozen shoulder baru akan terasa ketika bahu terasa sakit. Sakit dan kekakuannya akan semakin parah justru ketika pundak terlalu lama diistirahatkan. Pada akhirnya, pundak benar-benar tidak dapat digerakkan seperti sedia kala. Contoh sederhananya adalah ketika tidak lagi mampu meraih benda yang berada di rak paling tinggi. Gejala frozen shoulder umumnya dibagi ke dalam 3 tahap, yaitu:

1. Tahap Freezing

Nyeri dan kaku sehingga sulit digerakkan. Sakitnya perlahan akan meningkat kemudian memburuk di malam hari. Tahap ini berlangsung selama 6 minggu hingga 9 bulan, dan semakin lama bahu akan semakin sulit untuk digerakkan.

2. Tahap Frozen

Nyeri mungkin berkurang, tetapi bahu tetap membeku. Tahap ini berlangsung selama 2-6 bulan dan menyebabkan seseorang sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari termasuk bekerja.

3. Tahap Thawing

Disebut juga tahap pemulihan, di mana nyeri sudah berkurang, dan bahu perlahan sudah bisa digerakkan. Tahap ini berlangsung selama 6 bulan hingga 2 tahun hingga bahu pulih sempurna.

3 tahap perkembangan frozen shoulder yaitu freezing, frozen, dan thawing

Diagnosis

Dokter biasanya akan melakukan pengkajian gejala di awal, kemudian dilanjut dengan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan rentang gerak pasif, yaitu ketika dokter menggerakkan bahu ke segala arah untuk memeriksa rentang geraknya dan rasa nyerinya. Lalu pemeriksaan rentang gerak aktif, yaitu ketika seseorang diminta untuk menggerakkan bahunya sendiri. 

Kedua jenis gerak tersebut lalu dibandingkan. Orang dengan frozen shoulder akan memiliki jangkauan gerak aktif dan pasif yang terbatas. Selain pemeriksaan fisik, rontgen harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa penyebab frozen shoulder bukanlah karena masalah lain pada bahu, misalnya arthritis.

Pengobatan

Jika frozen shoulder masih berada di tahap ringan, maka jenis pengobatan yang dapat dilakukan adalah mengompres menggunakan air hangat atau dingin, konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid atau penghilang rasa sakit, suntik steroid atau kortikosteroid, latihan peregangan oleh terapis, atau transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS). 

Ketika cara-cara tersebut ternyata tidak mampu menghilangkan rasa sakit dan kekakuan pundak setelah percobaan selama setahun, maka alternatif lainnya adalah pembedahan. Pertama yaitu dengan memanipulasi bahu dan menggerakkannya ke berbagai arah di bawah pengaruh anestesi. Pilihan lainnya yaitu dengan shoulder arthroscopy, yaitu dengan cara menghilangkan jaringan parut sehingga gerakan bahu membaik.

Tindakan pembedahan perlu dilakukan jika pengobatan rumah tidak memulihkan kondisi

Jadi, seperti namanya, frozen shoulder adalah kondisi di mana bahu mengalami kekakuan. Perjalanan keparahannya akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Tentunya kita tidak ingin itu terjadi karena mampu berdampak pada aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, kondisinya harus diperiksakan agar mendapatkan rekomendasi dan penanganan terbaik. Ladies yang punya pengalaman terkait ini, boleh yuk sharing ke teman-teman yang lain!