Air Ketuban Pecah, Apa Saja Ciri-Cirinya?

Air Ketuban Pecah, Apa Saja Ciri-Cirinya?

Kesehatan 347

Semakin mendekati usia kehamilan yang tua, banyak ibu hamil yang semakin penasaran dan khawatir kapan air ketubannya akan pecah. Mayoritas ibu hamil sudah tahu bahwa bayi akan segera lahir yang ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina. Namun, apa ciri-ciri air ketuban yang sudah pecah itu? Simak penjelasan lebih lengkapnya dalam artikel ini.

Shop with Me

Poise Day Cream Lumwhite + SPF Tube 20 gr - Whitening Day Cream
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
One set crinkle
IDR 99.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Pengertian

Selama dalam kandungan, bayi berada di dalam kantung air yang lebih umum dikenal dengan kantung ketuban. Ketika kantung tersebut robek, maka cairan ketuban akan keluar melalui vagina. Air ketuban ini dapat pecah kapan saja sebelum persalinan dimulai, setelah kontraksi, atau tepat sebelum melahirkan. Jumlah cairan yang keluar bervariasi, bisa hanya berupa tetesan yang mengalir lambat atau seember.

Tidak ada tanda-tanda sebelum air ketuban akan pecah, namun mayoritas ibu hamil biasanya akan mengalami kontraksi sebelum air ketuban pecah. Tidak diketahui pula penyebab pastinya, namun ada ahli yang menganggap bahwa itu merupakan bentuk sinyal dari janin atau hormon yang membuat kantung ketuban melemah.

Air ketuban pecah merupakan tanda bayi akan lahir

Ciri-Ciri Ketuban Sudah Pecah

Air ketuban yang sudah pecah merupakan pertanda bahwa kontraksi akan segera dimulai (jika belum) dan persalinan akan segera datang. Kenapa saat ketuban pecah ibu hamil harus segera dilarikan ke rumah sakit? Salah satunya adalah karena ketika air tersebut sudah keluar, maka tidak ada lagi pelindung bagi bayi, sehingga dapat menyebabkan infeksi dan kondisi medis lainnya.

Berikut ini cara mengetahui air ketuban yang sudah pecah:

  • Adanya perasaan meletus yang diikuti dengan tetesan atau semburan cairan dari vagina

  • Mengalirnya cairan di celana dalam atau ke kaki baik sedikit atau banyak

  • Basah yang tidak berbau, encer, tidak lengket, dan berwarna kuning pucat atau bening

  • Keluarnya cairan tersebut tidak bisa ditahan

Ketika tidak yakin apakah yang menyebabkan basah adalah air ketuban atau tidak, maka cobalah untuk mengganti terlebih dahulu celana dalam atau gunakan pembalut. Lalu berbaring sekitar 15 menit dan berdiri setelahnya. Jika masih ada cairan yang keluar, perhatikan warna, jumlah, dan baunya. Jika merasa itu adalah air ketuban, maka segera datangi rumah sakit karena hanya petugas kesehatanlah yang bisa mengonfirmasi apakah itu benar air ketuban.

Mayoritas ibu hamil (90%) sudah memulai persalinan ketika air ketuban belum pecah, terlebih karena kontraksi semakin meningkat. Waktu kelahiran akan berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan, gejala persalinan lainnya, dan kondisi kesehatan. Namun, mayoritas ibu hamil akan melahirkan bayi dalam waktu 24-48 jam.

Bisakah Air Ketuban Pecah Lebih Cepat?

Kantung ketuban bisa pecah sebelum seseorang mencapai usia kehamilan yang cukup, biasanya disebut dengan ketuban pecah dini dan terjadi pada 8-10% kehamilan. Faktor-faktor yang bisa meningkatkan risikonya adalah merokok, pendarahan vagina pada trimester kedua atau ketiga, adanya inflamasi, underweight, riwayat ketuban pecah, dan memiliki serviks yang pendek.

Ketika air ketuban pecah pada usia kandungan 34 minggu, persalinan mungkin akan direkomendasikan. Namun ketika usia kandungan berada diantara 24-34 minggu, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunda persalinan hingga bayi dianggap sudah lebih berkembang. Caranya adalah dengan menggunakan antibiotik atau magnesium sulfat. 

Selain itu, kortikosteroid mungkin akan diberikan sekitar seminggu sebelum prediksi kelahiran pada usia kandungan 23, 34, dan 36 minggu. Ketika justru kurang dari 24 minggu, maka dokter akan mendiskusikan terkait kemungkinan bayi perlu dilahirkan secara prematur dan risiko apabila ibu hamil berkeinginan untuk menunda persalinan.

Perbedaan Air Ketuban dengan Air Kencing

Terkadang, sulit untuk membedakan air ketuban dan air kencing, terutama ketika kontraksi sedang terjadi karena fokusnya sudah terbagi-bagi. Membedakannya juga semakin sulit ketika ibu hamil hanya mengalami sedikit kebasahan pada celana dalamnya. Namun, ada beberapa tanda yang bisa membedakannya, diantaranya yaitu:

  • Kencing berwarna lebih gelap dan berbau khas, sementara air ketuban bening dan tidak berbau.

  • Kencing n masih bisa ditahan, sementara air ketuban tidak bisa ditahan.

  • Urin memiliki volume tertentu, sementara air ketuban akan terus bocor.

  • Air ketuban lebih banyak dari air kencing.

Air ketuban berwarna bening dan tidak segelap air kencing

Itulah penjelasan terkait air ketuban pecah yang merupakan pertanda bahwa persalinan akan dimulai, terutama ketika usia kandungan sudah cukup. Pecahnya air ketuban bisa terjadi kapan saja, tidak bisa ditahan, dan harus segera diperiksakan ke dokter. Ada banyak artikel terkait kehamilan lainnya di Newfemme, langsung saja telusuri, ya Ladies!