Situationship: Hubungan Aneh yang Bikin Bingung

Situationship: Hubungan Aneh yang Bikin Bingung

Gaya Hidup 143

Pernahkah kamu merasa ada di antara-antara? Dekat dengan seseorang, tapi status hubungan kalian masih abu-abu? Jika iya, mungkin kamu sedang mengalami situationship. Yuk, bahas lebih jauh!

Apa Itu Situationship?

Situationship adalah hubungan yang tidak memiliki definisi yang jelas. Kalian dekat, mungkin sering bertemu, bahkan mungkin saling memiliki perasaan, tetapi tidak ada label resmi yang mendefinisikan hubungan kalian. 

Rasanya seperti berada di zona abu-abu antara teman dan kekasih. Wadaw!

Berbeda dengan pacaran, di mana ada komitmen dan harapan untuk jangka panjang, situationship lebih bersifat sementara dan tanpa ikatan yang kuat. 

Berbeda juga dengan friends with benefits yang lebih fokus pada aspek fisik tanpa melibatkan emosi yang mendalam seperti pada situationship.

Ciri-ciri Situationship

1. Ketidakjelasan Status Hubungan

  • Tidak ada label: Kalian berdua menghindari penggunaan label seperti "pacar" atau "pacar/pacari". Kalimat seperti "kita lihat saja nanti" atau "kita santai dulu" seringkali menjadi jawaban ketika membahas status hubungan.

  • Perubahan-perubahan yang tiba-tiba: Intensitas hubungan bisa naik turun secara drastis tanpa alasan yang jelas. Kadang kalian sangat dekat, namun di waktu lain terasa sangat jauh.

  • Perkenalan pada orang lain yang ambigu: Ketika bertemu orang baru, kalian tidak yakin bagaimana harus memperkenalkan satu sama lain. Apakah sebagai teman dekat atau lebih dari itu?

2. Tidak Ada Komitmen Jangka Panjang

  • Tidak ada rencana bersama: Kalian jarang membuat rencana bersama untuk masa depan, baik itu liburan, pindah bersama, atau bahkan hanya rencana untuk bertemu minggu depan.

  • Prioritas yang berbeda: Kalian memiliki tujuan dan prioritas hidup yang berbeda, dan tidak ada upaya untuk mensinkronkan keduanya.

  • Keengganan untuk berkomitmen: Salah satu atau kedua pihak mungkin merasa tidak siap untuk berkomitmen dalam hubungan yang serius.

3. Komunikasi yang Ambigu

  • Pesan bermakna ganda: Pesan-pesan yang kalian kirimkan seringkali bisa ditafsirkan dengan berbagai cara, sehingga menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian.

  • Kurangnya komunikasi terbuka: Kalian enggan membahas perasaan dan harapan masing-masing secara terbuka.

  • Konflik yang tidak terselesaikan: Perselisihan kecil cenderung diabaikan atau tidak pernah benar-benar diselesaikan.

4. Ikatan Emosional

  • Perasaan sayang dan peduli: Kalian merasa peduli satu sama lain dan mungkin bahkan jatuh cinta.

  • Keinginan untuk selalu bersama: Kalian menikmati menghabiskan waktu bersama dan merasa nyaman satu sama lain.

  • Cemburu: Kalian merasa cemburu ketika melihat pasangan berinteraksi dengan orang lain.

Mengapa Situationship Terjadi?

1. Ketakutan akan Komitmen

Dibandingkan dengan kebebasan yang ditawarkan situationship, komitmen seringkali dianggap sebagai beban. 

Perasaan takut akan kegagalan dalam hubungan juga bisa menjadi penyebab seseorang menghindari komitmen yang serius.

2. Ingin Memiliki Hubungan Tanpa Label

Beberapa orang menikmati fleksibilitas yang ditawarkan situationship. Mereka tidak ingin terikat pada aturan-aturan dalam hubungan yang lebih serius.

3. Perasaan yang Tidak Pasti

Saat seseorang masih mencari jati diri atau belum siap untuk berkomitmen, situationship menjadi pilihan yang aman karena merasa belum siap untuk memberikan seluruh hatinya.

4. Pengaruh Budaya Modern

Budaya hookup yang semakin marak dan kemudahan dalam bertemu orang baru melalui aplikasi kencan membuat situationship menjadi tren. 

Bisakah Keluar dari Situationship?

Jika kamu sekarang terjebak di hubungan situationship dan ingin cepat-cepat keluar, berikut tips-tips yang bisa kamu gunakan.

1. Tentukan Keinginanmu dengan Jelas

  • Apa yang kamu cari dalam sebuah hubungan? Buatlah daftar nilai-nilai dan harapanmu dalam hubungan.

  • Bagaimana situationship saat ini memenuhi (atau tidak memenuhi) harapanmu? Jujurlah pada diri sendiri tentang apa yang membuatmu merasa puas atau tidak puas.

  • Apa yang ingin kamu capai di masa depan? Hubungkan tujuan jangka panjangmu dengan hubunganmu saat ini. Apakah situationship ini mendukung atau menghambatmu?

2. Komunikasikan dengan Jelas dan Terbuka

  • Carilah suasana yang tenang dan bebas gangguan untuk berbicara dengan pasanganmu.

  • Fokus pada perasaanmu dan hindari menyalahkan pasangan. Misalnya, katakan "Aku merasa tidak nyaman dengan ketidakjelasan dalam hubungan kita" daripada "Kamu membuatku bingung".

  • Berikan kesempatan pada pasanganmu untuk menyampaikan pendapatnya.

  • Jelaskan dengan jelas apa yang kamu harapkan dari hubungan ini.

3. Berani Ambil Keputusan

  • Mengakhiri hubungan memang sulit, tetapi terkadang itu adalah pilihan terbaik untuk kesejahteraanmu.

  • Selain mengakhiri hubungan, kamu juga bisa mencoba untuk mengubah dinamika hubungan atau mengambil waktu untuk sendiri.

  • Setelah mengambil keputusan, buatlah rencana untuk masa depan. Misalnya, kamu bisa mencari dukungan dari teman atau keluarga, atau fokus pada pengembangan diri.

4. Prioritaskan Diri Sendiri

  • Lakukan aktivitas yang membuatmu bahagia, seperti berolahraga, menghabiskan waktu di alam, atau melakukan hobi.

  • Habiskan waktu bersama orang-orang yang membuatmu merasa baik.

  • Jika kamu merasa kesulitan mengatasi emosi yang kompleks, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan terapis.

Download Newfemme sekarang dan temukan artikel menarik lainnya seputar relationship!