Ciri-Ciri Hubungan Toxic: Yang Perlu Kamu Ketahui

Ciri-Ciri Hubungan Toxic: Yang Perlu Kamu Ketahui

Gaya Hidup 351

Salah satu tantangan paling signifikan dalam mengidentifikasi hubungan toxic adalah mengenali perbedaan halus, namun tersembunyi antara dinamika yang sehat dan tidak sehat. Hubungan yang sehat seharusnya membuat kita bahagia, merasa didukung, dan tumbuh bersama pasangan. Namun, ada kalanya hubungan justru merugikan dan merusak kesehatan mental serta emosional. Sebaliknya, hubungan yang sehat biasanya menunjukkan rasa saling menghormati, komunikasi terbuka, dan kepercayaan. Saat menjalani hubungan, waspadai tanda-tanda bahaya ini dan ingatlah bahwa nilai Anda terletak pada siapa diri Anda, bukan pada dinamika yang Anda pilih untuk terlibat.

Dari luar, pasangan toxic mungkin tampak memesona, penuh perhatian, atau bahkan penuh kasih sayang – namun di balik kedoknya terdapat manipulasi, kontrol, dan eksploitasi emosional. Yuk, coba kita belajar untuk mengenali ciri-ciri hubungan toxic.

Kenali Ciri-Ciri Hubungan Toxic

Sebagai contoh, serial populer Netflix tahun 2022 'Squid Game', di mana tokoh antagonis acara tersebut, Cho Sang-woo, dengan ahli menggunakan taktik psikologis untuk membuat lawannya menuruti keinginannya.

Demikian pula, dalam hubungan toxic, seseorang pada awalnya mungkin menampilkan dirinya sebagai orang yang penuh kasih sayang dan perhatian, hanya untuk mengungkapkan sifat aslinya setelah Anda menginvestasikan waktu dan emosi. Berikut adalah 2 ciri-ciri hubungan toxic:

1. Manipulasi Emosional

Manipulasi emosional adalah taktik yang sangat halus namun destruktif yang digunakan oleh pasangan toxic untuk mengontrol dan mengeksploitasi pasangannya. Salah satu tanda manipulasi emosional yang paling berbahaya adalah ketika pasangan Anda terus-menerus membuat Anda merasa bersalah, malu, atau bertanggung jawab atas emosinya.

Hal ini dapat terwujud dalam ungkapan yang terdengar polos seperti 'Kamu selalu membuatku cemas', 'Seandainya kamu melakukan X, Y tidak akan terjadi', atau 'Jika kamu benar-benar mencintaiku, kamu akan melakukan ini'. 

Ingat, manipulasi emosional tidak sama dengan mengambil tanggung jawab yang tulus atas tindakan seseorang; ketika seseorang terus-menerus menyalahkan Anda, itu adalah tanda bahaya besar. Tanda lainnya adalah gaslighting – ketika pasangan Anda menyangkal atau memutarbalikkan kenyataan agar sesuai dengan narasinya, sehingga membuat Anda mempertanyakan kewarasan dan penilaian Anda. Misalnya, jika mereka terus-menerus meremehkan atau mengabaikan kekhawatiran Anda, dengan mengatakan 'Kamu terlalu sensitif', 'Itu tidak pernah terjadi', atau 'Kamu hanya paranoid – tidak ada yang salah', itu adalah contoh klasik tindakan manipulasi emosional.

2. Suka Mengontrol

Salah satu tanda paling berbahaya dari hubungan beracun adalah kecenderungan orang yang suka mengontrol. Orang-orang ini sering kali menunjukkan pola pengelolaan mikro, yaitu mendikte setiap tindakan yang dilakukan pasangannya.

Misalnya, jika kamu merencanakan makan malam bersama teman-teman, pasangan kamu yang suka mengontrol mungkin bersikeras untuk memilih restoran dan bahkan hidangan tertentu yang akan dipesan. Mereka mungkin juga terlalu mengkhawatirkan waktu, mengkritik kamu karena terlambat, atau menyarankan rencana alternatif yang lebih cocok untuk mereka.

