Infeksi staph disebabkan oleh bakteri Staphylococcus, yang biasanya ditemukan pada kulit atau di hidung orang sehat. Meskipun bakteri ini biasanya tidak berbahaya, mereka dapat menjadi masalah jika masuk ke dalam tubuh. Jalur mereka memasuki tubuh adalah melalui luka atau sayatan. Di dalam tubuh, bakteri staph dapat berkembang biak, sehingga pada akhirnya menyebabkan infeksi.
Shop with Me
IDR 1.260.000
Jenis-Jenis Infeksi Staph
Infeksi staph bersifat menular melalui bersin, batuk, atau menyentuh luka yang terinfeksi. Namun, mayoritas kasus terjadi ketika seseorang bersentuhan langsung dengan objek yang terkontaminasi, seperti handuk tangan, remote, atau pegangan pintu. Di sisi lain, kontak langsung antara individu yang terinfeksi staph juga dapat memungkinkannya untuk menyebar.
Bakteri staph dapat menyebabkan beberapa jenis infeksi, seperti:
1. Infeksi Kulit
Merupakan jenis yang paling umum dan biasanya ditunjukkan dengan jerawat, bisul, selulitis, atau staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS). Infeksi ini akan terasa gatal, sakit, dan berisi nanah.
2. Keracunan Makanan
Bakteri staph dapat menghasilkan racun yang menyebabkan keracunan makanan ketika makanan yang terkontaminasi dikonsumsi. Gejalanya ditunjukkan dengan sakit perut, diare, mual, muntah, dehidrasi, dan tekanan darah rendah.
3. Toxic Shock Syndrome (TSS)
Merupakan kondisi langka tetapi berpotensi mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika bakteri staph berhasil masuk ke aliran darah dan memproduksi racun, bisa karena penggunaan tampon dalam waktu lama. Gejalanya yang ditandai dengan demam tinggi, ruam, dan kegagalan organ ganda.
4. Septic Arthritis
Merupakan kondisi yang terjadi ketika bakteri staph menyerang lutut, bahu, pinggul, serta jari tangan atau kaki. Gejalanya termasuk pembengkakan sendiri, nyeri hebat, dan demam.
Infeksi kulit adalah jenis infeksi staph yang paling umum
Gejala
Gejala infeksi staph bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Tanda-tanda umumnya yaitu kemerahan, pembengkakan, rasa sakit, dan rasa hangat di tempat infeksi. Selain itu, gejalanya juga bisa berupa demam, kedinginan, kelelahan, mual, muntah, sakit dada, diare, dehidrasi, detak jantung cepat, hingga sesak napas.
Penyebab
Penyebab terjadinya infeksi staph adalah karena bakteri staph berhasil masuk ke dalam tubuh, meskipun individunya dalam keadaan sehat sekalipun. Bakteri staph dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, benda-benda terkontaminasi, dan bahkan dari satu orang ke orang lain. Beberapa jalur masuknya bakteri staph ke dalam tubuh antara lain yaitu:
-
Menggaruk atau menggosok jerawat, luka, atau tonjolan pada kulit.
-
Kontak dengan seseorang yang memiliki infeksi staph.
-
Menjalani prosedur medis yang memberikan paparan tinggi terhadap bakteri, seperti menjalani operasi atau rawat inap di rumah sakit, khususnya saat pemakaian kateter kemih, infus jalur intravena, atau perangkat medis yang diimplan.
-
Berbagi barang pribadi, seperti handuk, pisau cukur, atau makeup, dengan seseorang yang memiliki infeksi.
-
Mendapatkan bakteri dari permukaan benda yang dipakai bersama, seperti peralatan gym.
Infeksi staph dapat terjadi akibat menggaruk jerawat, luka, atau tonjolan kulit
Diagnosis dan Pengobatan
Untuk mendiagnosis infeksi staph, dokter akan memeriksa lesi kulit apapun dan mungkin juga mengambil sampel kulit atau jaringan, serta mengusap area tenggorokan atau hidung untuk tes laboratorium. Antibiotik adalah pengobatan umum pada infeksi staph, bisa secara oral, krim, atau intravena.
Pencegahan
Pencegahan infeksi staph dilakukan dengan cara menerapkan praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur, menjaga luka tetap bersih dan ditutup, tidak menggunakan barang yang sama secara bersamaan, dan penerapan food safety handling. Selain itu, tenaga profesional medis dapat mengurangi risiko terinfeksi yang terkait dengan perawatan medis melalui tindakan pengendalian infeksi yang ketat.
Jadi, infeksi staph terjadi ketika bakteri staph masuk ke dalam tubuh. Ini adalah masalah kesehatan umum dengan berbagai gejala, mulai dari iritasi kulit ringan hingga kondisi yang sangat serius dan mengancam jiwa. Maka dari itu, salah satu cara mencegahnya adalah dengan praktik kebersihan, memastikan luka tertutup, dan menerapkan food safety handling. Yuk baca artikel Newfemme lainnya!