Mengenal Ovarian Hyperstimulation Syndrome

Mengenal Ovarian Hyperstimulation Syndrome

Kesehatan 327

Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS) atau sindrom hiperstimulasi ovarium terjadi ketika ovarium membengkak dan mengeluarkan cairan ke dalam tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang sedang mendapatkan perawatan kesuburan dan bertujuan untuk merangsang ovarium untuk menghasilkan lebih banyak sel telur. Meskipun begitu, kasusnya jarang terjadi secara spontan.

Shop with Me

DVINE COLLAGEN
IDR 980.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
ALOHILOHI PAKET SET BRIGHTENING GLOWING BPOM
IDR 190.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Isoduce original untuk Nyeri Haid Keputihan
IDR 769.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Dahulunya, OHSS biasa terjadi pada wanita yang sedang melakukan program IVF. Namun seiring berjalannya waktu, kasus ini menjadi lebih jarang terjadi akibat protokol dan strategi yang semakin baik. Di sisi lain, OHSS lebih sering terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang menerima perawatan kesuburan

Gejala

Wanita dengan OHSS akan mengonsumsi obat untuk meningkatkan kesuburan yang menyebabkan pembuluh darah di sekitar ovarium mengeluarkan cairan, sehingga mengakibatkan pembengkakan ovarium. Terkadang, cairan ini berpindah ke perut atau area lain. Gejala yang bisa dialami adalah sebagai berikut:

  • Sakit perut, mual, dan muntah

  • Asistes (pembengkakan akibat penumpukan cairan)

  • Sakit perut akut

  • Hipotensi dan/atau hipovolemia

  • Sulit bernapas (dyspnea)

  • Ketidakseimbangan elektrolit (jarang terjadi)

  • Gagal ginjal akut (jarang terjadi)

Salah satu gejala OHSS adalah mual dan/atau muntah

Klasifikasi

Gejala ovarian hyperstimulation syndrome seringkali dimulai dalam waktu seminggu setelah menggunakan obat suntik untuk merangsang ovulasi, tetapi beberapa orang mungkin butuh waktu yang lebih lama dari itu. Kondisi ini diklasifikan tingkat keparahannya berdasarkan gejala yang dialami, sebagai berikut:

1. OHSS Ringan

  • Tingkat 1: perut kembung dan terasa tidak nyaman

  • Tingkat 2: gejala tingkat 1 ditambah dengan mual, muntal dan/atau diare, serta pembesaran ovarium dari 5 hingga 12 cm

2. OHSS Sedang

  • Tingkat 3: Gejala OHSS ringan ditambah bukti ultrasonografi asites

3. OHSS Parah

  • Tingkat 4: tanda-tanda OHSS sedang ditambah dengan bukti klinis asites dan/atau hidrotoraks dan kesulitan bernapas

  • Tingkat 5: semua ciri-ciri dari tingkat 1-4 ditambah dengan perubahan volume darah, peningkatan kekentalan darah, kelainan koagulasi, dan permasalahan ginjal

Penyebab

Ovarian hyperstimulation syndrome mayoritas disebabkan oleh kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang meningkat setelah prosedur perawatan kesuburan. Hormon tersebut diproduksi oleh plasenta. Pada beberapa kasus yang jarang, ini terjadi karena adanya mutasi genetik pada reseptor hormon tertentu.

OHSS disebabkan karena peningkatan kadar hormon hCG yang berlebihan saat menjalankan prosedur perawatan kesuburan

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis OHSS, dokter akan melakukan beberapa tes, yaitu pemeriksaan fisik seperti berat badan dan lingkar pinggang atau perut untuk mengidentifikasi apakah terjadi pembengkakan. Kemudian ultrasonografi untuk melihat ukuran ovarium dan mencari cairan yang mungkin masuk ke dalam perut. 

Selanjutnya, diagnosis juga bisa didukung dengan melakukan rontgen dada untuk mencari kemungkinan cairan di dada. Terakhir, karena OHSS berhubungan dengan respon tubuh terhadap peningkatan kadar hormon yang berlebih, maka perlu dilakukan tes darah untuk mengukur kadar hormon yang sesuai dengan tanda-tanda OHSS.

Pengobatan

Perawatan OHSS ditentukan berdasarkan tingkat keparahan gejalanya. Pada kondisi yang ringan dan sedang, maka umumnya seseorang harus menghindari aktivitas fisik yang berat, meningkatkan asupan cairan, konsumsi acetaminophen, menimbang berat badan setiap hari, serta mawas diri terhadap gejala lain yang mungkin dirasakan. 

Ketika gejalanya parah, maka dosis obat kesuburan harus disesuaikan kembali, mendapatkan cairan yang langsung masuk ke pembuluh darah vena (infus intravena), membekukan embrio, menunda transfer embrio, menjalani prosedur paracentesis untuk mengeluarkan cairan dari perut, dan konsumsi obat untuk meredakan gejala. 

Jadi, ovarian hyperstimulation syndrome adalah terjadi akibat peningkatan kadar hormon secara berlebihan pada wanita yang sedang menjalankan prosedur perawatan kesuburan, seperti PCOS atau IVF. Buat Ladies semua yang sedang menjalankan perawatan kesuburan, semangat terus ya. Yuk baca artikel kesehatan wanita lainnya hanya di Newfemme!