Food Safety untuk Kesehatan Ibu Hamil

Food Safety untuk Kesehatan Ibu Hamil

Kehamilan 607

World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 200 penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan, baik yang akibatnya ringan hingga parah. Risiko keracunan makanan meningkat pada wanita hamil karena terdapat perubahan sistem imun tubuh selama kehamilan yang menempatkan ibu dan bayi menjadi rentan terhadap penyakit bawaan dari makanan. Jika ibu hamil terpapar penyakit bawaan dari makanan, dampaknya bisa lebih parah jika dibandingkan sebelum hamil. Bahkan dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir prematur.

Shop with Me

1 DUS / KARTON SO KLIN LIQUID DETERGENT SACHET
IDR 52.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
AZZURA CUSHION
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Eteris Spray #WFHedition | Spray Anti Nyamuk Alami | Aromaterapi (2 Pcs)
IDR 27.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Zinc Zink Capsule Tiens Original Suplemen Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak Peninggi Penggemuk Badan Dewasa Anak Kecerdasan Otak Permanen ampuh Obat herbal Alami Termurah Isi 60 Kapsul
IDR 152.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Risiko Penyakit

Terdapat beberapa penyakit kontaminasi pangan yang harus diberi perhatian lebih apabila kamu sedang hamil karena dapat mempengaruhi perkembangan bayi dalam kandungan, yaitu:

  • Toxoplasma gondii, parasit yang ditemukan di daging mentah, sayuran yang tidak dicuci, dan kotoran kucing.

  • Listeria monocytogenes, bakteri yang ditemukan pada makanan siap saji dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi.

  • Merkuri, logam berat yang ditemukan pada jenis ikan tertentu.

Tips Keamanan Pangan Bagi Ibu Hamil

Agar dapat mengurangi risiko tertular penyakit dari makanan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dalam memilih dan mempersiapkan makanan. Berikut merupakan beberapa tips yang perlu kamu ketahui agar terhindar dari makanan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi.

  1. Selektif dalam memilih ikan untuk dimasak.

Umumnya ikan konsumsi memiliki sedikit kandungan merkuri yang masih dalam batas aman. Hanya saja terdapat beberapa jenis ikan seperti ikan todak, ikan hiu, dan ikan makarel yang memiliki kandungan merkuri tinggi. Merkuri yang berlebihan dapat berdampak pada perkembangan sistem saraf bayi.

  1. Masak seafood secara saksama.

Seluruh makanan hidangan laut harus dimasak dengan suhu diatas 62°C. Seafood mentah dapat mengandung bakteri atau parasit, termasuk listeria, yang dapat membahayakan bagi ibu dan bayi. Maka dari itu, selama hamil, kamu harus menghindari hidangan seperti sushi, sashimi, dan makanan seafood mental lainnya mentah lainnya.

  1. Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol.

Ibu yang sedang hamil atau menyusui, harus menghindari konsumsi alkohol karena memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan ibu dan kandungan. Contohnya adalah risiko timbulnya cacat pada bayi hingga keguguran.

  1. Masak telur secara sempurna.

Meskipun telur setengah matang terdengar enak, tapi nyatanya telur yang tidak dimasak secara sempurna memiliki peluang untuk terkontaminasi oleh Salmonella. Ibu hamil melakukan kontak dengan telur juga harus mencuci tangannya secara bersih dengan sabun dan air mengalir karena umumnya Salmonella juga terdapat pada cangkang telur.

  1. Kurangi asupan kafein.

Seorang ibu hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein lebih dari 200 miligram per harinya. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat meningkatkan laju detak jantung dan tekanan darah milik ibu dan bayi.

  1. Hindari masakan daging tidak matang dan mentah.

Daging yang dimaksud adalah seluruh daging hewan ternak, termasuk kambing, sapi, dan ayam. Daging mentah atau tidak matang ditakutkan mengandung bakteri E. coli, Salmonella, Campylobacter, atau Toxoplasma gondii. Simpan daging pada freezer dan masak dengan suhu yang telah direkomendasikan merupakan dua cara yang bisa mengurangi risiko infeksi.

  1. Terapkan budaya bersih dalam mengolah dan menyimpan bahan makanan.

Bakteri yang dapat menyebabkan keracunan dapat berada di berbagai tempat di dapur kita, termasuk alat masak. Selain itu, biasakan mencuci tangan pada sebelum, saat, dan sesudah memegang makanan selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir. Jangan lupa juga untuk mencuci bahan makanan yang akan dimasak dengan air mengalir agar menghilangkan bakteri dari luar.

Seorang ibu hamil membutuhkan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi dirinya serta bayi dalam kandungan. Akan tetapi, dalam memilih, mengolah, dan menyimpan diperlukan jika hati-hati agar terhindar dari risiko tertular penyakit akibat makanan. Segera hubungi tenaga kesehatan apabila mengalami masalah kesehatan setelah mengonsumsi makanan tertentu.

Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme!

 

Sumber:

U.S. Department of Health & Human Services. (2020). People at Risk: Pregnant Women. FoodSafety.gov. [online]. https://www.foodsafety.gov/people-at-risk/pregnant-women 

Healthline Editorial Team & Dishman, A. (2016). Food Safety During Pregnancy. Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/food-safety-pregnancy