Ladies kebayang nggak masa depan suram dengan kriminalitas yang tinggi, perkelahian di mana-mana, tapi teknologinya super canggih? Kira-kira, kayak gimana, ya, masa depan yang kontras itu?
Shop with Me
IDR 397.000
Cyberpunk punya jawabannya!
Muncul dari Budaya Populer
Istilah cyberpunk dipopulerkan pertama kali oleh penulis Bruce Bethke dalam cerita pendeknya yang terbit pada 1982.
Bethke bilang, istilah cyberpunk ia ambil dari cybernetics, yakni teori mengenai komunikasi dan interaksi dalam suatu sistem kontrol, dan punk, yakni genre musik dan budaya populer yang menekankan pada perlawanan dan kebebasan individu.
Cyberpunk kemudian berkembang menjadi sub-genre fiksi ilmiah yang menempatkan masa depan suram atau distopia sebagai latar belakang waktunya. Sebagai lawan dari utopia, distopia adalah keadaan dunia yang jauh lebih buruk dari hari ini.
Selain itu, ciri khas sub-genre cyberpunk adalah kesenjangan yang sangat timpang antara si kaya dan si miskin, kekuasaan pemerintah yang sangat besar, dan kendali atas kebebasan dan privasi individu.
Seiring waktu, sub-genre cyberpunk diadopsi ke medium-medium budaya populer lain seperti film, series, game, hingga fashion.
Ladies pernah nonton The Matrix? Nah, itu contoh film yang bisa dikategorikan sebagai film bergenre cyberpunk. Atau kalo Ladies suka nonton series, Black Mirror merupakan salah satu series bergenre cyberpunk yang cukup populer.
Kalo Ladies suka main game, Cyberpunk 2077 yang rilis tahun 2020 kemarin bisa memberi gambaran super realistis tentang seperti apa masa depan distopia itu. Kalo Ladies perhatiin, ada detail menarik di game-game cyberpunk: suasana kota remang-remang dan penuh lampu neon.
Dunia yang Kontras
Secara umum, teknologi dalam cyberpunk diciptakan untuk membuat penguasa semakin berkuasa atas warganya. Artificial Intelligence (AI), misalnya, yang saat ini lagi dikembangkan buat bisa baca pikiran orang lain, bakal jadi senjata mematikan dalam dunia cyberpunk.
Ladies kebayang nggak kalo isi pikiran kita disalahgunakan buat hal-hal negatif, misalnya buat mengendalikan semua keinginan kita, emosi kita, perilaku kita, sampai cara kita berinteraksi satu sama lain? Serem banget, kan?
Tapi, kayak namanya, punk dalam cyberpunk adalah simbol dari orang-orang yang berusaha sekuat tenaga melawan masa depan yang suram kayak gitu. Sampai pada akhirnya, teknologi super canggih tadi jadi senjata makan tuan buat si penciptanya.
Hmm… Kalo dipikir-pikir, cyberpunk ini bisa jadi pengingat buat kita semua bahwa teknologi secanggih apapun bisa menghasilkan dampak negatif, tergantung pembuatnya.
Semoga masa depan kita nanti nggak kayak cyberpunk, ya, Ladies.
Apa aja, sih, yang mesti kita persiapkan buat masa depan yang cerah? Download Newfemme sekarang dan temukan jawabannya!