Mengenal ADHD, Gangguan Mental pada Anak

Mengenal ADHD, Gangguan Mental pada Anak

Kesehatan 958

Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) merupakan kondisi kronis yang dialami oleh jutaan anak di dunia dan tak jarang berlanjut hingga dewasa. ADHD mencakup kombinasi masalah yang terus berkelanjutan, seperti kesulitan mempertahankan fokus atau perhatian serta memiliki perilaku hiperaktif dan impulsif.

Shop with Me

Sweetshirt dress by H&M
IDR 200.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Anak dengan ADHD biasanya mengalami masalah soal kepercayaan diri, sulit membangun hubungan dengan orang lain, ataupun hasil yang kurang baik di sekolah. Walaupun ADHD tidak dapat disembuhkan secara sempurna, akan tetapi perawatan yang tepat dapat mengurangi gejala yang muncul.

Gejala ADHD

Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti walaupun faktor genetik dan lingkungan menjadi faktor yang paling sering dikaitkan. Gejala ADHD dapat dimulai sebelum usia 12 tahun, bahkan pada beberapa anak gejala ADHD sudah mulai terlihat sejak usia 3 tahun. Gejala ADHD bisa dikategorikan menjadi ringan, sedang, dan parah.

Karakteristik utama ADHD mencakup sulit mempertahankan perhatian serta perilaku hiperaktif dan impulsif. ADHD lebih sering dijumpai pada laki-laki ketimbang perempuan. Anak laki-laki memiliki kecenderungan lebih dominan masalah tentang hiperaktif dan impulsif. Sedang perempuan lebih didominasi oleh masalah kesulitan mempertahankan perhatian. Ada juga anak yang menunjukkan gejala dari dua karakteristik tersebut.

  1. Gejala sulit mempertahankan perhatian biasanya ditandai dengan:

  • Anak memiliki kesulitan untuk fokus ketika sedang mengerjakan tugas atau bermain

  • Anak kesulitan mengikuti instruksi yang dberikan

  • Anak mengalami kesulitan untuk mengatur tugas dan kegiatan harian

  • Sering kehilangan alat yang diperlukan untuk mengerjakan tugas

  • Fokusnya mudah dialihkan

  • Sering lupa untuk melakukan sesuatu

  • Tidak suka melakukan kegiatan yang membutuhkan fokus, seperti mengerjakan tugas sekolah

  1. Gejala perilaku hiperaktif dan impulsif biasanya ditandai dengan:

  • Anak mengalami kegelisahan ditandai dengan mengetukkan tangan atau kakinya

  • Memiliki kesulitan untuk tetap duduk di dalam kelas atau situasi lainnya

  • Berlari-lari dalam situasi yang tidak tepat

  • Terlalu banyak bicara

  • Anak mengalami kesulitan ketika harus bermain secara tenang

  • Anak kesulitan untuk menunggu gilirannya dalam bermain atau kondisi lain

Mendiagnosa Anak Dengan ADHD

Secara umum, jangan diagnosa anak dengan kondisi ADHD kecuali gejala utamanya sudah muncul sebelum usia 12 tahun dan mengakibatkan masalah yang signifikan dalam kehidupan anak. Hal ini dikarenakan masalah perkembangan anak kerap disalahartikan sebagai ADHD.

Anak yang sehat secara alamiah biasanya memiliki energi yang banyak sehingga mirip dengan hiperaktif. Atau anak kecil juga memiliki kesulitan untuk melakukan satu kegiatan tertentu dalam jangka waktu panjang. Maka dari itu, diagnosa ADHD pada anak biasanya akan dilakukan oleh psikolog, psikiater, atau dokter anak yang melibatkan pengecekan medis, pengumpulan informasi, wawancara, dan skala penilaian ADHD.

Tips Meringankan Gejala ADHD

ADHD merupakan kondisi yang rumit dan berbeda antara satu orang dengan  yang lain. Meskipun demikian, berikut merupakan beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan suportif bagi anak:

  1. Ekspresikan rasa sayang terhadap anak agar mereka merasa disayangi dan diapresiasi.

  2. Cari cara untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. Dukung hobi atau kesukaan anak diluar aspek akademi seperti dalam bidang seni atau olahraga.

  3. Berikan instruksi yang singkat dan jelas dipahami ketika memberikan arahan pada anak.

  4. Berikan konsekuensi yang sesuai untuk membangun kedisiplinan anak.

  5. Usahakan untuk membuat jadwal makan dan tidur anak pada waktu yang teratur.

  6. Terapkan pola hidup sehat.

  7. Tanyakan perkembangan aktivitas sekolah pada anak, baik akademis maupun kegiatan di luar kelas seperti ekstrakurikuler.

  8. Bicaralah pada guru anak di sekolah untuk saling memberikan informasi perkembangan anak.

Meskipun pengobatan tidak bisa menyembuhkan ADHD, akan tetapi hal itu dapat mengatasi gejala-gejala yang terlihat. Pengobatan biasanya mencakup pemberian obat dan intervensi perilaku. Diagnosa dan pengobatan dini dapat memberikan perbedaan besar pada hasil yang akan dilihat. Maka dari itu, dampingi proses tumbuh kembang anak dengan memberikan perhatian mereka perlukan.

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

Mayo Clinic Staff. (2019). Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) in children: Symptoms and Causes. Mayo Clinic. [online]. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adhd/symptoms-causes/syc-20350889

Mayo Clinic Staff. (2019). Attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) in children: Diagnosis and Treatment. Mayo Clinic. [online]. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/adhd/diagnosis-treatment/drc-20350895