Rabies: Benarkah Nyawa Tidak Lagi Bisa Diselamatkan?

Rabies: Benarkah Nyawa Tidak Lagi Bisa Diselamatkan?

Kesehatan 326

Rabies adalah infeksi virus yang menyebar melalui gigitan hewan terinfeksi rabies. Virus tersebut dapat memasuki sistem saraf tepi secara langsung dan berjalan ke otak. Ia juga dapat menggandakan diri di dalam jaringan otot, sehingga aman dari sistem kekebalan tubuh inang. Akibatnya, seseorang bisa mengalami koma dan besar risikonya untuk kematian. Selain anjing, hewan lain yang juga bisa menyebarkannya, seperti kelelawar, rakun, rubah, atau kelinci. Terdapat 2 jenis rabies, yaitu:

Shop with Me

Slingbag W 62
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bluye
IDR 29.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Theraskin Oil Control Facial Wash240mL
IDR 81.840
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Toples Kaca Penyimpanan Makanan Bamboo Cover - YS-7061
IDR 61.600
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  • Encephalitic rabies (ganas): dicirikan dengan hiperaktif dan hidrofobia

  • Paralytic rabies (bodoh): dicirikan dengan kelumpuhan

Tahap Infeksi Rabies

1. Inkubasi

Merupakan masa sebelum gejala muncul, biasanya berlangsung selama 2-3 bulan atau bahkan mulai dari 1 minggu hingga 1 tahun, tergantung di mana virus masuk dan seberapa banyak yang masuk ke dalam tubuh. Semakin dekat area gigitan dengan otak, maka semakin cepat kemungkinan efeknya muncul. 

2. Prodromal

Selama masa prodromal, akan muncul gejala mirip flu, yaitu demam pada suhu 38 C atau lebih, sakit kepala, kecemasan, tidak enak badan, sakit tenggorokan, batuk, mual, muntah, serta ketidaknyamanan di area gigitan.

3. Periode Neurologis Akut

Pada tahap ini, timbul gejala neurologis seperti kebingungan, agresi, kelumpuhan parsial, kedutan otot, kekakuan otot leher, kejang, napas cepat, kesulitan bernapas, produksi air liur banyak, mulut berbusa, hidrofobia (takut air), halusinasi, mimpi buruk, insomnia, priapisme (ereksi permanen), serta fotofobia (takut cahaya). Menjelang berakhirnya fase ini, pernapasan menjadi sangat cepat dan tidak konsisten.

4. Koma dan Kematian

Ketika sudah masuk ke dalam tahap koma, hampir tidak ada orang yang dapat diselamatkan dari rabies, walaupun sudah mendapatkan terapi pendukung. Jika sudah koma, besar kemungkinannya seseorang akan meninggal, kurang lebih dalam waktu 3 hari setelahnya. 

Kenapa Rabies Menyebabkan Rasa Takut Terhadap Air?

Gejala rabies yang paling banyak orang ketahui adalah ketakutan terhadap air. Biasanya ini dipastikan dengan cara meminta seseorang untuk meminum segelas air. Penyebab hidrofobia terjadi adalah infeksi rabies menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat seseorang menelan. Mereka bahkan bereaksi berlebihan hanya dengan melihat air tersebut karena berpikiran untuk menelannya.

Penyebab

Rabies disebabkan oleh kelas virus yang dikenal dengan lyssavirus. Mayoritas virus disebarkan melalui gigitan, di mana hewan yang terinfeksi mengandung virus di dalam air liurnya. Selain itu, virus juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui cakaran atau jika air liur terkena ke luka terbuka atau melalui selaput lendir seperti mata atau mulut. Virus tidak akan dapat melewati kulit yang tidak terluka.

Air liur hewan terinfeksi mengandung virus rabies dan disebarkan melalui gigitan, cakaran, atau mengenai luka terbuka

Diagnosis

Hingga saat ini, belum ada pemeriksaan yang tersedia untuk mendiagnosis rabies pada manusia sebelum gejalanya timbul. Maka dari itu, pengobatan biasanya dilakukan sesaat setelah seseorang terkena gigitan hewan liar atau hewan apapun yang diduga mengidap rabies. Rabies memang bersifat mematikan, karena gejalanya muncul di kemudian hari, jadi tidak ada alasan untuk menunda perawatan.

Pengobatan

Waktu adalah kunci utama untuk penanganan paparan rabies. Setelah digigit, seseorang harus segera mencuci setiap gigitan atau cakaran selama 15 menit dengan air sabun, povidone yodium, atau deterjen untuk meminimalkan jumlah virus. Tindakan ini harus dilakukan dengan anggapan bahwa hewan yang menggigit mengidap rabies. Selanjutnya, pertolongan medis harus segera didapatkan.

Perawatan rabies melibatkan 4 suntikan vaksin rabies dan 1 suntikan obat yang disebut dengan human rabies immunoglobulin (HRIG). HRIG mengandung antibodi yang akan segera menonaktifkan dan mengendalikan virus rabies hingga vaksin mulai bekerja. Pemberiannya dilakukan kepada orang yang sebelumnya belum pernah menerima vaksinasi rabies dan disuntikkan dekat dengan luka gigitan. 

Pencegahan

Rabies dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yaitu Imovax (vaksin sel diploid manusia) dan RabAvert (vaksin sel embrio ayam yang dimurnikan). Keduanya dibuat dengan virus tidak aktif dan tidak dapat menyebabkan infeksi, jadi aman. Vaksin ini disuntikkan ke otot lengan atas dalam 3 dosis. Setelah suntikan awal, suntikan kedua diberikan 7 hari kemudian, dan suntikan ketiga diberikan 14-21 hari setelahnya.

Efek samping ringan umum terjadi, misalnya nyeri, pusing, sakit kepala, atau mual. Meskipun begitu, mungkin ada beberapa orang yang akan mengalami reaksi alergi parah dan berpotensi mematikan, dikenal dengan sebutan anafilaksis. Dikarenakan risiko ini, maka orang yang alergi telur harus menghindari RabAvert. Rangkaian vaksinasi bisa memberikan perlindungan kekebalan selama 10 tahun ke depan.

Tingkatkan perlindungan diri dengan cara mendapatkan vaksin rabies

Jangan lupa selalu berhati-hati terhadap virus rabies ini ya Ladies!