Mengenal Fibroadenoma, Benjolan Non-Kanker Pada Payudara

Mengenal Fibroadenoma, Benjolan Non-Kanker Pada Payudara

Kesehatan 553

Munculnya benjolan di payudara tidak berarti selalu menjadi pertanda adanya permasalahan serius. Selain kanker, benjolan yang jinak juga bisa menyebabkan terlihatnya massa yang padat, salah satunya disebut dengan fibroadenoma. Kondisi tersebut ternyata bukanlah sesuatu yang membahayakan. Benarkah begitu? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jilbab Bergo Grosir Murah
IDR 39.998
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gamis Tartan Kotak Marun
IDR 65.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Jepitan Rambut Imut
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah benjolan di payudara yang bersifat jinak (non-kanker). Tumor tersebut berbentuk bulat dan halus. Fibroadenoma merupakan massa yang padat karena didalamnya terkandung jaringan fibrosa dan jaringan kelenjar. Fibroadenoma bisa menjadi kanker payudara, tetapi kasusnya sangat jarang terjadi. 

Fibroadenoma adalah benjolan yang dapat menyusut dan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Terkadang, meskipun tidak berbahaya, kondisinya perlu dipantau secara berkala untuk mengamati perubahannya atau sebagai bentuk pertimbangan apakah perlu dilakukan pembedahan untuk diangkat.

Secara umum, terdapat 2 jenis fibroadenoma:

1. Simple Fibroadenoma

Merupakan jenis yang paling umum terjadi. Ukurannya cenderung lebih kecil dan benjolan ini tidak meningkatkan munculnya risiko terkena kanker payudara. Jika diperhatikan di bawah mikroskop, bentuk jaringannya terlihat seragam (sel-selnya terlihat sama).

2. Complex Fibroadenoma 

Jenis ini lebih sering terjadi pada kelompok usia lebih dari 35 tahun dan ukurannya cenderung lebih besar. Jika dilihat dari bawah mikroskop, bentuk jaringannya tidak seragam (berbeda-beda). Kondisi ini sedikit lebih mungkin bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk memastikannya, bisa dilihat dari hasil mammogram.

3. Fibroadenoma Lain

Ada pula yang disebut dengan giant fibroadenoma, yaitu jenis yang ukurannya raksasa (bisa mencapai lebih dari 5 cm). Selain itu, jenis lainnya adalah juvenile fibroadenoma, yang terjadi pada anak-anak dan remaja berusia 10-18 tahun dan sangat langka. 

Gejala

Benjolan ini memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat dirasakan. Ada pula yang terlihat dengan jelas, biasanya seperti kelereng, kacang polong, atau bahkan bola golf (2-3 cm). Benjolan ini mudah berpindah di bawah kulit.

Gejala fibroadenoma lainnya meliputi:

  • Terasa kenyal atau keras

  • Bulat atau lonjong dengan batas pinggir yang jelas

  • Melunak sebelum periode menstruasi

  • Ukuran yang lebih besar cenderung menyebabkan nyeri daripada yang kecil

  • Pertumbuhannya lambat, tetapi tidak berarti semakin membesar atau menyusut

  • Tumbuh lebih besar selama kehamilan

Penyebab

Penyebab terjadinya masih belum diketahui secara pasti, tetapi banyak ahli berpendapat bahwa ada hubungannya dengan hormon estrogen. Hal ini karena fibroadenoma tubuh lebih besar selama kehamilan (estrogen tinggi) dan menyusut setelah menopause (estrogen rendah). Fibroadenoma tubuh di area lobulus, yaitu kelenjar di payudara yang menghasilkan susu selama ibu menyusui. 

Rentang usia yang berisiko adalah pada 15-35 tahun. Sekitar 10% wanita selama hidupnya mungkin mengalami ini. Meskipun begitu, setiap wanita yang masih mengalami menstruasi masih berkemungkinan mengalaminya. Ketika benjolan ini terjadi setelah menopause, maka harus diperiksakan. Selain itu, orang kulit hitam berisiko sedikit lebih tinggi untuk mengembangkan benjolan ini.

Kelompok usia 15-35 tahun lebih rentang mengalami fibroadenoma

Diagnosis

Dokter bisa mendeteksi benjolan tersebut melalui pemeriksaan fisik jika ukurannya cukup besar. Kemudian dipastikan dengan mammogram, USG, atau keduanya. Jika diperlukan, dapat juga dilakukan biopsi. Fibroadenoma tidak membahayakan hidup seseorang, tetapi ukurannya bisa membesar dan mungkin bisa terasa sakit. Namun tetap penting bagi wanita untuk rutin melakukan SADARI atau mammogram.

Rutinlah melakukan pemeriksaan payudara sendiri

Pengobatan

Tindakan pembedahan jarang dilakukan untuk menghilangkan fibroadenoma, terutama yang ukurannya kurang dari 2 cm. Operasi bisa dijalankan ketika benjolannya terasa sakit, ukurannya semakin membesar, atau seseorang merasa terganggu. Cara lain adalah biopsi eksisi dengan bantuan vakum (menyedot) atau cryoablation (membekukan benjolan agar mati, kemudian menghilang setelah dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh).

Itulah penjelasan mengenai fibroadenoma, yaitu benjolan yang tidak bersifat kanker dan sebenarnya tidak berbahaya. Ukurannya bisa berubah, terutama ketika sedang terjadi fluktuasi hormon estrogen. Benjolan ini bisa menghilang seiring berjalannya waktu tanpa pengobatan, tetapi ada pula yang direkomendasikan oleh dokter untuk rutin dipantau. Yuk baca artikel menarik lainnya di Newfemme!