Ternyata Ini Penyebab Angin Duduk!

Ternyata Ini Penyebab Angin Duduk!

Kesehatan 101

Apa Itu Angin Duduk?

Pernahkah kamu tiba-tiba merasakan nyeri tajam di dada, seperti ditusuk? Atau mungkin kamu pernah mengalami mati rasa pada salah satu sisi tubuh? 

Jika ya, kamu mungkin pernah mengalami yang disebut angin duduk. Dalam istilah medis, angin duduk dikenal sebagai angina pectoris, yaitu kondisi di mana aliran darah ke jantung terhambat. 

Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak pada dinding arteri koroner, yang menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Akibatnya, sel-sel jantung kekurangan oksigen dan bisa mengalami kerusakan permanen. 

Apa Saja Gejala yang Perlu Diwaspadai?

Gejala angin duduk bisa sangat bervariasi, tetapi yang paling umum adalah:

  • Nyeri dada: Rasa nyeri yang menekan, seperti diremas atau ditindih benda berat. Nyeri ini bisa menjalar ke lengan, bahu, leher, rahang, atau punggung.

  • Sesak napas: Kesulitan bernapas yang terasa seperti tercekik.

  • Keringat dingin: Tubuh berkeringat deras meskipun suhu lingkungan tidak panas.

  • Mual dan muntah: Rasa mual yang hebat dan kadang-kadang disertai muntah.

  • Pusing dan vertigo: Sensasi kepala berputar atau tidak stabil.

Selain gejala umum di atas, ada beberapa gejala yang lebih spesifik, seperti:

  • Kelemahan pada satu sisi tubuh: Tiba-tiba sulit menggerakkan salah satu lengan atau kaki.

  • Kesulitan berbicara: Bicara menjadi cadel atau tidak jelas.

  • Gangguan penglihatan: Penglihatan menjadi kabur atau ganda.

Penyebab-Penyebab Angin Duduk

1. Faktor Risiko yang Tidak Bisa Dikontrol

  • Usia: Seiring bertambahnya usia, arteri kita cenderung mengeras dan menyempit. Ini seperti pipa air yang lama-kelamaan menjadi berkarat dan menyumbat.

  • Jenis Kelamin: Pria umumnya memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan wanita, terutama sebelum menopause. Hal ini terkait dengan hormon dan faktor biologis lainnya.

  • Riwayat Keluarga: Jika ayah, ibu, atau saudara kandung kamu pernah mengalami serangan jantung, kemungkinan Anda juga mewarisi kecenderungan genetik yang meningkatkan risiko.

  • Penyakit penyerta: Penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung.

2. Faktor Risiko yang Bisa Dikontrol

  • Merokok: Rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya yang merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

  • Konsumsi Alkohol Berlebihan: Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak hati, yang keduanya dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

  • Kurang Olahraga: Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

  • Obesitas: Kelebihan berat badan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang semuanya merupakan faktor risiko serangan jantung.

  • Stres: Stres kronis memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah. Selain itu, stres juga dapat mendorong perilaku tidak sehat seperti merokok dan makan berlebihan.

  • Kurang Tidur: Kurang tidur mengganggu keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko peradangan, yang dapat merusak pembuluh darah.

  • Posisi Duduk yang Salah: Duduk terlalu lama dalam posisi yang tidak ergonomis dapat memperlambat aliran darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah. Bayangkan darah Anda seperti sungai yang mengalir, jika alirannya terhambat, akan terbentuk genangan yang bisa menjadi sumber masalah.

Download Newfemme sekarang dan temukan informasi menarik lainnya seputar kesehatan!