Ladies, apakah semakin bertambahnya usia membuatmu lebih mudah melupakan nama orang yang baru saja kamu kenal? Hal itu merupakan contoh kecil dari demensia. Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak sehingga dapat mempengaruhi daya ingat dan cara berpikir seseorang. Kondisi ini dapat berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari. Agar lebih bijak menyikapi perubahan yang terjadi pada diri sendiri maupun orang di sekitar, berikut merupakan beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang demensia.
Penyebab Demensia
Secara umum, demensia diakibatkan oleh penurunan fungsi sel otak seiring bertambahnya usia. Selain itu, demensia juga bisa disebabkan oleh berbagai gangguan terhadap sistem tubuh yang menyerang fungsi saraf, seperti stroke atau jenis tumor tertentu yang menyerang otak.
Gejala Demensia
Gejala penyakit demensia bervariasi tergantung penyebabnya. Namun, berikut merupakan gejala yang umum ditemui pada orang dengan demensia.
-
Perubahan kemampuan kognitif: penurunan daya ingat, mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, mengalami kesulitan dalam melakukan penyelesaian masalah, mengalami kesulitan dalam koordinasi dan motorik tubuh, sering mengalami kebingungan, serta mengalami kesulitan untuk mengenali tempat atau lokasi.
-
Perubahan dari psikologis: terjadi perubahan kepribadian, kerap merasakan depresi dan rasa cemas, sering berhalusinasi, kerap mengalami paranoid, serta tak jarang mudah tersinggung atau marah-marah.
Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
Terdapat banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap demensia. Namun, secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Terdapat 3 faktor yang tidak dapat diubah yaitu usia, riwayat penyakit keluarga, dan down syndrome. Risiko demensia meningkat seiring bertambahnya usia, terutama jika sudah diatas 65 tahun. Namun bukan berarti orang yang lebih muda tidak dapat terkena demensia.
Faktor yang Dapat Diubah
Secara umum, faktor risiko penyebab demensia yang dapat diubah merupakan konsekuensi atas pilihan gaya hidup dan usaha pemeliharaan kesehatan tiap orang.
-
Pola makan
Walaupun tidak ada makanan khusus yang dapat menurunkan risiko demensia, akan tetapi orang dengan kebiasaan memakan makanan tidak sehat memiliki peluang lebih besar untuk terkena demensia.
-
Rutinitas olahraga
Studi menyebutkan bahwa orang yang kurang beraktivitas fisik memiliki risiko demensia yang lebih besar.
-
Memiliki penyakit kardiovaskular
Orang dengan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan aterosklerosis, serta obesitas memiliki peluang lebih besar untuk terkena demensia.
-
Merokok
Seorang perokok memiliki risiko yang lebih besar untuk mengembangkan demensia dan penyakit pada pembuluh darah.
-
Polusi udara
Berbagai penelitian pada hewan mengindikasikan bahwa partikel polusi udara dapat mempercepat proses degenerasi pada sistem saraf.
-
Obat-obatan
Terdapat beberapa jenis obat yang memiliki efek samping dapat menurunkan daya ingat seseorang, salah satunya obat tidur dengan kandungan diphenhydramine.
-
Gangguan tidur
Orang dengan gangguan tidur, seperti sleep apnea, memiliki risiko demensia yang lebih besar.
Sejauh ini belum ditemukan obat khusus yang dapat menyembuhkan demensia. Namun, kamu bisa melakukan beberapa hal guna menjaga kesehatan badan dan pikiran agar tetap sehat hingga usia senja., seperti tetap aktif secara psikis dan fisik, berhenti merokok, mendapatkan asupan vitamin D yang cukup, menjaga pola makan sehat, serta usahakan untuk mendapatkan tidur berkualitas.
Jangan lupa untuk membaca artikel kesehatan lainnya hanya di Newfemme!
Sumber:
Mayo Clinic Staff. (2021). Dementia Mayo Clinic. [online]. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dementia/symptoms-causes/syc-20352013
Leonard, W. & Han, S. (2022). Everything to Know About Dementia. Healthline. [online]. https://www.healthline.com/health/dementia