Bisul Bukan Terjadi Karena Konsumsi Telur

Bisul Bukan Terjadi Karena Konsumsi Telur

Kesehatan 245

Banyak yang beranggapan bahwa bisul terjadi karena seseorang mengonsumsi telur terlalu banyak. Faktanya, itu hanyalah mitos dan belum terbukti kebenarannya. Jadi, bisul bukan terjadi karena hal tersebut, ya Ladies. Lalu, kenapa sih bisul bisa muncul? Biar tidak penasaran lagi, simak penjelasannya dalam artikel ini.

Shop with Me

Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Beautee
IDR 154.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian

Bisul atau furuncle merupakan abses kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri staphylococcus dan melibatkan folikel rambut dan jaringan di sekitarnya. Bisul berisi nanah yang merupakan hasil dari upaya tubuh untuk melawan infeksi. Bentuk bisul terlihat seperti jerawat, tetapi ketika infeksinya semakin parah, maka bisa menjadi keras dan nyeri.

Awalnya bisul adalah benjolan merah kecil tetapi bisa bertumbuh besar hingga lebih dari 2 inci, kemudian menyebabkan kulit di sekitarnya memerah, bengkak, dan lunak. Bisul biasanya akan semakin terasa sakit ketika akan pecah dan membaik setelah isinya habis. Ketika sudah sembuh, bekas bisul mungkin juga tetap ada. Area yang sering kena bisul adalah paha, ketiak, bokong, wajah, dan leher.

Penyebab

Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut mengakibatkan infeksi pada kulit yang sedang mengalami kerusakan. Ketika bakteri menyerang, tubuh melalui sistem kebebalannya akan mencoba untuk melawan. Maka dari itu, bisul sebenarnya adalah hasil sel darah putih yang sedang bekerja untuk menghilangkan bakteri. Risiko terjadinya furunkel lebih tinggi pada:

  • Seseorang memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh

  • Mengalami kondisi medis yang menyebabkan luka sulit untuk sembuh

  • Diabetes

  • Eksim

  • Kelainan kulit kronis

  • Kontak langsung dengan seseorang yang sudah terinfeksi bakteri Staphylococcus.

Furuncle vs. Carbuncle

Selain bisul, ada pula kondisi infeksi yang disebut dengan carbuncle. Keduanya serupa tetapi memiliki perbedaan. Karbunkel adalah sekelompok furunkel yang bergabung bersama di lapisan yang lebih dalam di bawah kulit. Biasanya akan sangat bernanah dan folikel rambut mengalami peradangan. Gejala yang ditimbulkan biasanya termasuk demam dan menggigil. Tanda dan gejala tersebut tidak sama seperti bisul biasa.

Penanganan

Bisul umumnya akan mengering dengan sendirinya, sehingga tidak perlu diperiksakan ke dokter. Namun jika gejala bertahan hingga lebih dari 2 minggu, semakin membesar, dan tidak pecah, maka saat itulah harus dilakukan pemeriksaan. Cara terbaik untuk meredakan bisul adalah dengan mengompres dengan menggunakan handuk yang telah direndam ke air hangat.

Ketika bisul sudah pecah, maka tetap lanjutkan dengan memberikan kehangatan tersebut. Tujuannya adalah untuk meredakan nyeri dan mempercepat penyembuhan. Setelah menyentuh area bisul, jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun agar tidak terjadi penyebaran bakteri ke area lain dari tubuh.

Hindari untuk memecahkan, menusuk, menekan, atau memotong bisul karena risikonya infeksinya akan semakin parah. Maka dari itu, jika tidak kunjung sembuh, pergilah ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan prosedur yang tepat untuk membersihkan infeksi.

Pada kasus yang jarang terjadi, bisul bisa menyebabkan komplikasi seperti:

  • Sepsis (disfungsi organ yang parah)

  • Methicillin-resistant S. aureus (MRSA)

Kompres bisul dengan air hangat, jangan memecahkannya sendiri

Cara Mencegah Bisul

Lagi dan lagi, kebersihan diri adalah cara paling ampuh untuk menghindari terjadinya infeksi bakteri. Rajinlah untuk mencuci tangan, ikuti petunjuk dari dokter mengenai penanganan yang tepat untuk membersihkan dan menutup luka, hindari berbagi sesuatu yang kontak langsung dengan kulit seperti seprai, handuk, pakaian, atau pisau cukur. Hindari kontak langsung dengan orang lain yang terinfeksi Staphylococcus.

Rajinlah mencuci tangan sebelum menyentuh kulit untuk hindari bisul

Itulah penyebab kenapa bisul bisa muncul, yaitu akibat infeksi bakteri Staphylococcus pada folikel rambut. Cara penanganan paling tepat adalah dengan mengompres dengan air hangat dan hindari memencet bisul dengan anggapan biar cepat sembuh. Intinya, menjaga kebersihan diri adalah langkah utama untuk menghindari bisul. Yuk baca artikel informatif lainnya dari Newfemme!