Jenis-jenis Depresi: Ada yang Terjadi pada Ibu Hamil dan Menyusui, lho!

Jenis-jenis Depresi: Ada yang Terjadi pada Ibu Hamil dan Menyusui, lho!

Kesehatan 737

Depresi dapat dibagi menjadi beberapa kategori tergantung pada tingkat keparahan gejala. Hal ini karena beberapa orang mengalami episode ringan dan sementara, sementara yang lain mengalami episode depresi yang parah dan berkelanjutan. Secara umum, terdapat dua jenis utama depresi, yaitu gangguan depresi mayor dan gangguan depresi persisten. Terdapat juga depresi pada kehamilan dan depresi setelah melahirkan. Simak penjelasannya lebih lanjut yuk!

Shop with Me

Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bitzen Topi Wanita Star Summer Hat Korean Fashion Knit Visor Sports Baseball Cap Topi Olahraga Rajut Katun
IDR 20.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Gangguan depresi mayor

Gangguan depresi mayor adalah bentuk depresi yang lebih parah. Depresi jenis ini ditandai dengan perasaan sedih, putus asa, dan tidak berharga yang terus-menerus yang tidak dapat hilang dengan sendirinya. Orang yang didiagnosis dengan depresi klinis mengalami lima atau lebih gejala berikut selama periode 2 minggu:

  • Merasa tertekan hampir sepanjang hari
  • Kehilangan minat pada sebagian besar kegiatan rutin
  • Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan
  • Banyak tidur atau tidak bisa tidur
  • Pemikiran atau gerakan yang melambat
  • Kelelahan atau energi rendah hampir setiap hari
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah
  • Kehilangan konsentrasi atau keragu-raguan
  • Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri

Gangguan depresi persisten

Gangguan depresi persisten adalah bentuk depresi yang lebih ringan, tetapi kronis. Agar diagnosis dapat dibuat, gejala harus berlangsung setidaknya selama 2 tahun. Orang dengan gangguan depresi persisten dapat mengalami hal berikut:

  • Kehilangan minat dalam aktivitas normal sehari-hari
  • Merasa putus asa
  • Kurang produktif
  • Merasa rendah diri

Selain itu, terdapat beberapa bentuk depresi yang lain, seperti:

Depresi saat kehamilan

Meskipun kehamilan seringkali menjadi waktu yang ditunggu-tunggu, namun masih umum bagi wanita hamil untuk mengalami depresi. Gejala depresi selama kehamilan meliputi:

  • Perubahan nafsu makan atau kebiasaan makan
  • Merasa putus asa
  • Kecemasan
  • Kehilangan minat pada aktivitas dan hal-hal yang sebelumnya anda nikmati
  • Kesedihan yang terus-menerus
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat
  • Masalah tidur, termasuk insomnia atau terlalu banyak tidur
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Perawatan untuk depresi selama kehamilan perlu dikonsultasikan dengan dokter. Ibu hamil akan lebih disarankan untuk menjalankan terapi non-obat obatan karena penggunaan anti-depresan bagi ibu hamil tidak begitu disarankan. Meskipun begitu, depresi ini harus segera diatasi karena risiko depresi dapat berlanjut setelah bayi lahir. Mengenali gejala depresi dapat membantu untuk menemukan masalah dan mencari bantuan sebelum depresi ini menjadi semakin parah.

Depresi pascapersalinan

Depresi pascapersalinan atau depresi postpartum mengacu pada depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini merupakan gangguan yang umum terjadi setelah kehamilan, dimana mempengaruhi 1 dari 9 orang tua baru. Depresi pascapersalinan ini berbeda dengan baby blues. Baby blues adalah atau perasaan sedih atau hampa setelah melahirkan yang umum dirasakan dan akan menghilang dalam beberapa hari. Sementara, depresi pascamelahirkan terjadi selama lebih dari dua minggu setelah melahirkan.

Depresi pascapersalinan diperkirakan dipicu oleh perubahan hormon dramatis yang terjadi setelah kehamilan. Gejala depresi pascamelahirkan dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat mencakup:

  • Merasa gelisah atau murung
  • Merasa sedih, putus asa, atau kewalahan
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti bayi atau diri sendiri
  • Tidak memiliki minat pada bayi, merasa terputus, atau seolah-olah bayi yang dilahirkan adalah milik orang lain
  • Tidak memiliki energi atau motivasi
  • Makan terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Mengalami kesulitan fokus
  • Mengalami masalah memori
  • Merasa tidak berharga, bersalah, atau merasa menjadi orang tua yang buruk
  • Menarik diri dari aktivitas yang pernah anda nikmati
  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Mengalami sakit kepala, sakit, atau masalah perut yang tidak kunjung sembuh
  • Merasa kosong, tidak terhubung, dan perasaan seolah-olah tidak mungkin mencintai atau merawat bayinya

Baca juga artikel menarik lain dari Newfemme!

 

Sumber:

Higuera, V & Saripalli, V. (2021). Everything You Need to Know About Depression (Major Depressive Disorder). Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/depression