Infeksi Salmonella: Cegah Melalui Praktik Keamanan Pangan

Infeksi Salmonella: Cegah Melalui Praktik Keamanan Pangan

Kesehatan 296

Salmonella adalah sekelompok bakteri yang dapat menyebabkan foodborne illness ketika tertelan, istilahnya disebut dengan salmonellosis atau infeksi salmonella. Bakteri ini hidup di usus manusia dan hewan, seperti sapi, babi, ayam, hewan pengerat, reptil, serta amfibi. Salmonella umumnya terkandung di dalam daging, unggas, telur, susu, seafood, sayur-sayuran, buah-buahan, bahkan processed food.

Shop with Me

Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Lipstik Maybelline new york
IDR 82.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Sepatu Wanita Sneakers Sidney Roulfine S15 Korean Style
IDR 40.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Humanist
IDR 520.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Di sisi lain, makanan bukanlah satu-satunya cara Salmonella menyebar ke manusia. Bakteri ini juga bisa menyebar melalui air yang terkontaminasi, lingkungan, orang ke orang, dan hewan. Gejala infeksi Salmonella umumnya  diare, demam, kram perut, serta muntah. Bakteri ini dapat menjangkit manusia melalui berbagai cara, termasuk:

  • Makanan yang terkontaminasi: mengonsumsi telur mentah, unggas atau daging setengah matang atau mentah, serta susu yang tidak dipasteurisasi.

  • Kontaminasi silang: terjadi ketika menggunakan alat atau permukaan yang sama untuk menangani makanan mentah dan matang. Biasakan untuk membersihkan dan menyemprotkan semua peralatan memasak, papan pemotong, serta permukaan dapur secara menyeluruh setelah bersentuhan dengan bahan mentah.

  • Pengolahan makanan yang buruk: mengabaikan praktik keamanan pangan, seperti mencuci tangan sebelum dan setelah menangani makanan atau  menyentuh sesuatu.

  • Menyentuh, memegang, atau mencium hewan peliharaan, makanannya, atau kotorannya, bahkan ketika mereka terlihat sehat, lalu menyentuh mulut.

  • Berkebun buah-buahan atau sayur-sayuran karena pupuk, kotoran, atau air yang digunakan terkontaminasi Salmonella.

Salmonella bisa menyebar lewat makanan, orang, hewan peliharaan, air, dan lingkungan

Waktu Tunggu Infeksi Salmonella

Gejala infeksi Salmonella biasanya muncul antara 6 jam hingga 6 hari setelah seseorang secara tidak sengaja mengonsumsi Salmonella. Dalam waktu 4-7 hari, biasanya sebagian besar orang akan merasa lebih baik tanpa perlu berkonsultasi dengan dokter. Meskipun begitu, setiap orang mungkin akan mengalami tingkat keparahan gejala yang berbeda, misalnya diare parah, tinja berdarah, atau dehidrasi.

Kelompok berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi Salmonella serta berpotensi fatal meliputi anak-anak di bawah usia 5 tahun, wanita hamil, orang lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita kanker. HIV, anemia sel sabit, diabetes, penyakit ginjal, tidak mempunyai atau tidak berfungsi dengan baik limpa, atau penyakit lainnya.

Pencegahan adalah Kunci untuk Cegah Infeksi Salmonella

Mencegah infeksi Salmonella dimulai dengan komitmen untuk menerapkan praktik keamanan pangan. Hal tersebut karena bakteri ini dapat menyebabkan infeksi ketika masuk ke dalam tubuh. Berikut adalah beberapa tips penting untuk menjaga tubuh kita serta anggota keluarga agar tetap sehat dan aman dari bakteri berbahaya tersebut:

  • Memasak dengan baik: pastikan semua daging, unggas, dan telur dimasak hingga mencapai suhu internal yang aman, hindari mengonsumsi makanan tidak matang sempurna, hindari makanan dengan bahan dasar daging, susu, atau telur mentah, buang telur mentah yang pecah, cuci sayur serta buah sebelum dimakan, hindari membiarkan makanan mudah rusak (perishable food) di suhu ruang lebih dari 2 jam, dan jangan memasak ketika sedang sakit.

  • Praktik kebersihan yang baik: cucilah tangan, talenan, serta alat makan dengan benar sebelum dan setelah menangani makanan, terutama bahan mentah secara rutin.

  • Simpan makanan mentah dan matang terpisah: hindari kontaminasi silang dengan cara menyimpan daging dan unggas mentah di rak bagian bawah kulkas dan terpisah dari makanan siap saji.

  • Pilih produk pasteurisasi: Pilih susu dan produk susu yang dipasteurisasi untuk meminimalkan risiko kontaminasi Salmonella.

  • Berhati-hati saat bermain dengan hewan peliharaan: cuci tangan setelah bermain, memegang, atau mencium hewan peliharaan, makanan, atau minumannya, serta bersihkan kandang atau tempat tinggalnya secara rutin.

Masak makanan hingga matang sempurna dan jaga kebersihan tangan untuk cegah infeksi Salmonella

Jadi, infeksi Salmonella dapat dicegah dengan menerapkan praktik keamanan pangan yang tepat. Selain itu, penting juga bagi kita untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan hewan peliharaan. Bagi yang suka makan telur setengah matang, it’s okay, tapi risiko infeksinya tetap ada ya. Tapi, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Yuk baca artikel Newfemme lainnya!