Mencegah dan Mengendalikan Diabetes Melitus di Masa Pandemi COVID-19

Mencegah dan Mengendalikan Diabetes Melitus di Masa Pandemi COVID-19

Kesehatan 1402

COVID-19 menjadi pandemi yang melanda dunia sejak ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) pada awal Maret 2020. Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar bagi seluruh negara di dunia. Akibat yang ditimbulkan tidak hanya pada sektor kesehatan, namun juga sosial dan ekonomi yang terganggu akibat pembatasan sosial.

Shop with Me

O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Serum The Ultimate Brightening Glowing NSY / Anti Acne / Anti Aging / Dark Spot Serum Terbaik Masa Kini Mencerahkan Wajah, Menghilangkan Flek, Mengkenyalkan Kulit, Menyamarkan Noda Bekas Jerawat, Memutihkan Wajah, Anti iritasi dan Dapat Digunakan 14 Thn
IDR 59.900
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sprei kasur Bahan Polymicro
IDR 23.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi faktor komorbid COVID-19. Faktor komorbid adalah faktor yang mampu memperparah kondisi seseorang ketika terpapar COVID-19. Oleh karena itu, penderita diabetes melitus perlu ekstra berhati-hari dalam menjalankan aktivitasnya di masa pandemi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Tetap jaga kondisi tubuh dengan teratur minum obat dan jaga pola makan.
  2. Lakukan physical distancing dan bekerja dari rumah dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk berkomunikasi. Hindari kontak dengan orang yang sakit.
  3. Sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama minimal 20 detik. Jika tidak memungkinkan, gunakanlah hand sanitizer yang mengandung 60% alkohol.
  4. Hindari menyentuh pada wajah, hidung, mata, dan lainnya sebelum mencuci tangan
  5. Hindari menyentuh permukaan yang sering disentuh di tempat umum seperti tombol lift, gagang pintu, dan pegangan pintu. Jika terpaksa, gunakan tisu.
  6. Rutin membersihkan dan disinfeksi rumah, terutama pada permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, saklar lampu, meja belajar, toilet, kran air, wastafel, dan telepon seluler.
  7. Rutin periksa gula darah di rumah. Perhatikan tanda-tanda gula darah yang meningkat seperti sering buang air kecil terutama pada malam hari, merasa sangat kehausan, sakit kepala, lelah, dan lesu.
  8. Perbanyak minum air putih bila tidak dibatasi oleh dokter.
  9. Bila sakit atau ada tanda-tanda gula darah meningkat, segera konsultasikan dengan dokter. Simpan nomor kontak dokter atau fasilitas kesehatan yang bisa dihubungi dalam kondisi gawat darurat.
  10. Jika menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas atau ada kontak dengan kasus COVID-19, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat.

Diluar hal tersebut, terdapat beberapa hal dasar yang dapat kita lakukan untuk mencegah dan mengendalikan diabetes melitus, yaitu pengaturan pola makan, aktivitas fisik, tatalaksana/terapi farmakologi, dan pelibatan/peran keluarga. Simak penjelasan berikut!

  1. Pengaturan pola makan

Pengaturan pola makan menyesuaikan dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkan oleh penyandang diabetes melitus dan dikombinasikan dengan kebutuhan aktivitas fisik harian. Pengaturan meliputi kandungan, kuantitas, dan waktu asupan makan yang mana disebut dengan 3J (jenis, jumlah, dan jadwal). Harapannya, ar penyandang diabetes melitus dapat memiliki berat badan yang ideal dan gula darah yang terkontrol dengan baik.

Kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis merupakan salah satu faktor risiko diabetes melitus yang tergambar pada hasil Riskesdas 2018. Tingginya prevalensi konsumsi makanan dan minuman manis dapat berkontribusi terhadap tingginya kejadian diabetes mellitus.

  1. Akitivitas fisik

Aktivitas fisik menyesuaikan dengan kemampuan tubuh, dilakukan dengan durasi minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu dengan intensitas sedang atau sekitar 50-70% dari detak jantung maksimal. Target dari kegiatan adalah kepatuhan penyandang diabetes untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur sehingga tercapai berat badan ideal dan gula darah dapat terkontrol dengan baik.

  1. Tatalaksana/terapi farmakologi

Tatalaksana/terapi farmakologi harus mengikuti anjuran dari dokter. Penting bagi penyandang diabetes untuk memantau kadar gula darah secara berkala paling tidak enam bulan sekali. Pengobatan dan gaya hidup penyandang diabetes juga perlu dinilai. Penilaian ini diharapkan dapat membuat penyandang diabetes lebih mengontrol  dan mengendalikan penyakitnya.

  1. Pelibatan/peran keluarga

Keterlibatan keluarga dalam mendorong penyandang diabetes untuk patuh meminum obat, menerapkan perilaku hidup sehat, dan melakukan modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat juga merupakan kunci keberhasilan dalam pengendalian diabetes melitus yang dilakukan oleh penyandang diabetes.

Informasi ini dapat kamu sebarkan ke orang-orang disekitarmu yang memiliki diabetes, atau beresiko tinggi terkena diabetes. Dengan mencegah, diharapkan kita dapat terhindar dari penyakit diabetes melitus. Pun jika sudah terkena diabetes melitus, kita dapat mengendalikannya agar tidak terjadi komplikasi.

Ladies, baca terus artikel-artikel kesehatan dari Newfemme, ya!

 

Sumber:

Pusat Data dan Informasi. (2020). InfoDATIN: Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Dibetes Melitus. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI