Kelebihanan Protein dalam Tubuh, Rawan Sebabkan Penyakit Ini

Kelebihanan Protein dalam Tubuh, Rawan Sebabkan Penyakit Ini

Kesehatan 583

Protein adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh, dengan catatan kadarnya sesuai dengan kebutuhan ideal. Ketika terjadi kelebihan kadar protein dalam tubuh, tentunya tidak seimbang sehingga ada gangguan dalam metabolisme.

Shop with Me

Handuk Grosir Murah Berkualitas (Ukuran 70x140)
IDR 85.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
LegoriS
IDR 35.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Paket body serum & body lotion cloova
IDR 138.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang
Pomona
IDR 90.000
Gratis Ongkir NewFemme
Beli Sekarang

Efek Kelebihan Protein

Gejala-gejala yang dirasakan tubuh ketika kelebihan protein diantaranya:

  • Mual
  • Sakit kepala
  • Diare
  • Perubahan suasana hati
  • Tekanan darah rendah
  • Kelelahan
  • Kelaparan dan ngidam berbagai makanan
  • Denyut jantung melambat
  • Dehidrasi

Gejala yang timbul tersebut dapat mereda jika kadar protein dikurangi, salah satunya dengan konsumsi makanan yang mengandung lemak atau karbohidrat. Namun, tidak baik jika terus-terusan imbangi kelebihan protein dengan menambah lemak dan karbohidrat dalam tubuh, karena setiap yang kelabihan pasti berdampak tidak baik.

Kenaikan Berat Badan
Kelebihan protein bisa menyebabkan kenaikan berat badan, khususnya jika mengonsumsi sumber protein hewani dengan lemak jenuh yang tinggi. Selain itu, kadar kolesterol tubuh juga akan meningkat.

 

Penyakit yang Menyertai Kelebihan Protein

sumber: pexels.com

Beberapa penyakit berikut karena dipicu kelebihan kadar protein dalam tubuh, diantaranya:

Merusak Ginjal
Fungsi ginjal dalam tubuh adalah menyaring limbah atau racun yang dihasilkan dari asupan protein. Semakin banyak protein yang masuk, menambah banyak jumlah asam amino yang harus disaring oleh ginjal. Hal ini membuat kerja ginjal menjadi berat tanpa henti.

Osteoporosis
Protein yang berlebihan dalam tubuh akan membuat mudah hilangnya kalsium. Kekurangan kalsium menjadikan tulang lemah dan rapuh, yaitu Osteoporosis.

Penyakit Jantung
Protein yang memicu penyakit jantung berasal dari protein hewani. Mengonsumsi daging merah yang berlebihan memberi peluang datangnya penyakit jantung koroner, stroke atau kematian di usia muda.
Masalahnya bukan pada daging merahnya, tetapi pada olahan yang telah dialami daging merah tersebut. Sebuah penelitian terhadap 34.000 perempuan membuktikan bahwa konsumsi daging merah secara berlebihan berpeluang lebih tinggi terkena gagal jantung.

Risiko Protein Bubuk
Protein bubuk banyak dijumpai pada atlet gym yang ingin cepat memperbesar ototnya. Konsumsi yang praktis, menuangkan dalam minuman. Protein bubuk mengandung tiga asam amino esensial, yaitu leusin, valin, dan isoleusin
Hasil dari sebuah penelitian dari Universitas Sydney, Australia, kelebihan konsumsi protein bubuk bisa mengganggu mood hingga berujung kecemasan.
Jurnal “Nature Metabolism” yang memuat hasil penelitian dan ditulis oleh Samantha Solon-Biet, Ph.D, menyatakan bahwa minuman berasam amino rantai panjang itu dapat memengaruhi produksi hormon kesuburan. 

 

Gangguan pada Ibu Hamil
Asam amino pada protein yang disaring oleh ginjal, sisanya dibuang menjadi urin. Namun, kelebihan protein pada urin menjadi pertanda adanya penyakit tertentu, seperti dehidrasi, preeklampsia, hingga penyakit pada ginjal.

sumber: pexels.com

Jika hal itu terjadi pada ibu hamil, maka timbul komplikasi kehamilan seperti:

  • Kelahiran prematur
  • Janin gagal berkembang (IUGR)
  • Bayi kekurangan nutrisi
  • Bayi lahir cacat
  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Keguguran
  • Bayi lahir mati (stillbirth)

Pastikan kadar protein dalam tubuh kalian sudah ideal sesuai takaran yang ditetapkan, ya!