Terong, si Ungu Rendah Kalori tetapi Tinggi Antioksidan

Terong, si Ungu Rendah Kalori tetapi Tinggi Antioksidan

Kesehatan 100

Mengutip dari the U.S Department of Agriculture (USDA), dalam 100 gram terong mengandung 25 kalori, 0,98 gram protein, 0,18 gram lemak, 5,88 gram karbohidrat, 3 gram serat, dan 3,53 gram gula. Selain itu, ia juga menyediakan 229 mg kalium, 0,232 mg mangan, serta 22 microgram vitamin B9, 3,5 microgram vitamin K, dan 2,2 mg vitamin C.

Manfaat

Selain mengandung beberapa vitamin dan mineral, terong juga mengandung cukup tinggi antioksidan. Terong kaya akan antosianin, yaitu nasunin, yang merupakan jenis pigmen dengan sifat antioksidan yang bertanggung jawab atas warnanya yang ungu cerah. Dengan adanya kandungan ini, maka manfaat kesehatannya pun semakin beragam.

1. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Kandungan serat dan asam klorogenat dalam terong dapat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida. Selain itu, konsumsi makanan yang kaya antosianin diketahui dapat mengurangi membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi kekakuan arteri. Manfaat-manfaat ini sangat baik untuk mengurangi risiko penyakit jantung. 

Terong adalah makanan rendah kalori tetapi cukup tinggi serat, yang mana mendukung penurunan risiko penyakit jantung

2. Membantu Mengontrol Gula Darah

Terong mengandung serat yang cukup tinggi. Seperti yang kita tahu, serat dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap pada rentang yang diinginkan. Ia dapat membantu agar gula dicerna dan diserap lebih lambat, sehingga mencegah terjadinya lonjakan atau penurunan drastis kadar gula darah. Selain itu, terong juga diketahui mengandung polifenol, yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi insulin.

3. Mendukung Penurunan Berat Badan

Terong adalah makanan rendah kalori tetapi tinggi serat, sehingga cocok dijadikan sebagai menu masakan dalam program penurunan berat badan. Serat bertugas untuk membantu membuat kenyang lebih lama, sehingga mencegah makan berlebih. Akibatnya, asupan kalori dapat terkontrol dengan baik. Namun, perlu diperhatikan cara pengolahannya, utamakan untuk tidak memasaknya dengan cara digoreng.

Olahan terong cocok dijadikan menu dalam program diet

4. Memiliki Potensi Melawan Kanker

Terong mengandung senyawa yang disebut solasodine rhamnosyl glycosides (SRGs), antosianin, dan asam klorogenat, yang diketahui dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker. Senyawa-senyawa ini dapat mencegah perkembangan sel kanker, termasuk penyebaran dan kekambuhannya.

5. Mendukung Fungsi Kognitif

Penelitian pada hewan coba menunjukkan bahwa senyawa nasunin, yang terdapat dalam kulit terong, dapat melindungi membran sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Senyawa tersebut juga bertugas untuk membantu mengangkut zat gizi ke dalam sel, membantu mencegah peradangan saraf, serta meningkatkan aliran darah ke otak.

Risiko Efek Samping

Nasunin merupakan senyawa antioksidan yang bagus untuk kesehatan, tetapi ia dapat mengikat zat besi dalam tubuh, sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan bagi mereka yang memiliki kadar zat besi rendah. Selain itu, terong juga mengandung oksalat, yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak pada orang yang cenderung menyerap oksalat dengan mudah, dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal.

Terong merupakan makanan rendah kalori, tetapi menyumbang cukup serat bagi tubuh, sehingga cocok mendukung penurunan berat badan. Selain itu, ia juga kaya akan antioksidan, seperti antosianin. Kandungan-kandungan ini membuat terong memiliki beragam manfaat, mulai dari mengurangi risiko penyakit jantung, membantu pengelolaan kadar gula darah, membantu melawan kanker, hingga mendukung fungsi kognitif.