6 Penyebab Nyeri Pada Vagina Selain Infeksi

6 Penyebab Nyeri Pada Vagina Selain Infeksi

Kesehatan 648

Pada kondisi normal, seharusnya tidak ada rasa nyeri pada bagian vagina yang kita rasakan. Oleh karena itu, jika kita merasakan rasa sakit pada vagina, kita perlu mengetahui penyebab apa saja yang bisa mendasari rasa nyeri tersebut. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika nyeri tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari.

Shop with Me

Kuas Make Up Set Mini Travel Brush Berbagai Warna Imut Free Pouch Isi 8
IDR 9.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Decant MYKONOS Berry Caramel Pancake
IDR 6.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Dress Hitam Bunga Bunga By Theclosetlover
IDR 97.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Berikut beberapa penyebab nyeri pada bagian vagina yang mungkin terjadi, selain infeksi yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya.

  1. Kekeringan Vagina

Kekeringan vagina disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen, dan banyak ditemukan pada wanita pasca-menopause. Estrogen adalah hormon pertumbuhan yang meningkatkan aliran darah ke vagina, ketebalan dinding vagina, serta elastisitas dan pelumasan vagina. Ketika tidak ada cukup estrogen yang mengalir ke seluruh tubuh, baik karena pil KB, aktivitas menyusui, maupun menopause, rasa nyeri akibat vagina yang kering dapat dirasakan.

Jika kamu merasa vaginamu lebih kering, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memberikan obat topikal, atau mungkin mengubah metode kontrasepsi yang sedang kamu lakukan.

  1. Disfungsi Dasar Panggul

Menurut Cleveland Clinic, disfungsi dasar panggul adalah kondisi dimana otot-otot dasar panggung tidak dapat dikendalikan. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual pada wanita. Disfungsi dasar panggul dapat disebabkan oleh cedera traumatis pada area tersebut, penggunaan otot yang berlebihan, operasi panggul, kelebihan berat badan, penuaan, serta persalinan.

Jika kamu merasakan dorongan untuk sering ke kamar mandi, sembelit, kesulitan buang air atau sakit saat buang air di samping nyeri pada panggul, pertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter, ya. Disfungsi dasar panggul ini biasanya diobati dengan terapi fisik, dapat juga dibantu dengan obat-obatan dan teknik relaksasi.

  1. Vulvodynia

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, vulvodynia adalah nyeri vagina kronis tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi yang dialami oleh sembilan persen wanita di dunia. Vulvodynia pada umumnya menyebabkan ketidaknyamanan saat hubungan seksual atau bahkan saat memasukkan tampon. Namun, ada juga yang merasakan rasa sakit itu spontan dan tidak berhubungan dengan seks atau sentuhan area tersebut dengan cara apa pun. Rasa sakit ini juga datang dan pergi

Vulvodynia belum dipahami dengan baik, tetapi dokter percaya bahwa rasa sakit berasal dari serabut saraf ekstra di bagian luar vagina dan vulva, yang merupakan bagian vagina paling lemah. Vulvodynia sering diobati dengan obat topikal seperti lidokain.

  1. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika jaringan rahim tumbuh di tempat-tempat di luar rahim, seperti di dalam daerah panggul, perut, bahkan paru-paru. Menurut Office on Women's Health penyakit ini banyak terjadi pada mereka yang berusia 30-an atau 40-an.

Kondisi ini menyebabkan peradangan kronis dan jaringan parut di sekitar jaringan, yang dapat menyebabkan berbagai rasa sakit. Contohnya adalah kram menstruasi yang sangat menyakitkan, nyeri kronis di punggung bawah dan panggul, nyeri selama atau setelah berhubungan seks, nyeri usus, dan nyeri saat buang air besar atau kecil. Endometriosis juga menyebabkan perdarahan atau bercak di antara periode, infertilitas, dan masalah pencernaan, seperti sembelit, kembung, dan diare.

Jika nyeri vagina disertai dengan gejala lain ini, konsultasikan dengan dokter. Perawatan biasanya mencakup terapi hormon atau pembedahan untuk mengangkat jaringan yang menyebabkan rasa sakit.

  1. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul, seperti infeksi rahim, saluran tuba, atau ovarium, adalah kondisi peradangan lain yang dapat menyebabkan nyeri vagina. Hal ini karena penyakit radang panggul dapat menyebabkan jaringan parut di dalam organ panggul, atau dapat menyebabkan organ panggul menempel satu sama lain, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit kronis.

Penyakit radang panggul seringkali merupakan akibat dari infeksi menular seksual yang tidak diobati, seperti klamidia dan gonore. Tetapi, jenis infeksi lain juga dapat menyebabkan kondisi ini. Untuk membersihkan infeksi, biasanya dokter akan memberikan antibiotik.

  1. Kanker Serviks

Nyeri panggul, bersamaan dengan perdarahan abnormal dan keputihan, adalah gejala kanker serviks. Jika kamu mengalami gejala-gejala ini dan belum melakukan Pap smear dalam satu tahun terakhir, konsultasikan keadaanmu pada dokter. Cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah melalui pemeriksaan rutin dan vaksin HPV. Tergantung pada jenis dan stadiumnya, kanker serviks biasanya diobati dengan pembedahan, kemoterapi, atau radiasi.

Berbicara tentang nyeri vagina kadang kala memang membuat kita merasa canggung (meskipun seharusnya tidak!). Tetapi, berbicara dengan tenaga kesehatan adalah kunci untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme ya, Ladies!

 

Sumber:

American College of Obstetricians and Gynecologists. (2010). Management of endometriosis (Practice Bulletin No. 114): News release. Obstetrics & Gynecology, 116(1), 223–236

Cleveland Clinic. (2020). Pelvic Floor Dysfunction. Cleveland Clinic. [online]. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14459-pelvic-floor-dysfunction

Editors Of Women's Health. (2022). Why Does My Vagina Hurt? 12 Possible Reasons For Pain Down There, According To Doctors. Woman's Health. [online]. https://www.womenshealthmag.com/health/a19909207/vagina-pain/

Office of Women's Health. (2021). Endometriosis. Women's Health. [online]. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/endometriosis