Sering Gunakan Headphones? Sayangi Indera Pendengaranmu!

Sering Gunakan Headphones? Sayangi Indera Pendengaranmu!

Kesehatan 185

Noise-induced hearing loss, atau yang diartikan dalam Bahasa Indonesia yaitu gangguan pendengaran akibat suara, adalah jenis gangguan pendengaran kedua yang paling umum terjadi setelah gangguan pendengaran akibat usia. Faktanya, mendengarkan suara keras dalam waktu lama dapat menyebabkan hal ini terjadi. Gangguan pendengaran tersebut terjadi akibat kerusakan saraf pendengaran dan sel-sel rambut di koklea (telinga bagian dalam). 

Tanda-Tanda Gangguan Pendengaran

Kasus ini banyak terjadi pada mereka yang menggunakan headphone di lingkungan bising. Secara umum, tingkat paparan suara yang disarankan adalah 70 desibel (dBA) selama 8 jam. Jika lebih tinggi atau lebih lama dari waktu ini, risiko terjadinya gangguan pendengaran semakin meningkat. Jadi, tidak hanya kenyaringannya, tetapi juga durasi pemaparannya. Tanda-tanda yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Suara terdengar samar

  • Sulit memahami pembicaraan di tempat ramai

  • Kesulitan mendengar suara tinggi

  • Kesulitan mendengar huruf konsonan dalam percakapan

  • Telinga berdenging

  • Sensitif terhadap suara tertentu

  • Sering meminta orang lain mengulang atau berbicara lebih keras

Suara terdengar samar, sulit mendengar di tempat ramai, hingga telinga berdenging bisa jadi merupakan tanda-tanda gangguan pendengaran

Diagnosis dan Pengobatan

Pemeriksaan pendengaran cukup sederhana dan tidak menyakitkan. Jika mengeluhkan kondisi gangguan pendengaran, maka pemeriksaan akan dimulai dengan otoskopi. Tujuan prosedur ini adalah untuk memeriksa struktur telinga seperti saluran auditori eksternal, gendang telinga, dan telinga tengah. 

Jika terdapat kecurigaan masalah pendengaran, seseorang akan dirujuk ke spesialis THT untuk tes lanjutan seperti tes garpu tala, audiometer, dan tes osilator tulang demi mengetahui jenis dan tingkat kerusakan pendengaran yang terjadi. Semakin cepat diagnosisnya, maka semakin cepat pula proses pengobatan untuk mengurangi dampak kerusakan pendengaran ini. Beberapa pilihan pengobatannya meliputi:

  • Alat bantu dengar

  • Implan telinga tengah

  • Implan koklea

  • Pembelajaran membaca bibir dan bahasa isyarat

Cara Mencegah Kerusakan Telinga Akibat Headphone

Headphone, earphone, atau perangkat suara lainnya dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan bahkan kehilangan pendengarannya. Semuanya tergantung dari besar kecilnya volume serta durasi paparan suara tersebut. Maka dari itu, agar telinga tidak rusak, lakukan hal berikut ini ketika kamu menggunakan perangkat suara:

  • Kecilkan volume dan jangan terlalu keras

  • Gunakan noise-canceling headphones agar bisa dengar musik dengan volume rendah tanpa terganggu dengan suara luar

  • Headphone yang menutup telinga lebih baik daripada yang dimasukkan ke dalam telinga

  • Batasi waktu mendengarkan musik

  • Dekatkan dan tenangkan diri dengan suara alam

  • Cek telinga secara rutin

Boleh gunakan headphone, tetapi pastikan volumenya tidak besar, dan durasinya tidak lebih dari 8 jam

Tak hanya ketika menggunakan headphones, seseorang juga perlu memerhatikan tingkat volume dari perangkat lainnya, seperti televisi atau smartphone, serta menggunakan pelindung telinga jika bekerja di lingkungan yang bising. Jika mengalami sakit telinga berkepanjangan, fungsi pendengaran yang memburuk, atau banyaknya kotoran telinga, maka segera berkonsultasi dengan dokter.

Paparan suara yang keras, terutama dalam durasi yang lama, meningkatkan risiko terjadinya gangguan pendengaran. Oleh karena itu, kita harus menyayangi telinga kita. Jika tetap ingin menggunakan headphone atau perangkat suara lainnya, maka pastikan volumenya dikecilkan dan durasinya diperpendek. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi masalah pendengaran lebih awal.