Buta Warna: Kesulitan Membedakan Warna Tertentu

Buta Warna: Kesulitan Membedakan Warna Tertentu

Kesehatan 327

Buta warna terjadi karena ada masalah pada pigmen penginderaan warna pada mata, sehingga menyebabkan penderitanya kesulitan atau tidak mampu untuk membedakan warna. Terdapat 3 jenis utama buta warna, yaitu kesulitan membedakan warna merah dan hijau, kesulitan membedakan warna kuning dan biru, serta tidak dapat melihat warna sama sekali atau disebut dengan achromatopsia (buta warna total).

Shop with Me

Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sabun Nuvo Cair Kemasan 60 ml
IDR 3.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Theraskin Oil Control Facial Wash240mL
IDR 81.840
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Buta warna sering kali mulai terlihat pada usia muda, terutama pada anak-anak yang sedang belajar tentang warna. Namun, perkembangan ini sering terlewatkan karena anak-anak umumnya belajar menghubungkan warna tertentu dengan objek tertentu. Misalnya, ketika mereka diajarkan bahwa daun itu berwarna hijau, maka mereka menyebut warna yang dilihatnya adalah hijau.

Gejala

Melihat warna itu bersifat subjektif. Maksudnya, orang yang buta warna tidak mungkin bisa mengetahui apakah dirinya melihat warna yang sama seperti orang dengan penglihatan yang normal. Gejala utama pada buta warna adalah perubahan pada penglihatan. Contoh gampangnya adalah sulit membedakan warna lampu merah dan hijau pada lampu lalu lintas.

  • Buta warna merah hijau: deuteranomaly (warna hijau terlihat lebih merah), protanomaly (warna merah terlihat lebih hijau), protanopia (sulit membedakan warna merah dan hijau).

  • Buta warna biru kuning: tritanomaly (biru dan hijau terlihat sama serta merah dan kuning juga terlihat sama), tritanopia (sulit untuk membedakan warna dengan atribut biru dan kuning, seperti hijau, ungu, merah, dan merah muda).

  • Buta warna total: hanya melihat abu-abu atau hitam putih saja.

Penyebab

Manusia dapat melihat warna karena memiliki sel saraf yang disebut dengan kerucut pada mata. Kerucut ini memungkinkan retina (lapisan jaringan di belakang mata yang peka terhadap cahaya) untuk melihat warna. terdapat 3 jenis kerucut yang masing-masingnya akan menyerap panjang gelombang cahaya yang berbeda, di mana ia akan bereaksi terhadap warna merah, hijau, atau biru.

Selanjutnya, kerucut tersebut mengirimkan informasi ke otak untuk membedakan warna. Namun, ketika salah satu atau lebih kerucut di retina mengalami kerusakan atau hilang, maka seseorang menjadi kesulitan untuk melihat warna dengan baik. Berdasarkan penyebabnya, buta warna dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

1. Diturunkan

Merupakan kondisi buta warna yang paling sering terjadi, yaitu karena cacat genetik (turunan dari keluarga), dan biasanya diturunkan dari ibu ke anak laki-lakinya.

2. Didapat

Merupakan kondisi buta warna yang lebih jarang terjadi, yaitu karena kerusakan saraf optik atau retina mata akibat suatu penyakit, seperti glaukoma, macular degeneration, diabetes retinopati, katarak, Parkinson’s disease, Alzheimer disease, dan sklerosis ganda.

3. Penyebab lain

Ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan buta warna, yaitu obat-obatan (chlorpromazine, thioridazine, atau etambutol), penuaan, serta bahan kimia (stirena).

Mayoritas kasus buta warna bersifat genetik atau diturunkan

Diagnosis

Buta warna dapat didiagnosa melalui pemeriksaan mata normal, yaitu umumnya dengan penggunaan gambar khusus yang disebut dengan pelat pseudoisochromatic. Seseorang akan diperlihatkan dengan gambar-gambar yang terbuat dari titik-titik berwarna. Kemudian, akan diminta untuk menjawab angka atau huruf apakah yang dilihat dalam gambar tersebut. Orang dengan buta warna tidak dapat melihatnya dengan baik.

Pengobatan

Buta warna yang bersifat turunan tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dibantu dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak khusus. Sementara itu, jika kondisinya disebabkan oleh suatu penyakit, maka buta kondisinya mungkin dapat diatasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Orang dengan buta warna dapat melakukan beberapa penyesuaian, seperti:

  • Menghafal urutan lampu lalu lintas dari atas ke bawah

  • Memberi label nama warna pada setiap pakaian

  • Tingkatkan pencahayaan agar dapat melihat lebih jelas

  • Memanfaatkan pilihan aksesibilitas

Orang buta warna tetap dapat hidup selayaknya orang dengan penglihatan normal lainnya

Jadi, terdapat 3 jenis umum buta warna, yaitu merah-hijau, biru-kuning, dan total. Kondisi ini sering kali terjadi karena keturunan, terutama dari seorang ibu ke anak laki-lakinya, dan tidak ada obat untuk menyembuhkannya. Namun, kesulitannya bisa diatasi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak khusus, serta penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari. Yuk baca artikel lainnya dari Newfemme!

 

Yuk, Download aplikasi Newfemme sekarang untuk mendapatkan tips dan info menarik lainnya!