Speech Delay Pada Anak: Kenali Tanda-Tandanya!

Speech Delay Pada Anak: Kenali Tanda-Tandanya!

Kesehatan 198

Speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak terjadi saat mereka mengalami kesulitan dalam membentuk suara yang benar untuk mengucapkan kata-kata. Kondisi ini tidak berhubungan dengan pemahaman atau komunikasi nonverbal yang biasanya merujuk pada kondisi keterlambatan bahasa (language delay).

Keduanya sering kali tumpang tindih dan membuat banyak orang kebingungan. Speech (berbicara) adalah ekspresi verbal bahasa dan mencakup artikulasi (cara kita membentuk bunyi dan kata, sementara language (bahasa) adalah memberi dan menerima informasi (melibatkan pemahaman dan komunikasi, baik verbal, nonverbal, maupun tulis).

Anak dengan speech delay mungkin menggunakan kata-kata dan frasa untuk mengungkapkan isi hatinya, tetapi sulit dipahami. Sementara anak dengan language delay  mungkin mengucapkan kata-kata dengan baik, tetapi hanya mampu menyatukan dua kata. Maka dari itu, jika orang tua tidak yakin kondisi mana yang mungkin dialami anak, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Speech delay ditandai ketika anak mengalami keterlambatan untuk membentuk sebuah suara dalam berbicara

Perkembangan Bicara Bayi

Bayi mulai mengoceh pada usia 4-6 bulan dan tertawa sebagai bentuk pemahamannya terhadap lingkungan. Pada usia 1 tahun, mereka seharusnya bisa mengucapkan 1-2 kata, misalnya “ayah” atau “ibu”. Pada usia 2 tahun, mereka seharusnya bisa memahami perintah sederhana dan menggunakan kombinasi dua kata, misalnya memahami bagian tubuh dasar serta perintah dan pertanyaan sederhana.

Pada usia 3 tahun, mereka seharusnya sudah mampu menggunakan kombinasi 2-3 kata dengan lebih teratur dan memiliki kosakata sekitar 1.000 kata. Pada tahap ini, mereka memiliki kosakata yang cukup untuk menamai sebagian besar hal di sekitarnya. Orang yang paling banyak menghabiskan waktu dengannya, misal orang tua, seharusnya dapat memahami pembicaraan mereka, walaupun orang lain tidak. Mereka juga dapat:

  • Menyebutkan namanya sendiri dan orang lain

  • Menggunakan kata benda, kata sifat, dan kata kerja dalam kalimat tiga sampai empat kata

  • Membentuk kalimat jamak

  • Bertanya

  • Bercerita

  • Menyanyikan lagu-lagu

Bayi seharusnya mulai mengoceh di usia 4 sampai 6 bulan dan tertawa untuk mengekspresikan dirinya 

Tanda-Tanda

Cukup sulit mungkin bagi orang tua untuk memastikan bahwa apakah anaknya memang sedikit lebih lama untuk berbicara atau justru memang ada masalah tertentu. Maka dari itu, perhatikanlah beberapa tanda berikut ini, sebelum pergi mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis pastinya:

  • Usia 12 bulan: tidak menggunakan gerakan tangan, seperti menunjuk atau melambaikan tangan

  • Usia 18 bulan: lebih memilih menggunakan gerakan tangan daripada berbicara untuk berkomunikasi, mengalami kesulitan meniru suara, mengalami kesulitan memahami permintaan verbal yang sederhana

  • Usia 2 tahun: hanya bisa meniru ucapan atau tindakan dan tidak mengeluarkan kata-kata atau frasa secara spontan (terbatas kurang dari 50 kata), hanya mengucapkan beberapa suara atau kata secara berulang-ulang dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan untuk berkomunikasi selain kebutuhan segera mereka, tidak dapat mengikuti instruksi yang sederhana, memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti terdengar serak atau berbau hidung)

  • Usia 2 setengah tahun: tidak menggunakan frasa unik atau kombinasi kata-kata kerja

  • Usia 3 tahun: tidak menggunakan minimal 200 kata, tidak meminta sesuatu dengan namanya, sulit dipahami bagi orang yang tidak tinggal dengan mereka

Penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda speech delay pada anak, seperti lebih memilih gerakan tangan daripada berbicara atau kesulitan dalam memahami permintaan verbal sederhana. Bayi mulai mengoceh pada usia 4-6 bulan dan perkembangan bicara seharusnya mengikuti serangkaian tonggak-tonggak tertentu. Jika ada kekhawatiran atau kebingungan mengenai perkembangan bicara anak, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.