Sindrom Patah Hati: Bukan Hal Sepele Bagi Jantungmu

Sindrom Patah Hati: Bukan Hal Sepele Bagi Jantungmu

Kesehatan 349

Sindrom patah hati atau broken heart syndrome mengacu pada suatu kondisi jangka pendek di mana sebagian otot jantung melemah dengan cepat. Nama lain dari kejadian ini adalah takotsubo cardiomyopathy. Alasan penamaan tersebut adalah karena ventrikel kiri jantung membengkak, sehingga berbentuk balon yang menyerupai panci takotsubo seperti milik nelayan Jepang.

Shop with Me

AZZURA CUSHION
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
T-shirt
IDR 150.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Coffe Latte with others flavor
IDR 21.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Jika salah satu bagian jantung melemah, maka tentu bagian lainnya harus mengkompensasi hal ini dengan bekerja lebih keras. Suplai darah akan terganggu dan jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa. Tentunya ini akan membahayakan tubuh, terutama bagi sel-sel yang bergantung pada pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. 

Sindrom patah hati terjadi akibat melemahnya otot jantung secara cepat dan tiba-tiba

Gejala

Kasus sindrom patah hati sering ditemukan pada wanita, terutama setelah menopause. Gejalanya terjadi selama beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengalami kejadian yang memicu stres. Tanda-tandanya akan serupa seperti ketika seseorang mengalami serangan jantung, yaitu otot jantung melemah. Berikut gejala-gejala lainnya:

  • Nyeri dada yang tiba-tiba dan parah (angina)

  • Sesak napas

  • Melemahnya ventrikel kiri jantung

  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)

  • Tekanan darah rendah (hipotensi)

  • Palpitasi jantung

  • Pingsan atau pusing

Sindrom Patah Hati vs Serangan Jantung

Sindrom patah hati memang memiliki gejala yang serupa dengan serangan jantung dan tingkat kefatalannya mungkin hampir sama. Namun, kondisi ini tidak bisa didiagnosis hanya berdasarkan gejala nyeri dada saja. Pada takotsubo cardiomyopathy, arteri koroner tidak mengalami penyumbatan dan biasanya tidak akan menyebabkan kerusakan jantung permanen. 

Tidak seperti serangan jantung, sindrom patah hati biasanya mengalami masa pemulihan yang lebih cepat dan dapat sembuh total. Meskipun begitu, apapun kondisi yang menyebabkan nyeri di bagian dada, seseorang harus segera dibawa ke instalasi gawat darurat. Tidak bisa didiagnosis sendiri karena harus dicari tahu pasti penyebabnya oleh tenaga profesional.

Penyebab

Penyebab pasti sindrom patah hati tidak sepenuhnya diketahui. Namun dispekulasikan terjadi akibat stres berat, baik secara fisik maupun emosional. Pada saat mengalami stres berat, tubuh melepaskan hormon terkait stres, misalnya epinefrin. Hormon yang dilepaskan tersebut diyakini menyebabkan kejang jantung, sehingga mengganggu fungsi jantung untuk sementara waktu. 

Apa saja pemicu yang bisa menyebabkan sindrom patah hati? Berikut beberapa diantaranya:

  • Berita duka kematian orang yang dicintai

  • Kehilangan besar (pasangan, uang, rumah, hewan kesayangan)

  • Kabar baik (surprise, memenangkan lotre) atau buruk

  • Peristiwa traumatis (bencana alam atau kecelakaan)

  • Ketakutan intens (perampokan, berbicara di depan umum)

  • Sakit parah dan kronis

  • Melakukan suatu kegiatan fisik yang melelahkan

Diagnosis

Diagnosis sindrom patah hati dilakukan mirip seperti diagnosis serangan jantung. Prosesnya diawali dengan pengkajian riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Kemudian, dilakukan beberapa tes lain untuk mendukung data demi mendapatkan diagnosis yang pasti. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tes darah untuk memeriksa enzim terkait dengan serangan jantung

  • EKG untuk melihat aktivitas listrik jantung

  • Angiogram untuk melihat pembuluh darah jantung

  • Ekokardiogram untuk mendapatkan gambaran jantung

  • MRI

  • Ventrikulogram

Diperlukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis sindrom patah hati

Pengobatan

Setelah mendapatkan diagnosis sindrom patah hati, seseorang harus mendapatkan perawatan lengkap di rumah sakit hingga kondisi ventrikel kiri benar-benar pulih, yaitu sekitar 3 hingga 4 minggu. Beberapa obat yang umum diberikan yaitu beta-blocker dan obat penghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE). Obat-obatan ini mendorong pemulihan otot jantung.

Selain itu, dokter mungkin juga memberikan aspirin untuk meningkatkan sirkulasi dan pembekuan darah, obat pengencer darah untuk mencegah stroke, dan anti cemas untuk membantu mengontrol pelepasan hormon stres. Selama proses pemulihan ini juga, seseorang harus dapat mengelola stresnya dengan baik. 

Nah, jadi sindrom patah hati dalam dunia medis itu bukanlah seperti menangis sehari semalam ya, Ladies. Kondisi ini mengacu pada melemahnya otot di ventrikel kiri jantung. Gejalanya mirip dengan serangan jantung, tetapi pemulihannya akan lebih cepat dan seseorang bisa sembuh total tanpa adanya kerusakan permanen. Yuk kita belajar mengelola stres dan problem solving dengan baik!

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!