Waspadai Kekurangan Zat Besi pada Anak

Waspadai Kekurangan Zat Besi pada Anak

Kesehatan 517

Zat besi merupakan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekurangan zat besi dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang dan bisa mengakibatkan anak mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Meskipun perannya sangat penting, akan tetapi tidak sedikit anak yang mengalami kekurangan asupan zat besi. 

Shop with Me

Wardah UV Shield Essential Sunscreen Gel SPF 30 PA +++ 40 ml
IDR 35.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Mamypoko
IDR 80.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Bola basket
IDR 1.099.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Tas Selempang Wanita Inara / Tas Bahu Wanita Kekinian
IDR 32.500
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Mengapa zat besi penting bagi anak?

Zat besi membantu proses penyaluran oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Zat besi juga membantu proses penyimpanan oksigen dalam otot hingga digunakan nantinya. Jika anak tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dari makanannya, maka ia berkemungkinan mengalami kekurangan zat besi.

Kekurangan zat besi pada anak merupakan kondisi yang kerap ditemui. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai tingkat, dari yang rendah hingga yang parah dan berujung pada anemia. Kekurangan zat besi yang dibiarkan dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Berapa banyak zat besi yang dibutuhkan oleh anak?

Bayi lahir dengan cadangan zat besi yang tersimpan pada tubuh mereka. Akan tetapi, kebutuhan zat besi secara perlahan akan semakin meningkat untuk digunakan sebagai bahan bakar proses tumbuh kembang sang anak. Berikut merupakan kebutuhan asupan harian zat besi anak berdasarkan kelompok usianya:

  1. Anak usia 7-12 bulan membutuhkan 11 mg zat besi tiap harinya.

  2. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi tiap harinya.

  3. Anak usia 4-8 tahun membutuhkan 10 mg zat besi tiap harinya.

  4. Anak usia 9-13 tahun membutuhkan 8 mg zat besi tiap harinya.

  5. Anak usia 14-18 tahun membutuhkan 18 mg zat besi tiap harinya untuk anak perempuan, sedangkan anak laki-laki membutuhkan 11 mg.

Siapa saja yang berisiko mengalami kekurangan zat besi?

Berikut merupakan kelompok anak yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan zat besi:

  1. Bayi yang lahir secara prematur atau lahir dengan berat badan rendah.

  2. Bayi yang mengonsumsi susu sapi atau susu kambing sebelum usia 1 tahun.

  3. Bayi yang mendapatkan ASI tapi tidak dilengkapi dengan makanan pendamping ASI dengan kandungan zat besi

  4. Bayi yang mengonsumsi susu formula yang tidak dilengkapi dengan zat besi.

  5. Anak-anak usia 1-5 tahun yang minum lebih dari 710 ml susu sapi, kambing, atau kedelai dalam satu hari.

  6. Anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti infeksi kronis dan diet ketat

  7. Anak-anak yang terpapar polutan, khususnya timbal.

  8. Anak yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Apa saja gejala kekurangan zat besi?

Asupan zat besi yang terlalu tidak mencukupi dapat mengganggu fungsi tubuh dari sang anak. Meskipun demikian, kebanyakan gejala atas kekurangan zat besi pada anak tidak muncul hingga berada pada tingkat yang parah, yaitu anemia. Meskipun demikian, berikut merupakan beberapa tanda dan gejala yang dapat terlihat:

  1. Kulit pucat

  2. Tangan dan kaki yang dingin

  3. Pertumbuhan dan perkembangan yang melambat

  4. Nafsu makan buruk

  5. Ritme nafas yang tidak normal

Bagaimana cara mencegah kekurangan zat besi pada anak?

Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan anak dari kondisi kekurangan zat besi:

  1. Berikan suplemen zat besi pada anak melalui pemilihan makanan yang telah mengandung zat besi tambahan, seperti susu formula atau sereal.

  2. Sediakan makanan yang kaya akan kandungan zat besi sebagai makanan pendamping ASI jika anak sudah berusia 6 bulan atau lebih. Sedangkan pada anak yang lebih besar, asupan makanan yang kaya akan zat besi dapat dalam bentuk daging merah, daging ikan, kacang-kacangan, dan bayam.

  3. Tingkatkan kemampuan penyerapan nutrisi zat besi dengan mengonsumsi asupan vitamin C. Vitamin C dapat ditemukan di buah jeruk, stroberi, tomat, dan buah atau sayur lainnya. 

Pastikan asupan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup guna mendukung proses tumbuh kembang mereka. Kekurangan zat besi dapat diketahui dan didiagnosis melalui hasil tes darah. 

Baca artikel menarik lainnya hanya di Newfemme!


Sumber:

Mayo Clinic Staff. (2022). Iron deficiency in children: Prevention tips for parents. Mayo Clinic. [online]. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634