Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Virus dengue akan menginfeksi berbagai sel tubuh, sehingga dapat menyebabkan peradangan dan kebocoran plasma dari pembuluh darah. Ini menjadi salah satu penyebab mengapa kadar trombosit darah seseorang menjadi turun drastis. Jika tidak ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Kandungan Jambu Biji
Jambu biji, baik daun maupun daging buahnya, mengandung beberapa senyawa yang memiliki potensi untuk melawan demam berdarah. Berikut beberapa diantaranya berdasarkan hasil penelitian:
1. Kuersetin
Senyawa ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan jumlah trombosit dalam darah dengan cara merangsang produksi trombopoetin, hormon penting untuk pembentukan trombosit oleh sumsum tulang. Selain itu, kuersetin dapat menghambat penggandaan virusnya, sehingga perbanyakan jumlah dapat dicegah. Senyawa ini juga memiliki efek antiinflamasi, yang membantu mengurangi peradangan. Kandungan kuersetin lebih banyak pada daun daripada buahnya.
2. Trombinol
Senyawa ini berperan dalam merangsang pembentukan trombosit di sumsum tulang, yang dapat mendukung peningkatan kadar trombosit darah.
3. Vitamin C, rutin, dan polifenol
Senyawa-senyawa ini merupakan antioksidan yang mampu melawan kerusakan oksidatif akibat infeksi virus, yang memberikan perlindungan tambahan bagi sistem kekebalan tubuh.
Jambu biji mengandung kuersetin, trombinol, vitamin C, rutin, dan polifenol yang bantu tingkatkan kadar trombosit serta kekebalan tubuh
Ekstrak Daun Jambu Biji
Ekstrak daun jambu biji juga menunjukkan potensi tambahan dalam mengatasi demam berdarah melalui beberapa mekanismya:
1. Mengurangi permeabilitas pembuluh darah
Permeabilitas pembuluh darah mengacu pada seberapa mudah zat-zat melewati dinding pembuluh darah. Ketika permeabilitasnya meningkat, maka risiko terjadinya kebocoran cairan dari pembuluh darah ke jaringan sekitar akan meningkatkan pula. Ketika ini terjadi, maka kondisi demam berdarah akan memburuk, misalnya dengan meningkatnya pembengkakan. Ekstrak daun jambu biji dapat membantu mengurangi kebocoran ini, sehingga meringankan gejala demam berdarah.
2. Pengendalian larva nyamuk
Ekstrak daun jambu biji juga diketahui dapat mengendalikan populasi larva Aedes Aegypti. Mekanismenya yang pertama adalah melalui efek toksik. Senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun, seperti flavonoid, terpenoid, dan polifenol memiliki sifat toksik terhadap larva. Senyawa-senyawa ini dapat mengganggu sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem saraf, hingga merusak membran sel larva, sehingga menyebabkan kematian larva. Potensi ini membantu mengurangi populasi nyamuk dan risiko penularan virus dengue.
Tak hanya daging buah, ekstrak daun jambu biji juga berpotensi untuk bantu kelola demam berdarah
Terapi Tambahan untuk Demam Berdarah
Dengan manfaat yang ditawarkan, konsumsi jambu biji—baik dari daging buah, daun, atau ekstraknya—dapat menjadi terapi tambahan yang bermanfaat dalam mengelola trombositopenia pada pasien demam berdarah. Peningkatan kadar trombosit darah dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi durasi rawat inap. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan jambu biji sebagai terapi tambahan harus dilakukan dengan konsultasi dari dokter atau ahli gizi.
Jambu biji memiliki potensi yang signifikan dalam membantu meningkatkan kadar trombosit darah, khususnya pada pasien demam berdarah. Senyawa aktif seperti kuersetin dan trombinol berperan dalam meningkatkan produksi trombosit dan melawan infeksi virus dengue. Selain itu, ekstrak daun jambu biji juga menunjukkan manfaat tambahan dalam mengurangi permeabilitas pembuluh darah dan mengendalikan populasi nyamuk. Meskipun demikian, konsultasi medis tetap diperlukan sebelum menjadikan jambu biji sebagai bagian dari terapi.