Kenali Gejala Body Dysmorphic Disorder Sejak Dini

Kenali Gejala Body Dysmorphic Disorder Sejak Dini

Kesehatan 260

Body dysmorphic disorder (BDD) adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya terganggu atas bagaimana tubuh dan penampilan mereka terlihat. Pada orang dengan BDD, mereka memberikan komentar terhadap diri mereka sendiri dengan tidak adil dan menjadikan karakteristik unik dari tubuh sebagai kekurangan yang dimiliki.

Shop with Me

Kaos Salur
IDR 119.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Humanist
IDR 520.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Hal ini menyebabkan penderitanya menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk mengubah sesuatu yang menurut mereka salah, padahal sebenarnya tidak bagi orang lain. Body dysmorphic disorder merupakan kondisi yang cukup berbahaya karena penderitanya bisa saja memiliki pemikiran untuk menyakiti tubuh atau bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Body dysmorphic disorder adalah masalah kesehatan yang ditunjukkan ketika seseorang menganggap tubuh dan penampilannya sebagai sesuatu kekurangan

Gejala

Body dysmorphic disorder kerap kali dimulai pada masa remaja (sekitar usia 12-13 tahun) atau awal dewasa muda, tetapi bisa juga saat dewasa. Kondisi ini mengakibatkan penderitanya memiliki anggapan yang buruk terhadap diri sendiri. Hal ini menyebabkan mereka tidak suka dengan penampilannya. Beberapa gejala yang umum dialami penderita BDD adalah:

  • Menghabiskan waktu lebih banyak hanya untuk memikirkan setidaknya satu hal tentang tubuh yang dianggap sebagai kekurangan atau kecacatan, meskipun orang lain tidak menyadarinya. Akibatnya, orang dengan BDD sering membandingkan penampilannya dengan orang lain.

  • Berulang kali selalu memastikan bagaimana penampilannya terlihat dari kaca. Beberapa orang mungkin menjadi tidak suka untuk difoto atau hanya sedekar melihat refleksi diri sendiri.

  • Sering mengubah penampilan, seperti merubah gaya rambut, mencoklatkan kulit, atau mengganti cara berdandan.

  • Sering selfie untuk memastikan penampilan sudah baik atau menggunakan aplikasi edit foto untuk menghilangkan dan mengubah hal-hal yang menurut mereka buruk.

  • Cemas bahwa orang lain akan memberikan komentar buruk terhadap penampilan mereka.

  • Merasa terganggu dengan penampilan sendiri sehingga melabelkan diri jelek, tidak normal, cacat, atau tidak menarik.

  • Melakukan operasi kosmetik berulang kali pada hal yang dianggap buruk dari tubuh

  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri

Penyebab

Orang dengan BDD biasanya juga mengalami kondisi kesehatan mental lain, seperti anxiety disorders, depression, eating disorders, obsessive-compulsive disorder, atau substance use disorders. Penyebab pasti BDD belum diketahui secara pasti, tetapi banyak ahli yang menganggap hal ini berhubungan dengan berbagai faktor, seperti:

1. Genetik

Kemungkinan mengalami BDD lebih tinggi ketika punya anggota keluarga inti yang juga menderita BDD, misalnya ibu atau saudara kandung.

2. Struktur otak, kimia, dan aktivitasnya

Orang dengan BDD seringkali memiliki bagian otak yang cenderung aktif dan bekerja dengan cara berbeda dari yang diharapkan.

3. Pengaruh kultur dan media popular

Perbedaan standar kecantikan dan penampilan bisa memengaruhi bagaimana seseorang melihat dirinya.

4. Riwayat kekerasan atau perundungan saat masih kecil

Diagnosis

Tidak ada pemeriksaan khusus yang diperuntukkan dalam mendiagnosis BDD. Biasanya, dokter akan mengambil kesimpulan berdasarkan gejala yang dirasakan, pola pikir, pola perilaku, gaya hidup, dan lainnya. Untuk membantu penegakan diagnosis, umumnya akan digunakan kuesioner untuk memastikan apakah seseorang memenuhi kriteria BDD.

Sayangnya, banyak orang yang terlambat didiagnosis karena pada awalnya mereka menganggap bahwa apa yang dirasakan dan dilihat bukanlah tanda-tanda adanya masalah kesehatan mental atau terlalu malu dan takut untuk berkonsultasi dengan ahli. Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk bertanya dengan dokter, baik jika itu dialami oleh diri sendiri ataupun kerabat dekat.

Jika merasakan gejalanya, segeralah untuk mengunjungi ahli

Pengobatan

Body dysmorphic disorder biasanya berapa pada tingkat yang ringan awalnya, tetapi akan menjadi parah ketika tidak ditangani dengan segera. Hal tersebut mampu membuat penderitanya semakin sulit untuk belajar, bekerja, atau berinteraksi dengan orang lain. Serupa dengan masalah kesehatan mental lainnya, BDD diatasi dengan beberapa cara, yaitu:

  • Psikoterapi seperti cognitive behavioral therapy (CBT) atau family therapy

  • Obat seperti antidepresan

Demikianlah penjelasan mengenai body dysmorphic disorder, yaitu masalah kesehatan yang ditunjukkan ketika seseorang menganggap tubuh dan penampilannya sebagai sesuatu kekurangan. Dikarenakan kondisinya bisa semakin parah ketika tidak diatasi, maka segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter ketika merasa mengalami beberapa gejala di atas. Bisa dengan memanfaatkan layanan konsultasi online di Newfemme ya!