Pengelolaan Depresi: Pengobatan, Terapi, dan Perubahan Gaya Hidup

Pengelolaan Depresi: Pengobatan, Terapi, dan Perubahan Gaya Hidup

Kesehatan 541

Depresi termasuk ke dalam salah satu jenis gangguan mood, dimana diartikan sebagai sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kemarahan yang mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang, misalnya dengan menurunnya produktivitas. Depresi seringkali dianggap tidak ada bedanya. Nyatanya, meskipun depresi dan kesedihan memiliki beberapa ciri yang sama, depresi berbeda dari kesedihan. Dalam mengobati depresi, diperlukan kombinasi antara perawatan medis dengan perubahan gaya hidup. Berikut beberapa pengobatan yang dilakukan untuk mengelola gejala depresi:

Shop with Me

Botol Minum Rainbow 1L
IDR 75.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Poise Facial Foam
IDR 15.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
  1. Obat-obatan

Obat-obatan untuk mengelola gejala depresi dapat diresepkan oleh psikiater jika diperlukan. Obat-obatan antidepresan seringkali memiliki efek samping tertentu, oleh karena itu konsultasi dengan psikiater sebelum mengkonsumsi obat-obatan ini sangat diperlukan.

  1. Psikoterapi

Berbicara dengan psikolog atau psikiater dapat membantu dalam mempelajari keterampilan untuk mengidentifikasi dan belajar mengatasi faktor-faktor yang berkontribusi pada kondisi kesehatan mental dan perasaan negatif, termasuk depresi. Psikoterapi sering digunakan bersamaan dengan penggunaan obat-obatan. Psikoterapi memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap orang.

  1. Terapi perilaku kognitif

Dalam terapi perilaku kognitif, pasien akan diajak bekerjasama untuk mengungkap pola pikir yang tidak sehat dan mengidentifikasi bagaimana pola pikir tersebut dapat menyebabkan perilaku, reaksi, dan keyakinan yang berbahaya tentang diri pasien sendiri. Pasien mungkin akan diberi "pekerjaan rumah" untuk berlatih mengganti pikiran negatif dengan pikiran yang lebih positif.

  1. Terapi perilaku dialektis

Terapi perilaku dialektis mirip dengan terapi perilaku kognitif, tetapi memberikan penekanan khusus pada validasi, atau menerima pikiran, perasaan, dan perilaku yang tidak nyaman, alih-alih melawannya. Dengan menerima pikiran atau emosi tersebut, diharapkan pasien juga  menerima juga bahwa perubahan dapat dilakukan untuk pulih.

  1. Terapi psikodinamik

Terapi psikodinamik adalah bentuk terapi bicara yang dirancang untuk membantu memahami dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari pasien. Terapi psikodinamik didasarkan pada gagasan bahwa keadaan saat ini dibentuk oleh pengalaman masa kecil yang tidak disadari. Dalam terapi ini, pasien akan dibentu untuk merefleksikan dan memeriksa masa kecil dan pengalaman yang telah dilalui untuk membantu memahami dan mengatasi masalah hidup saat ini.

  1. Terapi cahaya

Terapi cahaya dilakukan dengan memberikan paparan dosis cahaya putih yang dapat membantu mengatur suasana hati dan memperbaiki gejala depresi. Terapi cahaya umumnya digunakan pada gangguan depresi mayor dengan pola musiman.

  1. Terapi kejang listrik

Terapi kejang listrik atau electroconvulsive (ECT) menggunakan arus listrik untuk menginduksi kejang untuk membantu orang dengan depresi berat atau depresi yang resisten terhadap perawatan lain atau obat antidepresan.

Selain terapi medis, terapi alternatif untuk depresi dapat dilakukan. Beberapa contoh diantaranya adalah:

  1. Meditasi

Meditasi dapat membantu mengubah cara otak untuk merespon emosi pemicu depresi seperti stres, kecemasan, dan kemarahan. Praktik meditasi dapat membantu memperbaiki gejala depresi dan menurunkan peluang untuk kambuh lagi.

  1. Akupunktur

Akupunktur adalah bentuk pengobatan tradisional Tiongkok yang dianggap dapat membantu terapi medis untuk meringankan beberapa gejala depresi. Selama akupunktur, seorang praktisi menggunakan jarum untuk merangsang area tertentu di tubuh untuk mengobati berbagai kondisi.

Selain terapi medis dan alternatif, kita juga dapat melakukan perubahan gaya hidup untuk mendukung pengobatan depresi. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Melakukan aktivitas fisik secara rutin

Cobalah rutin beraktivitas fisik 3-5 kali seminggu dengan durasi 30 menit untuk membantu meningkatkan kesehatan mental kita. Aktivitas fisik disarankan karena dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang dapat meningkatkan suasana hati.

  1. Menghindari konsumsi alkohol

Meskipun mengkonsumsi alkohol dianggap dapat membuat suasana hati sedikit membaik untuk sementara waktu, namun jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang justru dapat memperburuk gejala depresi dan kecemasan.

  1. Tetapkan batas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan

Merasa kewalahan dalam bekerja dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan antara kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi untuk membuatmu merasa lebih baik.

  1. Merawat diri sendiri

Merawat diri sendiri dengan banyak tidur, makan makanan yang sehat, menghindari orang negatif, dan berpartisipasi dalam kegiatan yang menyenangkan dapat membantu dalam mengurangi gejala depresi.

  1. Mengkonsumsi suplemen

Beberapa jenis suplemen mungkin memiliki efek positif pada gejala depresi, seperti S-adenosil-L-metionin (SAMA), 5-hidroksitriptofan (5-HTP), dan asam lemak omega-3. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen-suplemen ini untuk memastikan keamanannya.

  1. Mengkonsumsi vitamin

Konsumsi vitamin B (terutama vitamin B6 dan B12) serta vitamin D dapat membantu untuk meredakan gejala depresi. Vitamin B6 dan B12 sangat penting untuk kesehatan otak. Semakin rendah kadar vitamin B, semakin tinggi risiko terkena depresi. Vitamin D juga penting untuk kesehatan otak, dan diperkirakan terdapat hubungan antara kekurangan vitamin D dan depresi, namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Sebaiknya, kamu langsung menghubungi tenaga medis professional ketika kesehatan mentalmu terganggu untuk mendapatkan perawatan terbaik. Tidak perlu merasa malu ya, Ladies! Sarankan juga orang-orang disekitarmu untuk melakukan hal yang sama.

Baca juga artikel menarik lain dari Newfemme!

 

Sumber:

Higuera, V & Saripalli, V. (2021). Everything You Need to Know About Depression (Major Depressive Disorder). Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/depression