Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan: Kenali Perbedaannya

Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan: Kenali Perbedaannya

Kesehatan 807

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, yang biasanya melawan infeksi, menyerang tubuh sendiri karena menganggap makanan sebagai benda asing yang mengancam. Ketika itu terjadi, tubuh melepaskan histamin sebagai bentuk proteksinya. Alergi  makanan biasanya disebabkan oleh telur, susu, kacang-kacangan, kacang tanah, kedelai, ikan, kerang, dan gandum.

Shop with Me

Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Serum The Ultimate Brightening Glowing NSY / Anti Acne / Anti Aging / Dark Spot Serum Terbaik Masa Kini Mencerahkan Wajah, Menghilangkan Flek, Mengkenyalkan Kulit, Menyamarkan Noda Bekas Jerawat, Memutihkan Wajah, Anti iritasi dan Dapat Digunakan 14 Thn
IDR 59.900
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Intoleransi makanan terjadi ketika tubuh tidak dapat mencerna makanan dengan baik, dan itu bukanlah respon dari sistem kekebalan tubuh. Intoleransi makanan biasanya dipicu oleh produk susu, cokelat, telur, MSG, dan bahan tambahan pangan. Salah satu yang paling sering terjadi adalah intoleransi laktosa, yang terjadi karena tubuh tidak memproduksi cukup enzim laktase (bertugas untuk memecah laktosa).

Gejala Alergi Makanan

Alergi makanan dapat tiba-tiba saja muncul saat sudah dewasa. Jadi, Ladies bisa saja tiba-tiba mengalami reaksi alergi setelah memakan udang, padahal sebelumnya tidak pernah sama sekali. Gejala alergi makanan biasanya muncul dengan cepat, sekitar 30 menit hingga 2 jam. Meskipun awalnya reaksi ringan, orang dengan food allergy punya risiko untuk mengalami reaksi lebih lanjut yang mengancam nyawa.

Gejala alergi makanan adalah sebagai berikut:

  • Ruam

  • Gatal-gatal

  • Muntah

  • Sakit perut

  • Kesulitan menelan

  • Pembengkakan bibir, lidah, atau tenggorokan

  • Kesulitan bernapas

  • Berpotensi mengancam jiwa jika tidak segera ditangani

Alergi makanan sering kali sebabkan ruam atau gatal-gatal

Gejala Intoleransi Makanan

Gejala intoleransi makanan juga dapat terjadi beberapa waktu setelah mengonsumsi makanan tertentu, namun lebih besar kemungkinannya untuk terjadi dalam waktu 12 hingga 24 jam. Gejala intoleransi makanan adalah sebagai berikut:

  • Perut bergas

  • Kembung

  • Kram

  • Sakir perut

  • Diare

  • Berkeringat

  • Tremor

  • Gugup

  • Jantung berdebar

  • Pernapasan cepat

  • Sakit kepala atau migrain

  • Sensasi terbakar pada kulit

  • Perasaan sesak di wajah dan dada

Salah satu gejala intoleransi makanan adalah perut bergas

Alergi terhadap makanan tertentu dapat terjadi bahkan ketika hanya mengonsumsi sedikit makanan pemicunya. Pada kasus yang parah, berpotensi mengalami anafilaksis (kondisi kegawatdaruratan) Di sisi lain, tidak seperti alergi makanan, reaksi intoleransi makanan biasanya baru akan muncul setelah seseorang mengonsumsi makanan sampai jumlah tertentu. 

Reaksi Alergi Makanan yang Mengancam Jiwa

Anafilaksis adalah reaksi alergi parah di mana seseorang harus segera mendapatkan pertolongan. Keparahannya dapat dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi, cara pengolahannya, olahraga, suhu panas, dan alkohol. Dalam waktu beberapa menit setelah terpapar alergen bahan yang menyebabkan alergi), orang tersebut dapat mengalami gejala yang berat, meliputi:

  • Kesulitan bernapas

  • Pembengkakan lidah

  • Pembengkakan tenggorokan disertai rasa sesak

  • Batur terus-menerus

  • Kesulitan berbicara atau bersuara serah

  • Pusing atau pingsan berulang

  • Pucat dan terkulai (pada anak kecil)

Cara Mencari Tahu Penyebab

Jika reaksi alerginya muncul hanya beberapa saat setelah mengonsumsi makanan tertentu, maka akan lebih mudah untuk mencari tahu penyebabnya. Namun, akan sulit menemukannya jika reaksi terjadi lebih lambat. Jika ini terjadi, maka cobalah berkonsultasi dengan dokter. Mereka akan membimbing guna mencari tahu apa pemicu reaksi, seperti:

  • Food diary: membuat diary makanan dan gejala yang timbul setelah dikonsumsi

  • Elimination diet: menghindari konsumsi makanan tertentu selama 2 minggu kemudian satu per satunya kembali dikonsumsi

  • Allergy test: tes alergi dengan cara menusukkan ekstrak makanan ke kulit, atah tes darah IgG. 

Jadi, alergi makanan dan intoleransi makanan itu berbeda. Alergi makanan adalah respon sistem kekebalan tubuh (tubuh salah mengenal bahan pangan), sementara intoleransi makanan tidak (tubuh tidak mampu mencerna dengan baik). Gejala alergi terhadap makanan biasanya muncul lebih cepat dibandingkan intoleransi makanan, dan lebih berpotensi mengancam jiwa pada tingkat yang parah.

Mencari tahu sumber pemicu adalah satu-satunya cara agar kita mampu mencegah munculnya gejala. Mendeteksinya secara mandiri itu bisa saja, tetapi lebih baik diperiksakan ke dokter. Jika sudah tahu penyebabnya, maka kurangi konsumsi makanan tersebut dan selalu berjaga-jaga dengan cara menyediakan obat. Yuk baca artikel Newfemme lainnya!