Tanda bahaya lainnya adalah mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan Anda, mengabaikan pendapat Anda, dan menunjukkan sikap sangat posesif terhadap aktivitas sehari-hari. Beberapa tanda peringatan dari taktik orang yang suka mengontrol adalah terus-menerus mempertanyakan motif Anda, mempertanyakan kesetiaan Anda, atau bahkan menuduh Anda melakukan pengkhianatan.

Penting untuk mengenali pola-pola ini sejak dini, karena pola-pola ini dapat dengan cepat berkembang menjadi bentuk pelecehan emosional yang lebih parah. Perhatikan perilaku halus namun menyesakkan ini, dan jangan ragu untuk mengevaluasi kembali hubungan jika Anda melihatnya muncul.

Bahaya Hubungan Toxic

Ketika berada di dalam hubungan toxic mencengkeram hidup kita, sering kali kita meremehkan atau menyangkal dampak buruk yang ditimbulkannya. Namun, mengabaikan ciri-ciri hubungan toxic dapat mengakibatkan konsekuensi buruk bagi kesehatan mental dan fisik kita.

Berada dalam hubungan yang toxic tidak jarang menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD), termasuk kilas balik, kecemasa, dan depresi. Selain itu, pasangan yang toxic dapat memicu respons stres kronis, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, masalah pencernaan, dan bahkan kanker.

Penting untuk mengenali hubungan toxic sebelum berdampak buruk pada kesejahteraan kita secara keseluruhan. Misalnya, berada dalam suatu hubungan di mana Anda terus-menerus berhati-hati, memperkirakan setiap tindakan, atau mengalami perubahan suasana hati dapat menjadi indikasi adanya manipulasi emosional.

Jika kita menyadari tanda-tanda bahaya ini, kita akan lebih siap untuk memprioritaskan perawatan diri, mencari dukungan, dan pada akhirnya, terbebas dari siklus bahaya.

Keluar dari Hubungan Toxic

Untuk keluar dari hubungan yang toxic memang bukanlah suatu hal yang mudah. Namun, untuk keluar dari hubungan toxic, kamu setidaknya memerlukan 3 hal ini

1. Kesadaran diri

Cara yang pertama adalah memberi ruang untuk dirimu sendiri, seperti melakukan aktivitas yang membuat kamu gembira, menyisihkan waktu untuk pertumbuhan pribadi, dan memprioritaskan kesejahteraan fisik dan emosional.

2. Ketegasan

Salah satu strategi yang efektif lainnya adalah menetapkan batasan yang jelas, misalnya dengan mengomunikasikan kebutuhan dan harapan kamu kepada pasanganmu. Misalnya, jika pasanganmu terus-menerus menyela percakapan kamu, beri tahu dia bahwa perilakunya tidak baik dan minta dia membiarkan kamu selesai berbicara sebelum menjawab. Hal ini membantu membangun rasa hormat dan keadilan dalam hubungan.

3. Dukungan

Penting juga untuk mengelilingi diri Anda dengan pengaruh positif, seperti teman atau anggota keluarga yang suportif yang dapat memberikan dorongan dan bimbingan selama masa-masa sulit. Pada akhirnya, mengambil kembali kendali berarti menyadari bahwa Anda tidak harus menoleransi perilaku beracun dan menolak membiarkan orang lain mendikte bagaimana Anda harus menjalani hidup.

Kesimpulan

Mengenali ciri-ciri hubungan toxic adalah langkah penting untuk melindungi diri Anda dari kerugian emosional dan mental. Jangan ragu untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi kesejahteraan Anda. Ingatlah bahwa setiap orang berhak untuk berada dalam hubungan yang sehat dan membahagiakan. 

Baca lebih lanjut artikel-artikel menarik tentang kesehatan hubungan dan kebahagiaan pribadi di Newfemme!