Mukbang adalah fenomena budaya yang berasal dari Korea Selatan yang telah merambah ke seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Kata "mukbang" merupakan gabungan dari dua kata Korea, yaitu "muk-ja" (먹자), yang berarti "makan," dan "bang-song" (방송), yang berarti "siaran." Secara sederhana, mukbang dapat diartikan sebagai "siaran makan." Dalam mukbang, seseorang merekam atau menyiarkan dirinya makan dalam jumlah besar sambil berinteraksi dengan penonton.
Sejarah dan Asal Usul Mukbang
Mukbang pertama kali populer di Korea Selatan sekitar tahun 2010, melalui platform streaming seperti AfreecaTV. Pada awal kemunculannya, mukbang menjadi wadah bagi para penyiar (yang dikenal sebagai Broadcast Jockeys atau BJ) untuk menunjukkan kemampuan mereka mengonsumsi makanan dalam porsi besar. Penonton dapat menyaksikan BJ makan berbagai jenis makanan, mulai dari hidangan tradisional Korea hingga makanan cepat saji, sambil berinteraksi dengan mereka melalui chat.
Mengapa Mukbang Populer?
Mukbang memiliki daya tarik yang unik dan beragam alasan di balik popularitasnya:
1. Sensasi Visual dan Audio
Menyaksikan seseorang makan dengan porsi besar dan beragam makanan dapat memberikan kepuasan visual. Selain itu, suara makanan yang dikunyah (ASMR) juga menambah kesenangan bagi penonton yang merasa rileks dengan suara tersebut.
2. Hiburan Sosial
Mukbang sering kali tidak hanya fokus pada makanan, tetapi juga pada interaksi sosial. Para BJ biasanya berbicara dengan penonton, membahas berbagai topik, dan menjawab pertanyaan, menjadikan mukbang sebagai bentuk hiburan yang interaktif.
3. Mengurangi Rasa Kesepian
Banyak orang yang merasa kesepian saat makan sendiri. Menonton mukbang bisa memberikan ilusi bahwa mereka makan bersama seseorang, sehingga rasa kesepian berkurang.
4. Eksplorasi Kuliner
Bagi pecinta makanan, mukbang menjadi cara untuk mengeksplorasi berbagai jenis makanan dari berbagai budaya tanpa harus mencobanya langsung. Penonton dapat melihat makanan baru, mendapatkan inspirasi, dan belajar tentang hidangan dari berbagai negara.
Kontroversi dan Dampak Mukbang
Meskipun mukbang memiliki banyak penggemar, tidak sedikit juga yang mengkritik fenomena ini. Beberapa kontroversi dan dampak yang muncul dari tren mukbang antara lain:
1. Kesehatan
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan. Ada kekhawatiran bahwa mukbang mempromosikan kebiasaan makan yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan obesitas dan masalah pencernaan.
2. Pemborosan Makanan
Kritik lain terhadap mukbang adalah potensi pemborosan makanan. Dalam beberapa kasus, BJ memesan dan memakan lebih banyak makanan daripada yang mereka butuhkan, yang dapat dianggap sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dalam konteks krisis pangan global.
3. Pengaruh Negatif pada Penonton
Beberapa penonton, terutama yang lebih muda, mungkin terpengaruh untuk meniru pola makan tidak sehat yang mereka lihat dalam mukbang, tanpa mempertimbangkan konsekuensi kesehatannya.
Mukbang di Indonesia
Mukbang juga telah menjadi tren di Indonesia, dengan banyak YouTuber dan konten kreator lokal yang mencoba format ini. Berbagai makanan khas Indonesia, seperti nasi padang, sate, dan mi goreng, sering menjadi pilihan dalam mukbang lokal. Tren ini juga membuka peluang bagi para kreator konten untuk berinovasi, seperti menggabungkan mukbang dengan elemen budaya atau tema tertentu.
Kesimpulan
Mukbang adalah fenomena global yang menggabungkan makanan, hiburan, dan interaksi sosial dalam satu paket. Meskipun mukbang menghadapi kritik, popularitasnya yang terus meningkat menunjukkan bahwa tren ini memiliki tempat khusus di hati banyak orang. Baik sebagai bentuk hiburan, pelarian dari rasa kesepian, atau eksplorasi kuliner, mukbang telah menjadi bagian penting dari budaya digital saat ini.
Ingin tahu lebih banyak? Jelajahi artikel-artikel lain di Newfemme!