Keluarnya cairan dari puting dikenal dengan istilah nipple discharge, bisa pada salah satu atau keduanya. Umumnya, hal ini dialami oleh wanita pada akhir kehamilan dan sesaat setelah melahirkan. Biasanya seseorang perlu meremas payudara agar cairannya keluar atau justru keluar dengan begitu saja. Nipple discharge cukup umum terjadi pada kelompok usia reproduktif, meskipun sedang tidak hamil atau menyusui.
Shop with Me
Jika bukan dialami oleh wanita hamil atau menyusui, cairan yang keluar akan memiliki konsistensi yang bervariasi tergantung penyebabnya, seperti encer, kental, lengket, atau bahkan seperti lem. Meskipun keadaannya terbilang normal, ini bisa jadi pertanda sesuatu yang lebih serius. Kondisi ini juga merupakan hal yang tidak normal jika terjadi pada pria.
Keluarnya cairan dari puting pada ibu hamil dan menyusui adalah hal yang normal
Gejala
Gejala masih tergolong normal jika cairan keluar dari kedua payudara, terjadi jika hanya payudara diremas, dan berwarna kuning, putih, cokelat, atau hijau. Sementara itu, tidak normal apabila berdarah, keluar dari salah satu payudara dengan sendirinya, dan disertai nyeri, bengkak, atau kemerahan. Nipple discharge disebabkan oleh banyak faktor seperti berikut ini.
-
Warna putih, kuning, keruh, atau berisi nanah: infeksi puting atau payudara
-
Warna hijau: kista
-
Warna cokelat kehijauan atau hitam: tersumbatnya saluran susu (mammary duct ectasia)
-
Warna jernih: kanker payudara, terutama jika hanya berasal dari satu papiloma di payudara
-
Berdarah: papiloma, kanker payudara
Di samping warnanya yang berbeda-beda, gejala lain yang mungkin juga dialami adalah nyeri, muncul benjolan, pembengkakan, perubahan bentuk puting (berputar ke dalam, berubah warna, terasa gatal, atau bersisik), muncul ruam atau lesi, kemerahan, ukuran payudara berubah (yang satu lebih kecil dari yang lainnya), demam, menstruasi tidak teratur, mual, muntah, atau kelelahan.
Penyebab
Sekali lagi, keluarnya cairan dari puting seringkali bukan pertanda bahaya. Namun jika dari salah satu payudara keluar darah, maka bisa jadi pertanda kanker (meskipun jarang terjadi). Penyebab nipple discharge yang tidak berbahaya meliputi ketidakseimbangan hormon, hamil, menyusui, konsumsi pil KB, antidepresan, kista non-kanker, gesekan pakaian, gairah seksual, cedera, dan payudara tertekan.
Di sisi lain, penyebab nipple discharge yang terjadi karena hal serius adalah papiloma (tumor payudara non-kanker), infeksi payudara, mammary duct ectasia, hipotiroidisme, tumor kelenjar hipofisis, penggumpalan normal payudara (fibrocystic breast), tumor kanker payudara, serta paget’s disease of the breast.
Diagnosis
Untuk memastikan kondisinya, datangilah dokter untuk selanjutnya dilakukan diagnosis. Biasanya akan dilakukan pemeriksaan fisik dan penggalian riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Ada beberapa tes yang mungkin dilakukan, seperti mammogram, MRI, biopsi, tes hormon, dan ductogram. Jika sudah diketahui penyebabnya, maka selanjutnya bisa dilakukan perawatan yang sesuai.
Segera temui dokter jika cairan yang keluar berwarna tidak normal
Perawatan
Mungkin tidak perlu dilakukan perawatan jika cairan yang keluar disebabkan karena hamil, menyusui, dan perubahan hormon. Namun apabila penyebabnya adalah hal lain, maka perawatan yang akan disarankan mungkin meliputi pemberhentian konsumsi obat tertentu, menghilangkan benjolan, mengangkat saluran susu, pemberian antibiotik, dan cara lain tergantung dari alasan mendasar mengapa kondisi ini terjadi.
Jadi, nipple discharge adalah istilah untuk menyebut keluarnya cairan dari puting payudara dan ini normal terjadi pada wanita usia reproduktif. Meskipun kebanyakan kasus disebabkan oleh hal yang tidak berbahaya, kondisinya juga dapat menjadi pertanda masalah yang lebih serius. Maka dari itu, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya dengan dokter. Newfemme bisa memfasilitasi Ladies untuk hal tersebut, loh.