Tumbuh Kumis Pada Wanita, Kenapa Ya?

Tumbuh Kumis Pada Wanita, Kenapa Ya?

Kesehatan 300

Apakah Ladies merasa adanya pertumbuhan bulu atau rambut yang mirip seperti laki-laki, misalnya di area bibir atas? Atau punya anggota keluarga perempuan yang memiliki kumis tipis? Kondisi tersebut disebut dengan hirsutisme. Terkadang, adanya rambut tersebut menyebabkan rasa tidak percaya diri. Bagaimana hirsutisme bisa terjadi? Biar tidak penasaran lagi, simak penjelasannya dalam artikel ini.

Shop with Me

O'Sweet Singapore | Ginger Hair Fall | Shampoo Anti Rontok Shampoo | Hair Tonic | Mempercepat Pertumbuhan Rambut
IDR 1.260.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Day Cream Lumwhite + SPF Tube 20 gr - Whitening Day Cream
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian Hirsutism

Hirsutism didefinisikan sebagai pertumbuhan rambut kasar pada wanita yang distribusinya seperti laki-laki (pertumbuhan rambut yang berlebihan). Lokasinya berada di area wajah dan tubuh yang dipengaruhi oleh hormon androgen yaitu kumis, janggut, dada, perut, punggung, rambut kemaluan, bokong, dan paha. Hirsutisme memengaruhi sekitar 5-10% wanita pada usia subur. 

Biasanya, kondisi ini juga diturunkan dalam keluarga. Jadi, jika memiliki ibu, saudara perempuan, atau kerabat wanita lainnya punya hirsutisme, maka kemungkinan besar seseorang juga akan mengalami hal yang sama. Selain itu, mereka yang keturunan Mediterania, Asia Selatan, dan Timur Tengah juga lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut.

Gejala

Sesuai dengan pengertiannya, hirsutisme ditunjukkan dengan tumbuhnya rambut berwarna gelap. Tidak hanya itu, gejala lainnya adalah virilisasi, yaitu suatu kondisi di mana seseorang wanita mengembangkan karakteristik seks sekunder yang terjadi pada pria. Virilisasi terjadi ketika kadar hormon androgen meningkat. Secara lebih rinci, berikut ciri-ciri virilisasi tersebut:

  • Suara yang lebih berat

  • Berkurangnya ukuran payudara

  • Meningkatnya perkembangan otot

  • Membesarnya klitoris

  • Meningkatkan gairah seks

  • Jerawat 

Penyebab

Alasan utama mengapa wanita mengalami pertumbuhan rambut yang lebih banyak adalah karena tingginya kadar hormon androgen, termasuk testosteron dan androtenedion. Hormon tersebut umumnya tinggi pada pria dan lebih sedikit para wanita. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan wanita memproduksi hormon androgen secara berlebihan, yaitu:

1. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

PCOS merupakan penyebab umum terjadinya hirsutisme. Penyakit tersebut menyebabkan terganggunya produksi hormon pada wanita, sehingga selain mengakibatkan pertumbuhan rambut yang berlebihan, pengidapnya juga akan mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi, kesulitan menurunkan berat badan, jerawat, rambut menipis, dan berkurangnya kesuburan.

Penyebab umum hirsutisme adalah PCOS

2. Gangguan Kelenjar Adrenal

Ketidakseimbangan hormon juga dapat disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada kelenjar adrenal, seperti kanker adrenal, tumor (menyebabkan kelebihan produksi hormon), hiperplasia adrenal kongenital (tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk produksi hormon), atau penyakit Cushing (tingkat kortisol lebih tinggi dari normal). 

Diagnosis

Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap pertumbuhan rambut yang tidak biasa tersebut, ditambah dengan tanda fisik lainnya seperti jerawat. Ketika diagnosis sudah ditegakkan, umumnya dokter akan menilai tingkat keparahan hirsutisme dengan skala Ferriman-Gallwey. Skala tersebut memeriksa 9 area tubuh, yaitu bibir atas, dagu, dada, perut bagian atas, perut bagian bawah, lengan atas, paha, punggung atas, dan pantat.

Skala yang diberikan yaitu 0-4, di mana semakin kecil angka maka semakin ringan gejalanya, sebaliknya, semakin tinggi angka, maka hirsutisme dinyatakan lebih parah. Setelahnya, skor akan dijumlahkan. Skor yang menunjukkan hirsutisme masih berada dalam tingkat normal adalah 8 untuk orang berkulit hitam atau putih, 9/10 untuk orang Mediterania, Hispanik, dan Timur Tengah, serta 2 untuk orang Asia.

Tes lain yang juga akan dilakukan untuk mendiagnosis hirsutisme adalah tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan diabetes, USG untuk memeriksa ovarium dan rahim, serta x-ray atau MRI untuk mengevaluasi apakah terdapat tumor pada ovarium dan kelenjar adrenal. Sampaikan gejala-gejala lain yang mungkin juga dirasakan saat pemeriksaan berlangsung.

Penanganan

Jika mengalami obesitas, maka dokter akan menyarankan untuk mengikuti program penurunan berat badan demi mengurangi gejala hirsutisme, karena obesitas mampu memengaruhi produksi hormon. Ketika terjadi karena PCOS, maka biasanya perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk menyimbangkan kadar hormon, seperti antiandrogen atau pil KB kombinasi. Dokter juga mungkin meresepkan krim eflornithine.

Selanjutnya, bisa juga memiliki opsi untuk melakukan hair removal seperti dengan menggunakan elektrolisis atau laser. Jika ingin penanganan yang lebih terjangkau, maka bisa lakukan shaving, waxing, atau bleaching.  Jika memilih untuk melakukan metode hair removal, baik di klinik atau rumah, maka harus dilakukan secara rutin dalam beberapa minggu sekali.

Cara paling terjangkau untuk menghilangkan rambut di tubuh adalah mencukur

Itulah penjelasan mengenai hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita yang distribusi areanya mirip dengan pria. Hirsutisme tidak bisa dihentikan karena tergantung dari level hormon yang diproduksi. Maka dari itu, ikuti saran dokter jika mengalami PCOS dan rajinlah untuk melakukan perawatan hair removal. Baca artikel menarik lainnya di Newfemme yuk!