Body Positivity Sebagai Bentuk Dukungan Terhadap Kesehatan Mental?

Body Positivity Sebagai Bentuk Dukungan Terhadap Kesehatan Mental?

Kesehatan 162

Gerakan body positivity kian populer di kalangan sosial media. Secara garis besar, tujuannya adalah untuk meningkatkan penerimaan tubuh secara luas. Namun, apa yang telah direpresentasikan masih belum mencakup seluruh keberagaman tubuh. Yuk pelajari selengkapnya terkait gerakan tersebut dalam artikel ini.

Gerakan Body Positivity

Tujuan dari gerakan body positivity adalah sebagai upaya untuk membangun kepercayaan diri dengan cara menerima bentuk tubuh sendiri, mengesampingkan standar tubuh yang tidak realistis, menentang bagaimana pandangan masyarakat terhadap tubuh seseorang, serta mempromosikan bahwa semua bentuk badan seharusnya dapat diterima. 

Tidak hanya sebatas bentuk dan ukuran tubuh seseorang, tetapi juga ras, jenis kelamin, seksualitas, dan kecacatan. Body positivity bertujuan untuk menunjukkan orang lain bahwa seseorang memiliki hubungannya tersendiri terhadap makanan, pakaian, kesehatan, olahraga, dan perawatan diri. Body positivity artinya:

  • Menghargai tubuh sendiri terlepas dari kekurangan yang dimiliki

  • Merasa percaya diri dengan tubuh

  • Mencintai diri sendiri

  • Menerima bentuk dan ukuran tubuh

Perasaan, pikiran, dan perilaku yang berkaitan dengan body image akan berdampak besar pada kesehatan mental. Ketika sudah terlanjur seperti ini, seseorang cenderung akan memiliki persepsinya subjektif terhadap tubuhnya sendiri padahal belum tentu sama dengan apa yang sebenarnya terlihat.

Bagaimana Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental?

Ketidakpuasan terhadap tubuh sendiri justru akan menyebabkan depresi, penurunan kepercayaan diri, hingga eating disorder. Maka dari itu untuk menanganinya, disitulah letak peran gerakan body positivity, yaitu untuk membantu seseorang terhindar dari masalah kesehatan mental bagi mereka yang selama ini mengalami kesulitan terhadap citra diri. 

Memang ada baiknya menggalakkan pesan kepositifan tubuh tersebut, misalnya dengan membiarkan seseorang untuk melakukan apapun yang mereka anggap perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan perasaan positif terhadap penampilan. Namun terkadang, unggahan sosial media masih didominasi oleh wanita berkulit putih, berbadan proporsional, usia muda, tidak cacat, dan berpenampilan menarik. 

Hal tersebut justru bisa menjadi bentuk tidak mengikutsertakan atau penolakan terhadap mereka yang punya perasaan negatif terhadap citra tubuh. Alasan utamanya adalah karena tidak memenuhi standar kecantikan yang selama ini berlaku. Seharusnya, gerakan body positivity juga direpresentasikan oleh wanita berkulit gelap, beragam bentuk dan ukuran, berbagai etnis, dan usia yang lebih tua.

Keberagaman bentuk tubuh seharusnya dapat direpresentasikan dalam gerakan body positivity

Yang Seharusnya Dilakukan

Pesan kepositifan tubuh yang harus disampaikan kepada orang lain bukanlah sekedar mengajak mereka untuk menerima bentuk tubuh sendiri dengan tabah di tengah-tengah unggahan yang dipenuhi oleh bentuk tubuh yang kurus. Menyuruh orang lain untuk mengabaikan standar kecantikan ideal yang telah mendominasi bukan suatu hal yang realistis.

Menyuruh orang lain untuk mengabaikan standar kecantikan yang mendominasi adalah suatu hal yang tidak realistis. Hal ini karena mereka justru akan merasa tertekan, stres, dan merasa tidak dihargai. Sama halnya ketika menyuruh orang lain untuk bersikap positif terhadap kekurangan atau kecacatan yang dimiliki. 

Menutupi pikiran negatif dengan hanya memberikan pesan positif saja justru bisa berbahaya. Cara yang lebih baik adalah dengan mengganti pola pikir negatif menjadi lebih realistis, misalnya dengan body neutrality. Konsep ini lebih mengedepankan seseorang untuk menerima apapun bentuk tubuhnya, besar atau kecil, cantik atau tidak, karena penampilan seseorang tidak relevan dengan kebahagiaan dan kepuasannya dalam hidup.

Seseorang pasti selalu berusaha untuk menjadi lebih baik atau lebih cantik agar lebih bisa diterima oleh masyarakat dan hal tersebut bukan merupakan suatu hal yang mudah untuk dicapai. Maka dari itu, berikan afirmasi bahwa tidak apa-apa jika merasa lemah, tidak apa-apa jika membandingkan diri dengan orang lain, atau tidak apa-apa jika tidak menyukai aspek-aspek diri sendiri.

Kunci utamanya adalah untuk terus mencari cara baru agar terhindari dari pola pikir negatif yang berkontribusi pada citra tubuh yang buruk (poor body image). Misalnya dengan melakukan perawatan diri yang berfokus pada kesehatan, seperti konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan gunakan pakaian yang nyaman.

Berikan afirmasi terkait tidak apa jika merasa tidak baik atau tidak suka bentuk tubuh sendiri, boost your self acceptance

Body positivity sebagai upaya untuk menerima bentuk tubuh berpengaruh terhadap bagaimana wanita memandang dirinya sendiri, meskipun untuk melalui itu semua, ada banyak hal yang harus lalui. Berikan afirmasi positif kepada mereka yang membutuhkannya ya. Yuk baca artikel informatif lainnya hanya di Newfemme!