Simak! Cara Penanganan dan Pencegahan Cacar Cair

Simak! Cara Penanganan dan Pencegahan Cacar Cair

Kesehatan 169

Penanganan

Mayoritas orang yang mengalami cacar air disarankan untuk mengelola gejalanya sambil menunggu virusnya hilang. Jika terjadi pada anak-anak, mereka perlu beristirahat di rumah dan tidak pergi ke sekolah, bahkan tempat penitipan anak. Hal yang sama juga berlaku bagi orang dewasa yang bekerja, mereka disarankan untuk tetap tinggal di rumah. selain mengisolasi diri di rumah, dokter biasanya akan meresepkan obat antihistamin atau salep topikal untuk membantu mengurangi rasa gatal. 

1. Anak

Untuk membantu mengurangi rasa gatal pada anak, cobalah untuk menekan ruam dengan kain lembab yang dingin atau mandi dengan air dingin. Keringkan badan dengan menepuk-nepuk perlahan hingga kering, bukan digosok dengan handuk. Pastikan mereka berada dalam kondisi ruangan yang sejuk, sehingga tidak memicu keinginan untuk menggaruk ruam karena panas, dan hindari kuku yang panjang. 

Jika terdapat lepuh dalam mulutnya, berikan makanan yang bertekstur lembut dan sebisa mungkin tidak dengan rasa yang kuat. Jika anak mengeluh merasakan sakit, jangan memberikannya aspirin. Pergi dan tanyakanlah kepada penyedia layanan kesehatan produk apa yang tepat digunakan untuk meredakan nyeri atau demam. Jangan lupa juga untuk minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi.

Berikan makanan bertekstur lebih dan ajak untuk minum lebih banyak air 

2. Orang Dewasa

Penanganan pada orang dewasa kurang lebih sama dengan anak-anak. Namun, dokter mungkin juga meresepkan obat antivirus yang bekerja memperlambat aktivitas virus, sehingga sistem kekebalan tubuh bisa bekerja lebih cepat. Hal ini karena kelompok ini berisiko mengalami gejala yang lebih parah. Selain itu, baik pada anak-anak maupun orang dewasa, pastikan untuk mengenakan pakaian yang ringan dan lembut. 

Prognosis

Sebagian besar kasus cacar air akan sembuh dengan sendirinya. Rentang waktu sampai seseorang bisa kembali beraktivitas normal adalah satu hingga dua minggu setelah diagnosis. Setelah terjangkit virus ini, mayoritas akan menjadi kebal terhadapnya, walaupun ia tetap berada di dalam tubuh (dalam kondisi tidak aktif). Namun, ada kemungkinan ia masih bisa aktif kembali di masa depan sehingga menyebabkan cacar air lainnya, tetapi kasusnya jarang.

Virus varicella-zoster lebih umum untuk aktif kembali sebagai herpes zoster (shingles) pada usia dewasa. Ini biasanya terjadi jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah sementara, misalnya pada orang yang lebih tua atau memiliki penyakit kronis. 

Pencegahan

Cacar air dicegah dengan mendapatkan vaksin cacar air, yang  mampu mencegah kejadiannya hingga 98 persen, selama orang tersebut menerima dua dosis yang direkomendasikan. Anak-anak sebaiknya mendapat vaksin ini saat berusia antara 12 dan 15 bulan, dan booster antara usia 4 hingga 6 tahun. Orang dewasa pun bisa menerima dosis tambahan tersebut. 

Perlu diingat sekali lagi, cacar air yang terjadi pada usia dewasa (tidak ada batasan umur) kemungkinan besar menyebabkan kasusnya lebih parah jika dibandingkan pada anak-anak. Lain halnya dengan kelompok tertentu yang tidak bisa menerima vaksin cacar air, mereka perlu membatasi kontak dengan orang yang terinfeksi semaksimal mungkin, baik dengan ruamnya atau dengan cairan tubuh orang tersebut.

Vaksin cacar air hampir 98?ektif mencegah virus varicella-zoster

Penanganan cacar air melibatkan istirahat di rumah, penggunaan obat antihistamin atau salep, tidak menggaruk ruam atau lepuh, serta tetap berada dalam kondisi sejuk. Orang dewasa mungkin memerlukan obat antivirus karena risiko gejalanya bisa lebih parah. Mayoritas kasus sembuh sendiri dalam satu hingga dua minggu, dan setelahnya orang menjadi kebal. Virus ini dapat dicegah vaksin (hampir 98?ektif).