Faktor Risiko Karies Gigi: Apakah Kamu Memilikinya?

Faktor Risiko Karies Gigi: Apakah Kamu Memilikinya?

Kesehatan 105

Tanda-tanda karies gigi akan bervariasi tergantung dari seberapa banyak karies yang ada dan di mana letaknya. Ketika karies baru saja dimulai, seseorang mungkin tidak merasakan gejala apapun (mereka dapat makan dan minum karena gigi terasa sehat-sehat saja), tetapi saat kerusakan sudah semakin dalam, beberapa gejala yang akan muncul diantaranya yaitu: 

Shop with Me

Pigura Mahar Pernikahan Ukuran 32x22 cm
IDR 250.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  • Sakit gigi

  • Gigi sensitif (terutama ketika makan atau minum sesuatu yang manis, panas, atau dingin), berlubang, atau berlekuk

  • Muncul noda cokelat, hitam, atau putih pada permukaan gigi.

  • Rasa sakit saat menggigit.

  • Bau mulut atau ketidaknyamanan di mulut

  • Gusi berdarah atau tanda-tanda penyakit gusi lainnya

  • Pembengkakan wajah

Tanda utama karies adalah gigi menjadi sensitif

Faktor Risiko

Siapa saja bisa mengalami karies gigi, baik orang dewasa, anak-anak, hingga bayi. Penyebab utamanya adalah karena konsumsi makanan tidak sehat. Jika kita tidak melakukan pencegahan yang tepat, maka risikonya akan meningkat. Di sisi lain, ada pula beberapa faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini lebih cepat terjadi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Lokasi Gigi

Karies paling sering terjadi pada gigi belakang (geraham dan premolar). Hal ini karena gigi-gigi tersebut memiliki banyak goresan, lubang, dan lipatan, serta akar yang dapat menampung sisa makanan. Ini juga yang menyebabkan mereka sulit untuk dibersihkan dibandingkan dengan gigi depan yang lebih halus dan mudah dijangkau.

2. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu

Makanan atau minuman yang mudah menempel pada gigi lebih mungkin menyebabkan karies dibandingkan dengan makanan yang mudah dibersihkan oleh air liur. Selain itu, tingginya frekuensi ngemil atau minum minuman manis, menjadi ladang energi untuk bakteri di mulut untuk menghasilkan asam. Contohnya seperti susu, es krim, madu, gula, minuman bersoda, cake, donat, kue kering, permen keras, sereal, dan keripik.

3. Memberikan Susu Botol Sebelum Tidur

Saat bayi atau balita diberikan makan lewat botol, misalnya untuk ASI, susu formula,  jus, atau cairan lain yang mengandung gula sebelum tidur, minuman tersebut akan tetap berada di gigi mereka selama berjam-jam selama tidurnya. Lagi-lagi, Ini memberi makan bakteri yang dapat menyebabkan karies. 

4. Tidak Menyikat Gigi dengan Tepat

Rekomendasi untuk menyikat gigi adalah minimal 2 kali sehari, setidaknya setelah makan. Apabila tidak disikat segera setelahnya, maka plak akan terbentuk dengan cepat. Namun, menyikatnya saja mungkin belum maksimal. Kamu harus memastikan metodenya sudah benar dan harus dapat menggapai seluruh celah gigi. Selain itu, pastikan juga pasta gigi sudah mengandung fluoride.

5. Usia

Karies umum terjadi pada anak-anak yang sangat muda dan remaja, tetapi tidak menutup kemungkinan dialami oleh orang dewasa yang lebih tua. Hal ini karena seiring berjalannya waktu, gigi dapat mengalami pengikisan dan gusi semakin mundur. Kelompok usia yang lebih tua juga mungkin mengonsumsi lebih banyak obat yang mengurangi aliran air liur.

6. Mulut Kering

Mulut kering disebabkan oleh kurangnya air liur. Padahal, air liur berperan penting dalam membantu mencegah karies gigi dengan cara membilas sisa makanan dan plak yang menempel pada gigi. Zat yang terdapat dalam air liur juga membantu menetralkan asam yang dihasilkan oleh bakteri.

7. Asam Lambung

Asam lambung yang mengalir ke dalam mulut, misalnya pada GERD, anoreksia, atau bulimia, dapat mengikis email gigi dan menyebabkan banyak kerusakan. Hal ini juga bisa menyebabkan produksi air liur berkurang, sehingga pada akhirnya menyebabkan karies.

Tak hanya makanan, tetapi lokasi gigi juga memengaruhi faktor risiko terjadinya karies

Perawatan

Cara mengatasi karies gigi akan tergantung dari tingkat keparahannya. Namun secara umum, berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan:

  • Fluorida: memperbaiki email gigi yang rusak pada tahap awal karies

  • Pengisian gigi: mengisi lubang dengan resin komposit, amalgam perak, atau emas

  • Terapi akar: menghilangkan pulpa gigi dan mengisi saluran akar dengan gutta-percha

  • Pencabutan gigi: dilakukan jika terapi akar tidak memungkinkan, kemudian bisa pula diganti dengan jembatan gigi atau implan gigi

Gigi sensitif merupakan tanda-tanda utama dari karies gigi. Faktor risikonya ada berbagai macam, mulai dari lokasi gigi, kebiasaan makan, pemberian botol susu pada bayi, ketidaktepatan teknik menyikat gigi, usia yang lebih tua, mulut kering, hingga asam lambung. Jika kamu memiliki satu diantaranya, yuk lakukan tindakan pencegahan mulai dari sekarang!