Kiat Utama dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Balita

Kiat Utama dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Balita

Kesehatan 644

Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun mengalami banyak peningkatan karena laju pertumbuhan dan perkembangan anak yang makin cepat. Aktivitas anak yang makin banyak harus dibarengi dengan asupan makanan yang cukup dari segi jumlah dan nilai nutrisi.

Shop with Me

kaos rib rumbai ruffle lengan panjang
IDR 50.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Posh Hijab body spray 150ml
IDR 18.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Gluta drink
IDR 300.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Berbeda dari anak usia dibawah 6 bulan yang hanya membutuhkan ASI, atau anak dibawah 2 tahun yang menerima makanan pendamping ASI sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi, anak dibawah 5 tahun sudah mulai memiliki pilihan terhadap makanan yang disukai termasuk cemilan atau jajanan. Oleh karena itu, pola makan anak balita harus mendapatkan perhatian khusus dari ibu atau pengasuh anak. 

Berikut merupakan pesan gizi seimbang untuk anak usia 2-5 yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang:

  1. Biasakan makan 3 kali sehari bersama keluarga

Dalam upaya memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari, dianjurkan agar anak makan secara teratur 3 kali dalam sehari. Dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan siang, dan diakhiri dengan makan malam.

Sarapan setiap hari penting terutama bagi anak-anak karena mereka sedang tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur. Selain makan utama, anak usia ini juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan selingan sehat. Dianjurkan untuk dampingi anak untuk mengurangi atau menghindarkan anak dari makanan tidak sehat.

  1. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya akan protein seperti ikan, telur, susu, tempe, dan tahu

Pertumbuhan anak membutuhkan pangan sumber protein dan lemak kaya Omega 3, DHA, dan EPA yang banyak terkandung dalam ikan. Anak-anak dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua jenis pangan tersebut mempunyai kualitas protein yang baik.

Tempe dan tahu merupakan sumber protein nabati yang kualitasnya baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Hindari memberikan gula tambahan pada susu yang diberikan pada anak karena bisa membuat anak ketergantungan terhadap rasa manis yang akan membahayakan kesehatannya di masa yang akan datang.

  1. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan

Sayuran dan buah-buahan adalah pangan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik. Vitamin dan mineral merupakan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai antioksidan, yang salah satu fungsinya untuk mencegah kerusakan sel. Sedangkan, serat berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan serta mencegah dan menghambat perkembangan sel kanker usus besar.

  1. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin, dan berlemak

Makanan yang manis, asik, atau berlemak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis tidak menular seperti tekanan darah tinggi, hiperkolesterol, hiperglikemia, diabetes melitus, dan penyakit jantung. Untuk itu, biasakan anak untuk mengonsumsi berbagai variasi makanan agar tidak memiliki ketergantungan terhadap salah satu rasa. 

  1. Minumlah air putih sesuai kebutuhan

Sangat dianjurkan agar anak-anak tidak dibiasakan untuk diberi minuman manis atau bersoda. Hal itu disebabkan oleh kandungan gula yang tinggi pada minuman tersebut. Untuk mencukupi kebutuhan cairan harian, dianjurkan agar anak-anak minum air putih sebanyak 1.200 - 1.500 ml air tiap harinya. 

  1. Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari

Perkembangan teknologi yang ada saat ini memiliki salah satu efek buruk bagi anak yaitu membuat anak lebih suka menghabiskan waktu bermain gawai di dalam rumah. Padahal, anak-anak membutuhkan aktivitas fisik agar menghindarkannya dari masalah kegemukan. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat membantu perkembangan mental dan psikomotorik anak.

Berikan contoh nyata penerapan pola makan gizi seimbang agar anak dapat terbiasa menerapkannya dari sedini mungkin. Pemberian variasi makanan juga dianjurkan sebagai langkah awal pengenalan makanan pada anak sehingga kedepannya tidak menjadi anak menjadi pemilih makanan. 

Baca terus artikel menarik dari Newfemme untuk update ilmu setiap hari, ya!

 

Sumber:

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.