Makanan Prebiotik: Sudah Menjadi Bagian dari Konsumsi Belum?

Makanan Prebiotik: Sudah Menjadi Bagian dari Konsumsi Belum?

Kesehatan 217

Prebiotik

Prebiotik merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme yang hidup di usus manusia. Makanan ini perlu masuk mencapai usus besar untuk dimanfaatkan. Di sana, mikroorganisme akan memetabolisme dan fermentasi prebiotik untuk bertahan hidup. Tak hanya sebagai makanan mikroorganisme, prebiotik juga menghasilkan produk sampingan yang membantu fungsi tubuh.

Maksudnya bagaimana? Proses pemecahan prebiotik oleh mikroorganisme usus akan menghasilkan berbagai asam lemak rantai pendek. Nah, fungsi asam lemak rantai pendek cukup beragam, mulai dari menyediakan energi untuk sel-sel di usus besar, membantu produksi lendir, hingga membantu sistem kekebalan tubuh.

Prebiotik adalah sumber makanan bagi probiotik, alias mikroorganisme di usus 

Manfaat

Prebiotik memproduksi berbagai macam nutrisi untuk sel-sel di usus besar, yang mana ini akan mendukung kesehatan sistem pencernaan. Seperti yang sudah disebutkan, produk sampingannya adalah asam lemak rantai pendek, seperti butirat, asetat, dan propionat. Berikut adalah beberapa manfaat prebiotik berdasarkan penelitian:

  • Membantu pergerakan usus untuk memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit

  • Menghasilkan neurotransmitter yang berperan dalam komunikasi antara usus dan otak, sehingga mampu mempengaruhi suasana hati dan berbagai proses lainnya

  • Merangsang produksi hormon yang berhubungan dengan nafsu makan, baik itu meningkatkan, menekan, atau fungsi lainnya

  • Membantu tubuh dalam menyerap kalsium dan fosfor untuk meningkatkan kepadatan tulang

  • Meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit

  • Meningkatkan respons anti-inflamasi tubuh untuk membantu mengurangi peradangan

  • Meningkatkan produksi bakteri baik dan mengurangi jumlah bakteri jahat

Sumber

Prebiotik umumnya tinggi serat larut yang dapat difermentasi. Tak hanya kandungannya, tetapi cara memasaknya juga akan menentukan seberapa banyak prebiotik yang tersedia. Hal ini karena proses pengolahan dapat mengubah komposisi suatu makanan. Prebiotik umumnya bersumber dari 3 kelompok, yaitu pati resisten, inulin, dan pektin.

Sumber utama prebiotik adalah makanan yang mengandung pati resisten, inulin, dan pektin

1. Pati Resisten

Pati resisten tidak tercerna, sehingga menjadi makanan untuk mikroorganisme di usus besar, alias probiotik. Contoh makanan yang mengandung pati resisten yaitu kentang yang direbus dan didinginkan, pisang hijau, barley, oat, nasi, kacang-kacangan, dan legum. Ketika dipecah, pati resisten sering menghasilkan butirat, yang berfungsi untuk membantu penyerapan air dan elektrolit, fungsi sistem kekebalan, dan mengurangi peradangan.

2. Inulin

Inulin adalah serat yang terdapat dalam banyak tanaman. Prebiotik ini dapat membantu merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengurangi makan berlebihan, menurunkan kolesterol LDL, menstabilkan gula darah, serta meningkatkan dan mempertahankan bakteri baik di usus. Inulin terkandung dalam asparagus, akar burdock, akar chicory, daun dandelion, bawang putih, artichoke Jerusalem, daun bawang, bawang bombay, kedelai, dan ubi liar.

3. Pektin

Pektin adalah sejenis pati seperti gel yang sering digunakan untuk membuat selai dan jeli.  Ia banyak terkandung dalam buah-buahan, seperti apel, aprikot, wortel, kacang hijau, persik, raspberry, tomat, dan kentang. Pektin memiliki sifat antioksidan dan anti-tumor, memperkuat sel-sel pada lapisan usus, mengurangi kemampuan penyakit bakteri untuk berkembang, dan meningkatkan keragaman mikroorganisme di usus.

Prebiotik adalah makanan bagi mikroorganisme usus yang menghasilkan asam lemak rantai pendek. Manfaatnya adalah untuk energi bagi sel usus, produksi lendir, dan sistem kekebalan. Sumber utama prebiotik yaitu pati resisten, inulin, dan pektin, yang banyak terkandung di dalam sayur-sayuran dan buah-buahan.